Tanda-Tanda Gangguan Makan (Eating Disorder) pada Remaja

Tanda-Tanda Gangguan Makan (Eating Disorder) pada Remaja
Credit: Freepik

Bagikan :


Gangguan makan merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang umum pada remaja. Terkadang gangguan makan ini tidak menunjukkan gejala, bahkan tidak disadari oleh para remaja. Sebenarnya, apa saja tanda-tanda dan gejala gangguan makan pada remaja yang kerap muncul pada remaja? Simak ulasan berikut.

 

Penyebab Gangguan Makan pada Remaja

Dilansir dari WebMD, gangguan makan pada remaja adalah gangguan psikologis yang melibatkan gangguan ekstrem dalam perilaku makan. Remaja yang mengalami gangguan makan dapat memuntahkan kembali makanannya setiap setelah makan atau merasa bersalah karena makan.

Beberapa remaja menginginkan bentuk tubuh yang sempurna hingga akhirnya menjadi obsesi tertentu. Hal ini kemudian menyebabkan remaja mengubah kebiasaan makannya.

Belum diketahui penyebab pasti gangguan makan pada remaja. Namun dilansir dari Mayo Clinic, kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor psikologis dan emosional serta faktor genetik dan biologis.

 

Gejala Gangguan Makan pada Remaja

Beberapa gangguan makan pada remaja di antaranya anoreksia nervosa, bulimia, binge eating, dan avoidant restrictive food intake disorder (ARFID). Masing-masing gangguan makan memiliki gejala yang berbeda, namun beberapa gejala umum di antaranya:

  • Melewatkan waktu makan atau selalu membuat alasan untuk tidak makan
  • Menerapkan diet ketat vegetarian
  • Fokus berlebihan pada makan sehat
  • Menarik diri dari aktivitas sosial normal
  • Khawatir berlebihan akan berat badan dan selalu bicara tentang menurunkan berat badan
  • Sering memeriksa diri di cermin untuk kekurangan yang dirasakan
  • Berulang kali makan permen atau makanan tinggi lemak dalam jumlah besar
  • Penggunaan suplemen makanan, pencahar atau produk herbal untuk menurunkan berat badan
  • Olahraga berlebihan
  • Sering pergi ke toilet saat makan bersama
  • Makan makanan dalam porsi besar (biasanya pada pengidap binge eating)
  • Mengekspresikan depresi, jijik, malu atau bersalah tentang kebiasaan makan
  • Menyimpan makanan di kamar dan menyantapnya diam-diam
  • Menghindari makan di tempat umum

Selain gejala di atas, anak yang mengalami gangguan makan juga dapat ditandai dengan gejala fisik seperti:

  • Bertubuh kurus (pada pengidap anoreksia) atau bertubuh gemuk (pada pengidap binge eating disorder)
  • Memiliki kulit kering
  • Memiliki pipi bengkak
  • Memiliki masalah pada gigi karena penipisan email akibat terlalu sering muntah
  • Menstruasi tidak teratur

Gangguan makan pada remaja sering kali hanya dianggap sebagai gangguan kebiasaan makan. Namun gangguan makan merupakan masalah kesehatan mental yang perlu pendekatan secara psikologis.

Para remaja mungkin akan sulit untuk terbuka pada orang tua mengenai gangguan makan yang ia rasakan. Namun jika Anda sebagai orang tua mendapati anak remaja Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, maka sebaiknya segera ajak anak untuk bicara.

Penting bagi orang tua untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai kondisi gangguan makan yang dialami anak remajanya. Apabila anak secara perlahan mau membicarakan kondisinya, maka ajak anak untuk konsultasi dengan dokter, terapis atau ahli gizi untuk menangani masalahnya.

 

Permasalahan gangguan makan pada remaja merupakan gangguan mental yang banyak dialami oleh para remaja. Terkadang kondisi ini tidak menunjukkan gejala khusus, untuk itu orang tua perlu memerhatikan kebiasaan makan anak dengan cermat.

Deteksi dini pada gangguan makan anak remaja dapat mencegah anak mengalami malnutrisi yang berakibat gangguan pertumbuhan. Selain itu, penanganan cepat pada gangguan makan juga membantu anak mengatasi masalah kesehatan mental yang ia hadapi. 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 01:49