• Beranda
  • Penyakit
  • Scarcity Trauma, Salah Satu Penyebab Gemar Menimbun Barang

Scarcity Trauma, Salah Satu Penyebab Gemar Menimbun Barang

Scarcity Trauma, Salah Satu Penyebab Gemar Menimbun Barang
Ilustrasi menumpuk barang. Credits: Freepik

Bagikan :


Pernahkah Anda merasa kesulitan untuk membuang barang-barang yang sudah tidak terpakai? Atau merasa perlu menumpuk plastik atau botol kemasan untuk berjaga-jaga?

Perilaku seperti ini bisa jadi bukan sekedar kebiasaan, melainkan kondisi psikologis yang disebut scarcity trauma. Trauma di masa lalu dapat memicu seseorang untuk menimbun barang-barang, meskipun barang-barang tersebut tidak diperlukan.

 

Apa itu Scarcity Trauma?

Scarcity trauma adalah pengalaman emosional yang mendalam, yang dialami seseorang ketika berada di kondisi serba kekurangan, seperti kekurangan makanan, kekurangan uang, atau kebutuhan dasar lainnya. Kondisi ini sering kali dialami orang yang pernah mengalami masa-masa sulit seperti krisis ekonomi, bencana alam, atau pengalaman hidup di bawah garis kemiskinan.

Trauma ini menciptakan rasa takut dan kecemasan. Orang dengan trauma ini akan selalu merasa kekurangan, sehingga terdorong untuk mengumpulkan atau menimbun barang yang sebenarnya tidak diperlukan, misalnya seperti kantong plastik, botol kemasan, pakaian yang sudah tidak muat, kardus barang, sepatu yang sudah tidak muat, koper yang sudah rusak, dan lain sebagainya.

Perilaku menimbun barang dalam scarcity trauma dilakukan sebagai mekanisme pertahanan diri, dan sebagai cara untuk mengatasi rasa takut, serta kecemasan terhadap kemungkinan kekurangan di masa depan.

Baca Juga: Orang Dengan Hoarding Disorder Apakah Bisa Sembuh?

 

Dampak Scarcity Trauma

Orang yang memiliki scarcity trauma, cenderung hidup dengan selalu fokus akan kekurangan, baik itu uang, makanan, atau kebutuhan lainnya. Pola pikir ini sering kali berakar pada rasa takut dan kurang kepercayaan pada ketersediaan sumber daya yang cukup.

Bila dibiarkan terus-menerus, pola pikir ini dapat berdampak negatif pada kehidupan seseorang, di antaranya:

Pengelolaan keuangan yang buruk

Orang dengan scarcity trauma, cenderung memiliki pengelolaan keuangan yang buruk. Mereka mungkin lebih sering merasa terdesak untuk mengambil lebih banyak utang, berinvestasi pada sesuatu yang berisiko tinggi, dan tidak memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu untuk sukses.

Kegemaran menimbun

Menimbun barang adalah salah satu manifestasi dari pola pikir scarcity trauma. Orang dengan pola pikir ini cenderung menimbun barang khususnya ketika merasa cemas atau merasa tertekan.

Mengambil keputusan yang tidak tepat

Scarcity trauma dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak tepat dan berisiko, seperti berhutang, atau perilaku tidak jujur untuk memastikan kelangsungan hidup mereka.

Baca Juga: Mengunjungi Psikiater Karena Hoarding Disorder, Ini Panduan Sebelum Berkunjung

Terlalu berhati-hati

Scarcity trauma juga dapat menyebabkan seseorang terlalu berhati-hati dan enggan mengambil risiko. Misalnya, ketika menghadapi investasi dengan peluang tinggi, mereka akan merasa takut mencoba karena enggan kehilangan banyak uang.

Kondisi kesehatan mental yang buruk

Terus-menerus merasa ketakutan akan kondisi keuangan yang buruk dapat memicu gangguan kecemasan dan depresi. Stres dan kecemasan ini dapat menyebabkan kelelahan emosional yang mendalam, yang memengaruhi kehidupan sehari-hari dan hubungan dengan orang lain.

Rendah diri

Orang dengan scarcity trauma sering merasa tidak layak atau tidak cukup baik. Pemikiran ini dapat menghambat kemampuan mereka dalam mengejar peluang atau berusaha keras mencapai tujuan mereka.

Mereka juga cenderung berpikir negatif tentang diri sendiri, mengkritik diri sendiri secara berlebihan, dan menghindari situasi sosial karena takut dinilai gagal.

 

Sama seperti masalah kesehatan mental lainnya, scarcity trauma bisa diatasi, walaupun mungkin membutuhkan proses yang lama. Apabila Anda atau orang terdekat menunjukkan perilaku tersebut, sebaiknya cari pertolongan dari profesional. Mereka dapat memberikan terapi dan konseling serta membantu mengubah pola pikir negatif yang tidak membangun.

Memiliki pertanyaan lain terkait scarcity trauma atau masalah kesehatan mental lainnya? Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kami melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 28 Agustus 2024 | 05:07