Definisi
Bronkitis adalah peradangan pada permukaan saluran napas yang bernama bronkus, yaitu percabangan tenggorokan. Bronkus merupakan saluran yang menghubungkan tenggorokan dan saluran pernapasan yang lebih kecil (yang disebut bronkiolus), yang berfungsi untuk mengalirkan udara ke dalam paru-paru. Bronkus terbagi menjadi cabang kiri dan kanan pada masing-masing paru. Pada keadaan normal, dinding saluran pernapasan akan menghasilkan lendir untuk menangkap debu dan partikel lain yang ikut terhirup ketika bernapas untuk mencegah timbulnya peradangan. Pada kondisi bronkitis, saluran napas yang sedang mengalami radang akan menghasilkan lebih banyak lendir dan menyebabkan timbulnya batuk.
Bronkitis dapat terbagi menjadi 2 jenis berdasarkan lamanya penyakit berlangsung, yaitu:
- Bronkitis akut, merupakan jenis yang lebih sering terjadi dan biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Timbulnya bronkitis akut dapat dikaitkan dan diperburuk oleh kebiasaan merokok. Gejala bronkitis akut bisa berlangsung selama 10 sampai 14 hari, dan pada kasus tertentu dapat bertahan hingga tiga minggu. Bronkitis akut dapat terjadi pada semua usia, tetapi kebanyakan kasus terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.
- Bronkitis kronis, yang ditandai dengan terdapatnya batuk berdahak yang berlangsung selama tiga bulan dalam setahun selama setidaknya dua tahun berturut-turut. Batuk dan peradangan dapat disebabkan oleh suatu infeksi atau penyakit pernapasan lain, paparan asap rokok atau zat iritan lainnya di udara. Bronkitis kronis dapat menyebabkan obstruksi (penyumbatan) aliran udara yang biasanya termasuk dalam Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
Penyebab
Berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan Anda menderita bronkitis:
- Infeksi virus dan bakteri
Bronkitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi pada kasus tertentu dapat disebabkan oleh bakteri. Kebanyakan kasus bronkitis disebabkan oleh virus yang sama yang juga menyebabkan pilek atau flu. Virus ini menyebar melalui droplet (tetesan kecil air) yang keluar dari hidung dan mulut ketika seseorang batuk atau bersin. Droplet biasanya menyebar dalam radius 1 meter dan dapat bertahan di udara untuk sementara waktu, kemudian menempel pada permukaan benda, di mana virus dapat bertahan hingga 24 jam. Orang yang menyentuh permukaan tersebut kemudian dapat tertular dan menularkan ke orang lain.
- Menghirup zat iritan berulang
Bronkitis juga dapat dipicu oleh paparan zat iritan yang terhirup berulang, seperti asap, bahan kimia dalam produk rumah tangga atau asap rokok. Asap rokok adalah penyebab utama pada bronkitis kronis. Hal ini dapat terjadi baik pada perokok aktif maupun perokok pasif.
- Paparan zat di lingkungan kerja
Beberapa bahan dan zat yang terdapat di lingkungan kerja juga dapat menyebabkan timbulnya bronkitis, seperti:
-
- Butiran-butiran debu
- Serat kain (tekstil)
- Amonia
- Asam kuat
- Klorin
Faktor Risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda menderita bronkitis meliputi:
- Asap rokok. Orang yang merokok atau yang tinggal dengan perokok berisiko lebih tinggi terkena bronkitis akut dan bronkitis kronis.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah. Hal ini mungkin disebabkan oleh penyakit lainnya, seperti flu, atau dari penyakit kronis yang mengganggu sistem kekebalan tubuh. Orang lanjut usia, bayi dan anak kecil memiliki kerentanan yang lebih besar terhadap terjadinya suatu infeksi.
- Paparan zat iritan di tempat kerja. Risiko Anda terkena bronkitis lebih besar jika Anda bekerja di lingkungan yang terdapat zat iritan tertentu, seperti debu, serat tekstil, atau terkena asap kimia.
- Memiliki penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), yang dapat mengiritasi tenggorokan Anda dan membuat Anda lebih rentan terkena bronkitis.
- Menderita asma dan alergi
Gejala
Gejala-gejala yang dapat timbul pada penderita bronkitis, antara lain:
- Batuk berdahak (dahak bisa jernih, putih, abu-abu kekuningan atau berwarna hijau, dan mungkin terdapat bercak darah pada kasus tertentu)
- Kelelahan
- Sesak napas
- Sedikit demam dan menggigil
- Ketidaknyamanan di dada
- Suara mengi saat bernapas (tidak selalu ada)
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat
Jika Anda menderita bronkitis akut, Anda mungkin mengalami gejala flu, seperti sakit kepala ringan atau pegal-pegal di tubuh. Meskipun gejala ini biasanya membaik dalam waktu sekitar satu minggu, Anda mungkin mengalami batuk yang mengganggu selama beberapa minggu. Jika Anda menderita bronkitis kronis, Anda mungkin mengalami periode ketika batuk atau gejala lainnya bertambah berat, yang mungkin disebabkan oleh suatu infeksi lain.
Diagnosis
Dalam mendiagnosis bronkitis, dokter akan mulai dengan melakukan wawancara dengan Anda untuk menanyakan gejala-gejala yang Anda alami, termasuk karakteristik batuk dan dahak, riwayat penyakit paru lainnya, riwayat pekerjaan, dan kebiasaan merokok. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, khususnya pada paru dengan mendengarkan bunyi napas menggunakan stetoskop. Dalam beberapa kasus, dokter Anda mungkin menyarankan beberapa pemeriksaan tambahan berikut:
- Rontgen dada, untuk dapat membantu menentukan apakah Anda menderita pneumonia (radang pada paru) atau kondisi lain yang mungkin menyebabkan Anda batuk. Pemeriksaan ini sangat penting jika Anda pernah atau sedang menjadi perokok.
- Tes dahak. Dahak adalah cairan/lendir yang diproduksi paru-paru dan dikeluarkan ketika Anda batuk. Pemeriksaan dahak biasanya digunakan untuk melihat adakah tanda infeksi suatu bakteri pada dahak atau adanya suatu alergi.
- Tes spirometri, untuk menilai fungsi paru. Anda akan diminta untuk meniup ke alat yang disebut spirometer, untuk mengukur seberapa banyak udara yang dapat ditampung paru-paru dan seberapa cepat Anda bisa mengeluarkan udara dari paru-paru. Pemeriksaan ini untuk memeriksa tanda-tanda sumbatan pada saluran napas, seperti pada penyakit asma atau emfisema.
Tata Laksana
Sebagian besar kasus bronkitis akut dapat membaik tanpa pengobatan, yang biasanya terjadi dalam beberapa minggu. Beberpa tatalaksana yang dapat diberikan pada kasus bronkitis, seperti:
- Obat-obatan
Karena kebanyakan kasus bronkitis disebabkan oleh infeksi virus, maka penggunaan antibiotik tidak begitu efektif. Namun, jika dokter mencurigai bahwa Anda memiliki infeksi bakteri, maka dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Obat-obatan lain yang mungkin diresepkan oleh dokter, antara lain:
-
- Obat batuk. Jika batuk membuat Anda tidak bisa tidur, Anda dapat mencoba obat penekan batuk sebelum tidur.
- Obat lain. Jika Anda memiliki alergi, asma, atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dokter Anda mungkin merekomendasikan inhaler (obat hisap) dan obat lain untuk mengurangi peradangan dan membuka saluran yang menyempit di paru-paru Anda.
- Terapi
Jika Anda menderita bronkitis kronis, Anda dapat mengurangi gejala dengan mengikuti program rehabilitasi paru, dimana akan diajarkan latihan pernapasan sehingga Anda dapat bernapas lebih mudah dan meningkatkan kemampuan Anda untuk berolahraga.
Beberapa cara berikut juga dapat membantu Anda merasa lebih baik dalam mengatasi bronkitis, yaitu:
- Menghindari zat iritan paru-paru, dengan cara jangan merokok, guanakan masker saat kondisi udara sedang tercemar atau jika Anda berisiko terpapar zat iritan, seperti cat atau pembersih rumah tangga dengan bau yang kuat.
- Gunakan alat pelembab udara. Udara hangat dan lembab dapat membantu meredakan batuk dan mengencerkan lendir di saluran napas Anda. Namun pastikan untuk membersihkan alat pelembab udara sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk menghindari tumbuhnya bakteri dan jamur di dalam wadah air.
- Gunakan masker penutup wajah ketika pergi ke luar rumah. Jika udara dingin dapat memperburuk batuk dan menyebabkan sesak napas, gunakan masker penutup wajah untuk menghindari udara dingin sebelum Anda pergi ke luar.
Komplikasi
Komplikasi bronkitis yang paling umum terjadi adalah pneumonia. Hal ini bisa terjadi jika infeksi menyebar lebih jauh ke dalam paru-paru. Pada orang dengan pneumonia, kantung udara di dalam paru-paru akan terisi dengan cairan. Pneumonia lebih mungkin terjadi pada orang lanjut usia, perokok, dan yang memiliki penyakit medis lain atau sistem kekebalan yang lemah. Kondisi ini bisa berbahaya dan mengancam jiwa. Bronkitis yang terus terjadi berulang kali juga dapat menandakan bahwa Anda menderita PPOK.
Pencegahan
Cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena bronkitis, antara lain:
- Hindari asap rokok. Asap rokok dapat meningkatkan risiko timbulnya bronkitis kronis.
- Banyak kasus bronkitis akut disebabkan oleh virus influenza. Dengan melakukan vaksinasi flu tahunan dapat membantu melindungi Anda dari terkena flu. Anda mungkin juga dapat mempertimbangkan vaksinasi yang melindungi terhadap beberapa jenis pneumonia.
- Cuci tangan. Untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus, sering-seringlah mencuci tangan dan biasakan menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
- Gunakan masker. Jika Anda menderita PPOK, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan masker wajah di tempat kerja jika Anda berisiko terpapar debu atau asap, dan ketika Anda berada di kerumunan orang banyak.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan diri Anda ke dokter jika batuk Anda:
- Berlangsung lebih dari tiga minggu
- Membuat Anda tidak bisa tidur
- Disertai dengan demam tinggi (>38oC)
- Terdapat perubahan warna pada dahak
- Terdapat darah pada dahak
- Menyebabkan timbulnya mengi atau sesak napas
- dr Anita Larasati Priyono
Bronchitis. (2017). Retrieved 17 Januari 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bronchitis/symptoms-causes/syc-20355566
Bronchitis. (2019). Retrieved 17 Januari 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/3993-bronchitis
Bronchitis. (2019). Retrieved 17 Februari 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/bronchitis/
McIntosh, James. Symptoms and Treatment of Bronchitis. (2019). Retrieved 17 Januari 2022, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/8888
Robinson, Jennifer. Bronchitis. (2020). Retrieved 17 Januari 2022, from https://www.webmd.com/lung/understanding-bronchitis-basics