Penyebab Menangis Tidak Terkendali dan Cara Mengatasinya

Penyebab Menangis Tidak Terkendali dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi menangis. Credit: Freepik

Bagikan :


Menangis adalah respons tubuh alami ketika seseorang merasakan sedih atau kecewa. Namun jika Anda sering menangis tiba-tiba dan sulit dihentikan, kondisi ini mungkin berkaitan dengan masalah kesehatan. Simak artikel berikut untuk mengetahui kemungkinan penyebab dan penanganannya.

 

Penyebab Menangis Tidak Terkendali

Manusia memiliki 3 jenis air mata, yaitu air mata basal untuk melumasi mata, air mata refleks untuk melindungi mata dari benda asing, dan air mata emosional yang muncul saat Anda menangis karena sedih ataupun bahagia. Menangis merupakan respons tubuh yang sehat terhadap rangsangan yang diterima baik internal maupun eksternal. 

Menangis tidak terkendali sering kali dikaitkan dengan masalah kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan, namun gangguan saraf juga bisa menjadi penyebabnya. Mengetahui penyebab yang mendasari dapat membantu menentukan penanganan yang tepat.

Penyebab seseorang dapat menangis tidak terkendali antara lain:

Stres

Stres dapat memunculkan berbagai emosi yang berpotensi menyebabkan atau memperburuk masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. Kondisi ini sering kali membuat seseorang merasa tertekan dan mudah menangis. Jika Anda merasa emosional tidak stabil dan sering menangis, kemungkinan besar Anda sedang mengalami stres yang berkepanjangan.

Baca Juga: Tiba-Tiba Menangis saat Tidur, Kenali Penyebabnya

Kecemasan

Kecemasan dapat memicu respons emosional dan fisik yang kuat, salah satunya adalah menangis. Ketika kecemasan meningkat, tubuh mengalami lonjakan hormon stres yang dapat membebani sistem saraf. Menangis kemudian menjadi salah satu cara alami tubuh untuk melepaskan ketegangan dan tekanan yang telah menumpuk.

Adjustment disorder

Adjustment disorder merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang biasanya terjadi setelah seseorang mengalami sebuah peristiwa penting dalam hidup. Kondisi ini rentan dialami seseorang yang sedang berduka, kehilangan seseorang yang dicintai, mengalami penolakan, atau trauma besar dalam hidup. 

Perubahan hormon

Perubahan hormon, seperti yang dialami oleh ibu hamil atau wanita yang memasuki masa PMS (perimenopause), dapat membuat seseorang lebih rentan untuk menangis. Pada ibu hamil, perubahan hormon yang terjadi sering kali menyebabkan fluktuasi emosional, dan kondisi ini umumnya terjadi di awal kehamilan.

Neurodiversitas

Neurodiversitas adalah kondisi yang menunjukkan perbedaan respons alami cara kerja otak manusia. Kondisi ini dapat dilihat pada pengidap autisme dan ADHD.

Orang dengan neurodiversitas cenderung lebih mudah menangis karena memiliki perbedaan cara otak dalam merespons emosi, sehingga seseorang dapat mengalami sensitivitas, mudah bosan, stres, gembira atau cemas berlebih, serta mudah menangis. 

Pseudobulbar affect

Pseudobulbar affect adalah masalah neurologis yang menyebabkan seseorang tertawa atau menangis tiba-tiba dan tidak terkendali. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan saraf, sehingga terjadi gangguan antara area otak yang biasanya bekerja sama untuk menghasilkan dan memediasi ekspresi emosi. Biasanya kondisi ini dapat terjadi akibat kecelakaan, tumor, stroke, dan penyakit Alzheimer.

Baca Juga: Jangan Remehkan Menangis, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan Mental

 

Penanganan Menangis Tidak Terkendali

Penanganan menangis tidak terkendali bergantung pada penyebabnya. Untuk penyebab yang disebabkan oleh gangguan kecemasan, dokter dapat memberikan resep obat antidepresan dan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors). Pengidap gangguan kecemasan juga dapat direkomendasikan untuk menjalani terapi okupasi agar dapat mengatasinya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan untuk perubahan hormon, umumnya akan mereda dengan sendirinya. 

Selain obat-obatan, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi tangisan yang tidak terkendali dan mengganggu aktivitas Anda, antara lain:

  • Membicarakannya dengan orang lain, konselor, atau psikolog.
  • Mengalihkan fokus Anda dengan hal lain, misalnya pada hal yang lucu seperti lelucon atau lainnya. 
  • Latihan pernapasan dan relaksasi.
  • Olahraga atau latihan peregangan.
  • Menulis jurnal untuk melacak pemicu, durasi, emosi terkait, dan efek buruk dari menangis tidak terkendali.
  • Akupunktur.

 

Menangis merupakan hal yang normal dan sehat, namun jika tidak dapat dikendalikan, hal ini bisa mengindikasikan masalah kesehatan lainnya. Apabila Anda mengalami hal tersebut sebaiknya periksakan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 5 Maret 2025 | 16:06

Silva. S. (2024). ‘Why Can't I Stop Crying?’ Possible Causes of Crying Outbursts. Available from: https://www.healthline.com/health/i-cant-stop-crying

Cirino, E. (2023). 10 Ways to Stop Crying. Available from: https://www.healthline.com/health/how-to-stop-crying

Lovering, N. (2024). Why Do I Cry So Often?. Available from: https://psychcentral.com/health/i-cant-stop-crying

Skedel, R. (2024). Uncontrollable Crying: Potential Causes & How to Stop. Available from: https://www.choosingtherapy.com/uncontrollable-crying/

Cuncic, A. (2024). What to Do When You're Crying Uncontrollably. Available from: https://www.verywellmind.com/an-overview-of-uncontrollable-crying-4767015