Tiba-tiba menangis saat tidur biasa dialami oleh bayi atau anak-anak, namun kondisi ini juga bisa dialami oleh orang dewasa. Bangun dalam keadaan menangis tentu membuat Anda merasa tidak nyaman. Apa saja penyebab menangis saat tidur dan bagaimana penanganannya? Simak dalam artikel berikut.

Penyebab Menangis saat Tidur

Penyebab menangis saat tidur dapat bermacam-macam dan dapat dibedakan berdasarkan usianya. Misalnya, pada bayi penyebab menangis saat tidur adalah karena mereka sedang beradaptasi untuk transisi dari satu tahap tidur ke tahap berikutnya.

Sedangkan pada orang dewasa, penyebab menangis saat tidur bisa terjadi akibat stres atau pengalaman traumatis, sedangkan pada kelompok lansia kondisi ini bisa disebabkan oleh demensia atau perubahan emosional. 

Beberapa penyebab menangis saat tidur antara lain:

Transisi Tahapan Tidur

Bayi dan orang dewasa memiliki durasi tahapan tidur yang berbeda. Pada bayi, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di tahapan rapid eye movement atau tidur ringan. Bayi menangis saat tidur akibat mereka masih beradaptasi dari tidur nyenyak ke tidur ringan. Transisi ini dapat membuat mereka kesal dan terbangun sambil menangis, kemudian melanjutkan tidur. 

Baca Juga: Bangun Tidur Badan Terasa Sakit Semua? Kemungkinan Ini Penyebabnya

Mimpi Buruk

Mimpi buruk bisa dialami anak-anak maupun dewasa. Mimpi buruk yang intens bisa membuat seseorang terbangun sambil menangis. Saat bangun, Anda akan merasa takut, kesal, gelisah dan terkejut. Belum diketahui penyebab seseorang mengalami mimpi buruk, namun para ahli percaya bahwa mimpi buruk berhubungan dengan cara memproses emosi dan stres yang sulit.

Night Terror

Night terror adalah kondisi yang lebih parah dari mimpi buruk. Kondisi ini biasa dialami anak-anak dan lebih sulit ditenangkan daripada mimpi buruk. Pada night terror, seseorang dapat menangis, berteriak, ketakutan yang sangat hebat, dan terkadang ia tidak dapat mengingat dengan jelas situasi yang dialami. Situasi ini dapat berlangsung 30 detik hingga 3 menit atau lebih lama. 

Meskipun kondisi ini tampak menyusahkan, namun hal ini tidak membahayakan anak secara permanen dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa intervensi. 

Baca Juga: Bahaya Anak Tidur Larut Malam bagi Perkembangan Otak

Emosi yang Terpendam

Ketika menghadapi situasi yang traumatis, beberapa orang dapat bersikap seolah-olah semuanya baik-baik saja. Akan tetapi saat malam, mereka mulai merasa sedih dan tertekan sehingga emosi yang terpendam ini memicu gangguan tidur. Apabila Anda sering terbangun dengan kondisi menangis, disertai rasa hampa dan tidak tenang, sebaiknya konsultasikan ke psikiater untuk mendapat penanganan yang sesuai. 

Parasomnia

Parasomnia adalah kondisi gangguan tidur dimana seseorang dapat berjalan, menangis, atau bicara sambil tidur. Orang yang mengalami parasomnia akan melakukan gerakan-gerakan normal seperti ketika Anda sedang terjaga. Orang lain mungkin akan mengira Anda sedang terjaga padahal sedang tertidur.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh stres, kecemasan, dan perubahan kebiasaan tidur. Pada tingkat tertentu, kondisi ini dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain karena mereka tidak menyadari lingkungan fisik di sekitarnya. 

Demensia

Demensia dapat memicu gangguan tidur seperti kesulitan tidur, lebih banyak tidur di siang hari, mudah marah, dan sering terbangun di malam hari. Pada beberapa kasus, hal ini juga diikuti dengan menangis saat tidur. 

Kondisi Medis Tertentu

Menangis saat tidur juga dapat disebabkan oleh penyebab lain selain masalah emosional atau mental. Kondisi medis seperti alergi, konjungtivitis, dan sumbatan pada saluran air mata juga dapat menyebabkan mata berair saat bangun tidur. 

Menangis saat tidur pada usia tertentu dapat hilang dengan sendirinya, namun jika Anda sering mengalami kondisi tersebut dan hal ini mengganggu aktivitas sehari-hari sebaiknya periksakan ke dokter. Anda juga dapat memanfaatan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!