Glositis

Radang lidah yang menyebabkan lidah menjadi bengkak dan kemerahan

Bagikan :


Definisi

Glositis adalah radang lidah yang menyebabkan lidah menjadi bengkak dan kemerahan. Selain itu, glositis juga dapat menyebabkan kerusakan pada tonjolan permukaan lidah atau yang disebut papilla sehingga lidah menjadi lebih licin, berplak atau retak. Kondisi ini bisa muncul tiba-tiba, meski belum pernah mengalami peradangan ini. Peradangan lidah yang parah dapat menyebabkan rasa sakit sehingga membuat orang sulit makan atau perubahan cara makan dan berbicara.

Glositis juga bisa terbagi ke dalam beberapa jenis yang berbeda, seperti:

  • Glositis atrofi: Peradangan lidah yang menyebabkan perubahan warna dan tekstur lidah karena hampir semua papila menghilang
  • Median rhomboid glossitis: Peradangan lidah yang ditandai dengan area merah, datar dan terkelupas, biasanya disebabkan oleh infeksi jamur kandida
  • Benign migratory glossitis: Peradangan yang menyebabkan hilangnya papila dan terbentuknya luka berwarna merah melebar seperti peta
  • Menopause glossitis: Orang lanjut usia sering mengalami peradangan yang ditandai dengan sensasi terbakar diujung lidah dan di langit-langit mulut

 

Penyebab

Berikut ini adalah beberapa penyebab glositis:

  • Reaksi alergi

Sistem kekebalan tubuh yang bereaksi secara berlebihan terhadap zat asing dapat memicu reaksi alergi. Contoh zat asing yang paling menyebabkan alergi yaitu  makanan, obat-obatan, dan produk perawatan mulut. Reaksi alergi dapat menyebabkan timbulnya peradangan pada papila dan otot lidah. Alergi terhadap makanan dan obat-obatan tertentu, misalnya pil KB atau obat penurun tekanan darah, dapat menyebabkan glositis. Selain itu, ketidakcocokan terhadap bahan kimia tertentu, seperti bahan dalam pasta gigi atau kandungan asam dalam makanan, juga dapat menyebabkan lidah teriritasi dan meradang

  • Penyakit infeksi

Peradangan juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus, virus herpes simplex, atau jamur Candida albicans pada rongga mulut. Infeksi mikroorganisme merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menyerang otot dan papila lidah sehingga menyebabkan reaksi peradangan seperti kemerahan dan bengkak. Glositis akibat infeksi bakteri dan jamur lebih sering terjadi pada orang dengan penurunan sistem kekebalan tubuh. Sedangkan infeksi virus yang sering menyebabkan glositis adalah herpes simpleks dan umumnya juga menyebabkan kelainan kulit di daerah bibir dan kulit sekitar mulut

  • Mulut kering

Kurangnya produksi air liur oleh kelenjar saliva dapat mengakibatkan mulut kering sehingga meningkatkan resiko peradangan pada lidah. Namun, radang lidah juga bisa dipicu oleh dehidrasi atau penyakit lain yang menyerang kelenjar saliva, seperti infeksi, kista, maupun tumor

  • Malnutrisi

Vitamin B berperan besar dalam menjaga kesehatan mulut, termasuk regenerasi jaringan dan papila pada permukaan lidah. Itulah sebabnya kekurangan vitamin B, terutama vitamin B2, B3, B6, B9, dan B12 juga dapat menyebabkan Anda mengalami glositis. Penyakit ini biasanya disertai dengan penyakit anemia terutama anemia defisiensi zat besi. Anemia ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin dalam darah. Kondisi ini menyebabkan kurangnya asupan oksigen jaringan tubuh seperti otot dan dalam pembahasan ini yaitu papilla dan jaringan lidah, sehingga rentan mengalami kerusakan dan peradangan

  • Trauma pada mulut

Bekas tekanan atau adanya luka terbuka pada mulut sering kali berdampak pada kondisi lidah. Adanya gesekan dengan permukaan yang kasar, seperti yang disebabkan oleh penggunaan kawat gigi dapat menimbulkan luka terutama pada lidah sehingga menyebabkan glositis. Glositis juga bisa terjadi misalnya karena meminum air yang terlalu panas, atau karena irisan pada lidah

  • Riwayat kebiasaan

Kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol juga dapat meningkatkan resiko terjadinya glositis. Peningkatan radikal bebas akibat kandungan rokok meningkatkan proses peradangan dan merusak jaringan lidah.

 

Faktor Resiko

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko glositis di antaranya:

  • Usia lanjut
  • Orang tua atau saudara kandung yang menderita glositis
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Mulut kering kronis
  • Kebersihan mulut yang buruk
  • Nutrisi buruk
  • Kebiasaan merokok atau mengunyah tembakau
  • Penurunan sistem kekebalan tubuh
  • Penggunaan gigi palsu atau peralatan gigi lainnya

 

Gejala

Berikut gejala yang dapat muncul jika Anda mengalami glositis:

  • Nyeri pada lidah
  • Bengkak pada lidah
  • Keretakan pada permukaan lidah
  • Kesulitan berbicara, makan, atau menelan
  • Adanya lepuh dan benjolan pada lidah
  • Adanya plak pada lidah
  • Hilangnya papila (lidah terlihat licin)
  • Perubahan warna lidah, bisa menjadi kemerahan atau pucat

 

Diagnosis

Dokter gigi akan menanyakan mengenai keluhan yang dialami. Selain itu, dokter gigi juga menanyakan riwayat medis serta gaya hidup pasien khususnya cara menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut. Selanjutnya dokter gigi melakukan pemeriksaan lidah dan rongga mulut secara menyeluruh. Selama pemeriksaan, dokter gigi juga akan memeriksa apakah ada benjolan dan bercak yang tidak normal pada lidah, gusi, dan jaringan lunak dalam mulut Anda. Dokter juga dapat mengambil sampel air liur dan darah untuk dikirim ke laboratorium guna memastikan apakah tanda-tanda glositis yang disebabkan oleh infeksi.

 

Tata Laksana

Glositis yang disebabkan oleh anemia atau kekurangan vitamin B, pemberian suplemen zat besi dan vitamin B kompleks dapat dilakukan oleh dokter. Namun, Anda juga akan disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi ini sehingga mencegah kejadian serupa. Dokter juga akan meresepkan obat seperti antibiotik jika glositis memang disebabkan oleh infeksi. Selain itu, dokter juga mungkin akan memberi obat kortikosteroid oles untuk meredakan kemerahan dan nyeri akibat glositis. Pemberian obat kumur yang mengandung antiseptik juga dapat berguna untuk meningkatkan kebersihan mulut.

Anda juga akan disarankan untuk meningkatkan kebersihan mulut dan gigi di rumah, yaitu dengan menyikat dan membersihkan gigi dengan benang 2 kali sehari. Kebiasaan sehat ini berguna untuk meringankan gejala glositis dan mencegah glositis terjadi lagi di kemudian hari. Jika dokter gigi memperkirakan glositis Anda disebabkan oleh penyakit lain yang mendasari, seperti penyakit autoimun, dokter mungkin akan merujuk Anda ke dokter spesialis lain agar bisa ditangani dengan tepat.

 

Komplikasi

Glositis dapat menyebabkan gangguan dalam beraktivitas sehari-hari seperti makan dan berbicara. Kerusakan papila lidah akibat glositis yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan penurunan indra perasa. Infeksi dari glositis yang parah dapat menyebarkan infeksi ke seluruh rongga mulut. Peradangan dan pembengkakan lidah yang berat dapat mengancam nyawa karena dapat menyebabkan penyumbatan jalan nafas.

 

Pencegahan

Untuk mencegah terjadinya glositis, ada beberapa hal yang dapat anda terapkan:

  • Menjaga pola makan yang sehat dan mengandung nutrisi cukup seperti vitamin C dan B
  • Mempraktikkan teknik kebersihan mulut yang baik seperti menyikat gigi dan flossing secara teratur
  • Hindari penyebab iritasi seperti makanan pedas, makanan asam, merokok, dan mengunyah tembakau
  • Memastikan gigi palsu dan peralatan gigi seperti kawat gigi dalam posisi yang tepat sehingga tidak membuat mulut lecet
  • Tidak minum alkohol berlebihan
  • Konsultasikan dengan dokter untuk mulut kering kronis yang mungkin disebabkan oleh penyakit atau obat tertentu
  • Berobat untuk penyakit infeksi seperi sifilis dan infeksi jamur yang sesuai 

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala peradangan atau perubahan lidah terutama seperti pembengkakan dan kelainan rongga mulut lainnya, segera periksakan ke dokter. Karena komplikasi yang terkait dengan glositis dapat bersifat progresif dan dapat bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Glositis kronik atay yang terjadi lebih dari 10 hari umumnya disebabkan oleh penyakit lain yang mendasari, sehingga kegagalan dalam pengobatan juga dapat menyebabkan komplikasi dan kerusakan lidah maupun organ tubuh lainnya.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Dapa Hayarosa
Editor :
  • dr. Benita Kurniadi
Last Updated : Jumat, 3 Februari 2023 | 10:42

Macon BL. (2018 Sept 17). Everything you need to know about glossitis. Healthline. Retrieved 22 januari 2023, from: https://www.healthline.com/health/glossitis

Chiang, C. P., et al. (2018). Significantly Higher Frequencies of Anemia, Hematinic Deficiencies, Hyperhomocysteinemia, And Serum Gastric Parietal Cell Antibody Positivity In Atrophic Glossitis Patients. Journal of the Formosan Medical Association, Retrieved 22 januari 2023, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30087017/

Medline Plus. (2021). Glossitis. National Library of Medicine. Retrieved 22 Januar2023, from https://medlineplus.gov/ency/article/001053.htm

Armata, N. N., Haag, A., & LaFayette, K. (2022). Glossitis: What Is It, Causes and More. Osmosis. Retrieved 22 januari 2023,from https://www.osmosis.org/answers/glossitis