End Stage Renal Disease (ESRD)

End Stage Renal Disease (ESRD)
Credit: Freepik.

Bagikan :


Definisi

End stage renal disease (ESRD) atau gagal ginjal stadium 5 (akhir) adalah kondisi penurunan fungsi ginjal, dimana ginjal yang masih bisa berfungsi kurang dari 10% atau sudah tidak dapat berfungsi dengan baik secara permanen.

Normalnya, ginjal berfungsi sebagai “penyaring” racun, limbah, dan zat–zat yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh melalui urine. Namun pada penderita ESRD, racun dan zat-zat tersebut tidak dapat dibuang oleh ginjal sehingga menumpuk dalam tubuh. Kondisi ini berbahaya dan bisa menyebabkan beragam komplikasi bila pasien tidak melakukan cuci darah rutin (hemodialisa) atau transplantasi ginjal.

Sebelum mencapai gagal ginjal stadium akhir, penderita gagal ginjal akan mengalami penurunan fungsi ginjal secara bertahap. Biasanya stadium ini dihitung berdasarkan rumus untuk menilai Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) melalui pemeriksaan darah, yakni kemampuan ginjal untuk menyaring racun dalam tubuh. Terdapat stadium 1 hingga 5 yang dijabarkan dalam daftar berikut:

  • Stadium 1: Hasil LFG >90 (kemampuan ginjal masih bekerja secara normal, namun tanda–tanda penurunan fungsi ginjal sudah muncul)
  • Stadium 2: Hasil LFG 60–89 (fungsi ginjal sudah mulai menurun)
  • Stadium 3: Hasil LFG 30–59 (ginjal sudah tidak efektif dalam menyaring zat beracun dan mulai timbul keluhan)
  • Stadium 4: Hasil LFG 15–29 (kemampuan fungsi ginjal sangat rendah)
  • Stadium 5: Hasil LFG <15 (ginjal sudah hampir tidak berfungsi)

Penyakit ini juga masuk ke dalam salah satu masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia. Diestimasikan sekitar 13,4% populasi penduduk dunia menderita ESRD dan membutuhkan perawatan rutin. Kenyataannya, angka kematian terus meningkat terutama di negara berkembang, termasuk Indonesia dikarenakan kurangnya akses dan fasilitas yang memadai untuk mengobati penyakit ini.

 

Penyebab

Penyakit ini umumnya disebabkan akibat kondisi penyakit lain yang memiliki komplikasi untuk merusak ginjal secara perlahan dalam kurun waktu bertahun-tahun, contohnya:

  • Diabetes
  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi
  • Penyakit autoimun (kondisi medis dimana sel imun tubuh berbalik menyerang sel tubuh lain yang sehat) seperti lupus dan IgA nefropati
  • Sindrom nefrotik, ginjal tidak bisa menyaring protein sehingga protein keluar melalui urine
  • Penyakit batu ginjal
  • Gagal ginjal akut
  • Penyakit genetik seperti penyakit ginjal polikistik, dimana kantung-kantung kista tumbuh di ginjal

Kurangnya konsumsi air putih dan konsumsi obat, jamu, minuman berenergi, dan alkohol berlebihan juga sering menjadi penyebab penyakit gagal ginjal stadium akhir.

Pada prinsipnya, End Stage Renal Disease terjadi akibat ginjal kehilangan fungsinya untuk menyaring darah dan zat beracun, yang disebabkan karena terjadi kerusakan pada pembuluh darah di ginjal sehingga ginjal akan kekurangan asupan makanan dan oksigen. Keadaan ini dapat memicu peradangan di ginjal, dan berakhir dengan penurunan, bahkan hilangnya kemampuan sel ginjal dalam menyaring darah.

 

Faktor Risiko

Berbagai faktor dapat meningkatkan risiko seseorang menderita ESRD, di antaranya adalah:

  • Riwayat penyakit diabetes tipe 2

Penyakit diabetes tipe 2 merupakan faktor risiko utama dalam terjadinya penurunan fungsi ginjal.

  • Riwayat tekanan darah tinggi

Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan faktor risiko kedua tersering untuk terjadi penurunan fungsi ginjal.

  • Pola hidup tidak sehat

Pola hidup yang tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol, jamu, dan obat pengurang nyeri berlebihan, serta kurangnya aktivitas fisik dalam waktu jangka panjang dapat menjadi faktor risiko dalam terjadinya ESRD.

  • Obesitas

Kelebihan berat badan dapat menjadi faktor risiko, karena ginjal perlu bekerja lebih keras guna menyaring zat yang tidak dibutuhkan butuh yang lebih banyak.

  • Usia

Usia di atas 60 tahun memiliki risiko lebih besar untuk terkena penyakit ESRD.

  • Jenis kelamin

Jenis kelamin laki-laki terbukti memiliki risiko lebih besar untuk terkena penyakit ESRD.

  • Riwayat penyakit keluarga dengan gagal ginjal

Bila keluarga Anda ada yang memiliki riwayat terkena gagal ginjal, maka Anda berisiko terkena penyakit gagal ginjal stadium akhir.

  • Jenis penyakit tertentu

Beberapa jenis penyakit tertentu seperti penyakit HIV/AIDS, lupus, dan hepatitis C dapat menjadi faktor risiko yang berpengaruh terhadap risiko terkenanya penyakit gagal ginjal stadium akhir.

 

Gejala

Gejala yang dapat timbul pada penyakit ini antara lain:

  • Kelelahan
  • Bengkak di leher, bahu, lengan, dan kaki
  • Nyeri kepala
  • Kram otot
  • Nyeri punggung
  • Mual
  • Muntah
  • Sesak napas
  • Urine hanya keluar sedikit atau tidak sama sekali
  • Perubahan warna kulit (dapat menjadi lebih gelap atau lebih terang)
  • Kulit kering dan gatal
  • Penurunan nafsu makan
  • Sulit konsentrasi
  • Nyeri dada
  • Kesulitan tidur

 

Diagnosis

Untuk mendiagnosis ESRD, dokter akan melakukan wawancara, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dokter akan bertanya mengenai gejala yang dialami pasien, bagaimana riwayat penyakit pasien sebelumnya, riwayat penyakit yang diderita keluarga, serta pola hidup pasien.

Selain itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat kulit dan tubuh pasien, menilai tekanan darah, laju nafas, lalu mencocokannya dengan gejala dari penyakit ginjal stadium akhir. Untuk membantu menegakkan diagnosis juga dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, yakni:

  • Pemeriksaan darah

Pemeriksaan darah dilakukan untuk menilai kadar hemoglobin, kadar elektrolit, serta menilai fungsi ginjal pasien. Hal ini bisa dilakukan dengan melihat kadar zat yang seharusnya dibuang tubuh namun terlihat berlebihan pada pasien, seperti ureum dan kreatinin dalam darah.

  • Pemeriksaan urine

Untuk menilai kadar protein albumin, dan bila ditemukan darah dalam urine, normalnya tidak ditemukan adanya darah dan protein albumin. Bila ditemukan, hal ini dapat mengindikasikan adanya kebocoran ginjal.

  • Pemeriksaan radiologi (pencitraan)

Pencitraan melalui ultrasonografi (USG), CT Scan, dan MRI dapat dilakukan untuk menilai bentuk, ukuran ginjal dan mencari apakah ada kelainan lain seperti kista atau batu ginjal.

  • Biopsi jaringan ginjal

Pengambilan sedikit sampel jaringan ginjal dilakukan bila tidak ditemukan adanya penyebab penyakit ginjal yang jelas.

 

Tata Laksana

Pada gagal ginjal stadium akhir, pilihan pengobatan umumnya meliputi tindakan cuci darah (hemodialisa), transplantasi ginjal, dan perawatan paliatif. Dikarenakan sudah mencapai stadium akhir dan ginjal sudah tidak berfungsi dengan baik, pengobatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Tidak ada obat-obatan khusus yang dapat menyembuhkan ginjal. Walaupun begitu, obat dapat diberikan guna menangani kondisi yang sering terjadi pada pasien seperti anemia, dan untuk mengontrol penyakit yang bisa menyertai ESRD seperti diabetes dan hipertensi.

 

Hemodialisa

Hemodialisa merupakan perawatan cuci darah. Dilakukan sekitar 2 kali seminggu, seumur hidup, dan rutin. Mesin akan berfungsi sebagai pengganti ginjal guna menyaring zat-zat yang sudah tidak bisa disaring akibat rusaknya ginjal. Perlu dilakukan konsultasi dengan dokter yang merawat, serta bagaimana ketersediaan tempat dan fasilitas di rumah sakit untuk melakukan tindakan ini.

 

Transplantasi ginjal

Transplantasi atau cangkok ginjal merupakan tindakan operasi yang dilakukan untuk mengganti ginjal dengan ginjal baru, baik dari donor yang masih hidup atau sudah meninggal. Pendonor harus memiliki ginjal yang 100% cocok dengan pasien. Bila dokter, kondisi tubuh pasien dan pendonor mendukung dan memungkinkan untuk melakukan tindakan ini, maka ke depannya pasien tidak perlu melakukan tindakan cuci darah lagi.

 

Perawatan paliatif

Dilakukan bila pasien tidak menyetujui untuk melakukan tindakan di atas, dan gagal ginjal stadium akhir tidak dapat disembuhkan selain dengan tindakan tersebut. Perawatan paliatif seperti dukungan emosional, psikologis, dan spiritual dapat diberikan kepada pasien untuk meringankan gejala dan memaksimalkan kualitas hidup pasien.

 

Komplikasi

Komplikasi jangka pendek dan panjang dapat terjadi bila ESRD tidak tertangani dengan baik. Zat beracun yang tidak terbuang dari ginjal dapat memicu munculnya beberapa kondisi kesehatan lain seperti:

  • Hipertensi
  • Anemia atau kekurangan sel darah merah
  • Penyakit jantung
  • Tingginya kadar kalium dan fosfor dalam tubuh
  • Asidosis metabolik (penumpukan kadar asam dalam tubuh)
  • Kematian

 

Pencegahan

Beberapa cara dapat dilakukan untuk memelihara kesehatan ginjal sehingga dapat mencegah penyakit gagal ginjal stadium akhir. Di antaranya adalah:

  • Rajin beraktivitas fisik dan berolahraga agar tubuh tetap bugar
  • Menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap normal
  • Memiliki berat badan ideal
  • Minum air putih yang cukup sesuai kebutuhan cairan tubuh harian
  • Tidak merokok
  • Memeriksa fungsi ginjal secara berkala
  • Tidak mengonsumsi obat anti nyeri dalam jangka panjang tanpa anjuran dokter

 

Kapan Harus ke Dokter?

Lakukan pemeriksaan ke dokter bila anda mengalami keluhan yang sudah disebutkan di atas, terutama bila sebelumnya anda sudah memiliki riwayat penyakit diabetes dan hipertensi. Pasien diabetes dan hipertensi perlu melakukan pemeriksaan darah rutin untuk mengecek fungsi ginjal.

Pada pasien gagal ginjal stadium akhir, diskusikan dengan dokter mengenai perawatan yang harus dilakukan dan jadwal cuci darah, karena cuci darah merupakan terapi yang harus dilakukan rutin dan seumur hidup.

Segeralah ke unit gawat darurat bila ditemukan tanda-tanda kegawatan seperti sesak napas, bengkak di kaki dan tangan, pucat, dan penurunan kesadaran.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Selasa, 28 Mei 2024 | 07:57