Cara Membedakan Lapar dan Emotional Hunger

Cara Membedakan Lapar dan Emotional Hunger
Ilustrasi lapar emosional. Credits: Freepik

Bagikan :


Lapar merupakan sinyal alami dari tubuh yang memberitahu bahwa tubuh membutuhkan energi dari makanan. Lapar biasanya ditandai dengan rasa kosong di perut, perut yang berbunyi, tubuh terasa lemah, perubahan suasana hati, tubuh berkeringat, pusing, atau sakit kepala ringan.

Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua rasa lapar berasal dari kebutuhan fisik. Terkadang, keinginan untuk makan dipicu oleh emosi, yang dikenal sebagai emotional hunger. Lalu, bagaimana cara membedakan lapar fisik dan emotional hunger? Simak ulasannya di dalam artikel ini.

 

Apa itu Lapar Fisik?

Lapar fisik merupakan tanda bahwa tubuh membutuhkan tambahan energi. Lapar biasanya mulai dirasakan ketika kadar gula darah menurun atau tubuh kehabisan cadangan energi. Otak kemudian akan mengirimkan sinyal untuk mencari makanan.

Lapar fisik umumnya tidak muncul secara tiba-tiba. Rasa lapar akan meningkat secara perlahan seiring waktu. Tubuh juga memberikan sinyal seperti perut keroncongan, energi yang menurun, atau bahkan pusing, terutama jika Anda belum makan dalam waktu yang lama.

Pada lapar fisik, Anda cenderung merasa puas dengan berbagai jenis makanan, dan rasa lapar ini akan hilang begitu kebutuhan energi tubuh terpenuhi.

Baca Juga: Penyebab Masih Merasa Lapar Setelah Makan

 

Apa itu Emotional Hunger?

Emotional hunger berbeda dengan lapar fisik. Lapar yang dirasakan pada emotional hunger cenderung berasal dari kebutuhan emosional. Kondisi ini sering terjadi sebagai respons terhadap stres, kesedihan, kebosanan, atau bahkan kebahagiaan.

Anda bisa mengenali emotional hunger melalui ciri-ciri berikut ini:

  • Datang secara mendadak, bahkan di luar jam makan.
  • Keinginan makan yang spesifik, seperti makanan tinggi gula, lemak, atau garam seperti es krim, keripik, makanan pedas, atau cokelat.
  • Tidak berhubungan dengan tanda fisik seperti perut keroncongan atau penurunan energi.
  • Tidak merasa puas meski sudah makan, atau bahkan merasa bersalah setelahnya.

Baca Juga: 7 Penyebab Paling Umum Anda Mudah Lapar

 

Cara Membedakan Lapar Fisik dan Emotional Hunger

Untuk mengetahui apakah Anda benar-benar lapar atau hanya makan karena dorongan emosional, Anda bisa menjawab beberapa pertanyaan berikut:

Kapan lapar muncul?

Jika rasa lapar muncul tiba-tiba dan terasa mendesak, kemungkinan itu adalah lapar emosional. Sedangkan, jika rasa lapar berkembang secara perlahan, itu adalah lapar fisik.

Apa yang ingin Anda makan?

Pada lapar emosional, Anda cenderung menginginkan makanan tertentu, seperti makanan cepat saji atau camilan tidak sehat. Sementara itu, lapar fisik lebih fleksibel, Anda akan bersedia makan berbagai jenis makanan, termasuk makanan sehat.

Bagaimana perasaan setelah makan?

Jika Anda merasa kenyang dan puas setelah makan, itu menandakan lapar fisik. Namun, perasaan bersalah, tidak puas, atau kecemasan setelah makan biasanya menunjukkan bahwa yang Anda rasakan adalah lapar emosional.

Apakah Anda mengabaikan tanda-tanda kenyang?

Pada lapar fisik, Anda akan berhenti makan setelah merasa kenyang. Sebaliknya, pada lapar emosional, Anda mungkin terus makan meskipun sebenarnya sudah kenyang.

 

Cara Mengelola Emotional Hunger

Emotional hunger dapat berdampak negatif bagi kesehatan, seperti gangguan pola makan, kenaikan berat badan, masalah pencernaan, stres, kecemasan, bahkan depresi. Berikut beberapa cara yang disarankan untuk mengelolanya:

  • Mengidentifikasi pemicu lapar emosional dan mencari cara lain untuk mengatasinya.
  • Mengalihkan perhatian pada aktivitas lain seperti membaca buku, mendengarkan musik, atau melakukan hobi.
  • Melatih mindful eating untuk meningkatkan kesadaran antara emosi dan makanan.
  • Menjaga pola hidup sehat dengan tidur cukup, makan makanan bergizi, dan berolahraga secara rutin.
  • Menghindari menyimpan makanan yang dapat memicu lapar emosional.

 

Apabila lapar emosional menjadi masalah yang sulit dikendalikan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan psikolog atau ahli gizi untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 9 Januari 2025 | 13:17

Carly Werner, RD and Aline Dias (2022). Emotional Eating: What You Should Know. Available from: https://www.healthline.com/health/emotional-eating 

SaVanna Shoemaker, MS, RDN, LD (2020). Am I Hungry or Bored?. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/am-i-hungry 

Cristina Elizabeth Fuente Gonzalez, et all (2022). Relationship between Emotional Eating, Consumption of Hyperpalatable Energy-Dense Foods, and Indicators of Nutritional Status: A Systematic Review. Available from: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9132695/ 

Help Guide (2024). Emotional Eating and How to Stop It. Available from: https://www.helpguide.org/wellness/weight-loss/emotional-eating