• Beranda
  • penyakit
  • Mengunjungi Psikiater Karena Hoarding Disorder, Ini Panduan Sebelum Berkunjung

Mengunjungi Psikiater Karena Hoarding Disorder, Ini Panduan Sebelum Berkunjung

Mengunjungi Psikiater Karena Hoarding Disorder, Ini Panduan Sebelum Berkunjung
Ilustrasi penumpukan barang. Credits: Freepik.

Bagikan :


Hoarding disorder adalah jenis gangguan mental yang ditandai dengan perilaku menimbun barang-barang dalam jumlah berlebihan dan kesulitan untuk berpisah dengan barang-barang tersebut. Orang yang mengalami hoarding disorder merasa kesulitan untuk memilah dan membuang barang-barang yang sebagian besar, bahkan tidak berguna atau tidak memiliki nilai.

Bahkan ketika barang yang disimpan rusak, barang tersebut tidak akan dibuang. Barang justru akan ditumpuk di sudut ruangan hingga memenuhi seluruh ruangan kamar atau rumah. Pada akhirnya, barang-barang tersebut menumpuk di rumah dan mengganggu kehidupan penderita dan orang di sekitarnya.

Orang dengan hoarding disorder perlu mengunjungi dokter atau psikiater. Bila Anda kebingungan apa yang perlu ditanyakan pada dokter, berikut adalah panduan untuk memulai konsultasi yang dibutuhkan.

 

Kenali Tanda-Tanda Hoarding Disorder

Sebelum mengetahui apa saja yang perlu ditanyakan pada dokter atau psikiater, Anda perlu mengenali apa saja gejala hoarding disorder. Sering kali orang dengan hoarding disorder tidak menyadari bahwa perilaku menimbun barang yang mereka lakukan itu bermasalah.

Orang dengan hoarding disorder sering menunjukkan gejala di antaranya:

  • Ketidakmampuan membuang barang, bahkan barang-barang yang tidak dibutuhkan atau memiliki nilai berharga
  • Mengalami stres ekstrem ketika mencoba mengurangi atau membuang barang yang ditimbun
  • Merasakan kecemasan bahwa mereka akan membutuhkan barang-barang tersebut di masa depan
  • Selalu berpikir bahwa kelak barang yang ditimbun akan memiliki nilai atau berguna
  • Merasa kebingungan dalam mengatur dan meletakkan barang
  • Tidak percaya pada orang lain yang ingin menyentuh atau merapikan barang milik mereka
  • Barang-barang dibiarkan tertimbun tidak tertata di ruangan hingga menumpuk
  • Menarik diri dari teman atau keluarga
  • Merasa bahwa barang yang disimpan memiliki nilai sentimental yang tidak tergantikan
  • Menganggap suatu barang terlalu mubazir untuk dibuang begitu saja

Baca Juga: Hobi Menimbun Barang, Benarkah Merupakan Masalah Kesehatan Mental?

 

Panduan Mengunjungi Dokter atau Psikolog bila Mengalami Hoarding Disorder

Saat menyadari bahwa Anda memiliki tanda-tanda hoarding disorder yang mengganggu kehidupan, atau ketika orang di sekitar Anda sudah mengeluhkan kebiasaan Anda, maka Anda perlu mengunjungi dokter atau psikolog. Anda mungkin merasa ketakutan dan kebingungan akan gejala yang Anda miliki. Berikut adalah panduan yang bisa digunakan sebelum berkonsultasi dengan dokter atau psikolog.

Mencatat gejala yang dialami

Anda bisa membuat daftar mengenai gejala apa pun yang Anda alami terkait dengan penimbunan barang. Gejala yang mengganggu termasuk perilaku menimbun barang dalam jumlah berlebihan, kesulitan memilah dan membuang barang serta keterikatan emosional terhadap barang-barang tersebut bisa dicatat.

Anda juga bisa mencatat lebih detail mengenai sejak kapan hal-hal tersebut dirasakan, dan waktu di mana Anda mulai merasa bahwa hal-hal tersebut menjadi suatu masalah yang mengganggu kehidupan Anda.

Baca Juga: Kenali Terapi Perilaku Kognitif, Terapi untuk Berbagai Masalah Psikologis

Riwayat penyakit dan keluarga

Anda bisa mencari tahu apakah ada anggota keluarga yang memiliki masalah menimbun barang atau masalah kesehatan mental lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada kemungkinan faktor genetik memengaruhi kerentanan terhadap gangguan penimbunan barang. Terkadang, hoarding disorder juga terkait dengan gangguan mental lain seperti gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan obsesif kompulsif (OCD). 

Dampak terhadap kehidupan sehari-hari

Hoarding disorder bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari Anda secara signifikan, termasuk kondisi rumah yang tidak sehat, gangguan dalam pekerjaan, menyebabkan isolasi dari teman-teman dan keluarga, serta menimbulkan konflik dalam hubungan. Dokter atau psikolog dapat bertanya mengenai kehidupan Anda dan mencari tahu dampak gangguan terhadap kualitas hidup Anda. 

Menelusuri faktor-faktor yang dapat memicu munculnya gangguan

Situasi stres seperti masalah keuangan, kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang dicintai maupun perubahan kondisi lain seperti pindah rumah bisa memicu perilaku menimbun. Beberapa orang juga mungkin memiliki perasaan sentimental yang kuat terhadap barang-barang tertentu yang mendorong untuk menimbun barang. Bersama tenaga kesehatan, Anda bisa menelusuri awal mula munculnya gejala dan mencari tahu penyebab kemunculannya.

 

Sangat penting untuk memberikan informasi sebanyak mungkin tentang perilaku menimbun barang. Dokter juga perlu mengidentifikasi pemicu perilaku menimbun barang sehingga bisa membantu mengevaluasi dan merekomendasikan perencanaan pengobatan. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan daring dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Rabu, 11 Oktober 2023 | 05:34

Mayo Clinic (2023). Hoarding disorder. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hoarding-disorder/diagnosis-treatment/drc-20356062 

American Psychiatric Association (2021). What is Hoarding Disorder. Available from: https://www.psychiatry.org/patients-families/hoarding-disorder/what-is-hoarding-disorder 

Cleveland Clinic (2022). Hoarding Disorder. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17682-hoarding-disorder 

American Psychiatric Association. Expert Q&A: Hoarding Disorder. Available from: https://www.psychiatry.org/patients-families/hoarding-disorder/expert-q-and-a 

Dr. Osman Shabir (2021). The Genetics of Mental Disorder. Available from: https://www.news-medical.net/health/The-Genetics-of-Mental-Disorder.aspx