Definisi
Glaukoma merupakan penyakit kerusakan saraf mata akibat gangguan pada sistem aliran cairan mata (aqueous humor). Ketika terjadi gangguan pada sistem aliran cairan mata, maka hal ini menimbulkan penimbunan cairan aqueous humor dan dapat terjadi peningkatan tekanan bola mata. Penimbunan cairan inilah yang kemudian merusak saraf optik/mata, sehingga terjadi glaukoma. Meski umumnya terdapat peningkatan tekanan bola mata, tetapi terdapat jenis glaukoma dengan tekanan bola mata yang normal.
Glaukoma akut adalah salah satu jenis dari glaukoma yang memerlukan penanganan segera. Kondisi ini terjadi karena penutupan sudut bilik mata depan yang terjadi secara tiba-tiba, tetapi dapat pulih kembali atau reversibel. Sekitar 0,7% populasi berusia lebih dari 40 tahun mengalami glaukoma sudut tertutup dengan lebih banyak ditemukan di Asia.
Penyebab
Normalnya, mata memiliki sudut bilik mata depan yang memisahkan antara iris dan kornea. Apabila sudut di antara kedua bagian tersebut tertutup, terutama secara tiba-tiba, maka dapat menyebabkan terjadinya glaukoma akut dengan gejala, yaitu mata merah dan terasa sangat nyeri.
Glaukoma akut terjadi akibat tertutupnya sudut bilik mata depan secara tiba-tiba, sehingga menyebabkan penumpukan cairan mata dan meningkatkan tekanan bola mata. Kemudian, tekanan ini akan merusak saraf mata. Apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, dapat menyebabkan kebutaan.
Penyebab tertutupnya sudut bilik mata depan ini dapat disebabkan karena beberapa mekanisme, pada dasarnya dikarenakan gangguan aliran cairan mata dan pupil mata yang membesar terlalu sering atau cepat. Hal ini dapat terjadi pada kondisi-kondisi berikut:
- Berada di ruangan gelap.
- Setelah mendapatkan obat untuk membesarkan bola mata (tetes mata khusus untuk melebarkan pupil).
- Terlalu senang/excited atau stres.
- Sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti antidepresan atau anti histamin.
Selain itu, beberapa penyakit penyerta juga dapat menjadi penyebab terjadi glaukoma akut, seperti:
- Katarak.
- Kelainan pada lensa mata, yaitu lensa ektopik (apabila lensa tidak berada pada tempat semestinya).
- Komplikasi penyakit diabetes, yaitu retinopati diabetik.
- Adanya penyempitan pembuluh darah mata atau kondisi iskemia okular.
- Peradangan mata atau disebut juga uveitis
- Adanya tumor pada mata.
Faktor Risiko
Ukuran mata pada setiap orang dapat berbeda-beda. Pada beberapa orang yang memiliki ukuran mata lebih kecil, hal ini dapat menyebabkan ruang pada struktur mata (badan siliaris, lensa, dan iris) berkurang, sehingga menyebabkan aliran cairan mata yang mudah terganggu. Oleh karena itu, seseorang dengan struktur atau ukuran mata seperti ini lebih berisiko terjadinya glaukoma akut.
Risiko seseorang untuk mengalami glaukoma akut juga akan meningkat apabila terdapat beberapa kondisi berikut:
Jenis kelamin wanita.
- Usia lebih dari 60 tahun.
- Memiliki penyakit mata, seperti rabun jauh atau katarak.
- Adanya riwayat penyakit lainnya, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan anemia sel sabit.
- Adanya riwayat operasi pada mata.
- Mengalami kondisi kekurangan hormon estrogen, misalnya pada orang dengan riwayat operasi pengangkatan kedua indung telur.
- Adanya riwayat penggunaan obat jenis kortikosteroid dalam jangka waktu lama.
Gejala
Gejala pada glaukoma akut terjadi secara tiba-tiba, yaitu sebagai berikut:
- Mata merah
- Nyeri pada mata
- Nyeri kepala
- Penglihatan buram
- Mual
- Muntah
- Melihat halo (seperti melihat bayangan lingkaran cahaya)
Diagnosis
Glaukoma akut dapat ditegakkan dari pemeriksaan riwayat gejala dan pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan riwayat kesehatan, biasanya didapatkan riwayat menonton, membaca, atau berada di ruang gelap, serta penggunaan obat tetes mata untuk melebarkan bola mata.
Pada pemeriksaan fisik, bisa didapatkan gejala mata merah, terasa nyeri, serta peningkatan tekanan bola mata. Beberapa pemeriksaan tambahan pada mata juga dapat dilakukan oleh dokter.
Dokter dapat melakukan beberapa tes untuk memastikan diagnosis, seperti:
- Pemeriksaan gonioskopi, yaitu pemeriksaan mata untuk melihat struktur mata, khususnya melihat bagian sudut drainase mata.
- Pemeriksaan tonometri, yaitu pemeriksaan tekanan bola mata. Pada glaukoma akut akan didapatkan tekanan bola mata yang tinggi.
- Pemeriksaan oftalmoskopi, yaitu pemeriksaan bagian dalam mata atau retina.
Tata Laksana
Penanganan pada glaukoma akut diharapkan segera, hal ini dikarenakan apabila kurang tertangani dengan baik, dapat menyebabkan kebutaan. Anda perlu segera membawa seseorang yang mengalami glaukoma akut ke rumah sakit untuk dilakukan tatalaksana oleh petugas medis. Biasanya dokter akan memberikan obat tetes mata untuk mengecilkan pupil, serta obat-obatan untuk mengurangi jumlah air mata yang diproduksi.
Biasanya, pasien akan diposisikan berbaring agar lensa tertarik ke bawah atau bagian belakang sesuai gravitasi. Setelah itu, obat-obatan akan diberikan, termasuk pemberian anti nyeri dan anti muntah. Setelah tekanan di dalam mata sedikit berkurang, dokter mungkin akan mempertimbangkan prosedur menggunakan laser seperti berikut:
- Iridotomi: membuat lubang kecil di iris mata, sehingga cairan di mata mengalir kembali.
- Iridoplasti: menarik sudut iris mata dari saluran air mata.
Apabila belum membaik atau pada beberapa kasus di mana glaukoma akut disebabkan adanya penyakit mata lainnya, dokter mungkin akan mempertimbangkan prosedur bedah. Prosedur pembedahan mata yang dilakukan untuk penanganan glaukoma, seperti operasi katarak, sinekialisis, trabekulektomi, atau pemasangan alat drainase glaukoma.
Komplikasi
Sekitar 60-75% glaukoma akut dapat pulih tanpa kerusakan mata yang menetap. Namun, tidak dipungkiri bahwa kondisi glaukoma akut dapat menyebabkan komplikasi yang cukup serius bagi pasien. Pada tahap awal, apabila kondisi glaukoma akut tidak dikenali atau ditangani, hal ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan sementara. Biasanya, kehilangan penglihatan dimulai dari penglihatan pada sisi samping (lapang pandang menyempit), baru kemudian di bagian tengah. Selain itu, dapat pula terjadi kondisi glaukoma maligna, di mana keadaan glaukoma tidak berespon dengan prosedur pembedahan sekalipun. Hal ini dapat menyebabkan kebutaan.
Pencegahan
Beberapa hal berikut ini dapat membantu Anda mencegah terjadinya glaukoma akut, yaitu:
- Jaga kesehatan mata sejak dini. Hal ini dapat dilakukan dengan konsumsi makanan yang mengandung vitamin A serta melakukan pemeriksaan mata secara rutin. Pemeriksaan mata secara rutin direkomendasikan setiap tahun sekali, terlebih jika Anda memiliki risiko tinggi.
- Ketahui riwayat kondisi mata di keluarga. Penyakit ini cenderung lebih berisiko pada keluarga dengan riwayat serupa. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan skrining atau pemeriksaan riwayat kesehatan secara rutin, minimal satu tahun sekali.
- Berolahraga rutin. Berolahraga dapat membantu meningkatkan kesehatan Anda secara umum. Anda dapat mendiskusikan dengan dokter tentang program yang tepat untuk kondisi Anda.
- Kenakan pelindung mata. Apabila Anda bekerja atau melakukan aktivitas yang berisiko terkena cedera pada mata, maka perlu menggunakan pelindung mata. Cedera mata dapat menjadi salah satu pencetus terjadinya glaukoma akut.
Kapan Harus ke Dokter?
Glaukoma akut merupakan kondisi yang darurat dan memerlukan penanganan segera. Oleh karena itu, seseorang dengan glaukoma akut sebaiknya dirujuk ke dokter spesialis mata untuk tatalaksana lanjutan.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Bowling B. Kanski’s clinical ophthalmology. Edisi ke-8. Philadelphia:Elsevier;2016.
Khazaeni B, Khazaeni L. Acute Closed Angle Glaucoma (2021). Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430857
American Academy of Ophthalmology. Angle-Closure Glaucoma. Available from: https://www.aao.org/munnerlyn-laser-surgery-center/angleclosure-glaucoma-19.
Ellis RR. What Is Acute Angle Closure Glaucoma? (2021). Available from: https://www.webmd.com/eye-health/acute-angle-closure-glaucoma.
Murray D. Emergency management: angle-closure glaucoma. Community Eye Health. 2018;31(103):64.
International Council of Ophthalmology. ICO Guidelines for Glaucoma Eye Care. California;2015.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Apa itu glaukoma akut? (2018). Available from: http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/gangguan-indera-fungsional/apa-itu-glaukoma-akut/