Jalan kaki merupakan salah satu bentuk olahraga sederhana yang tidak memerlukan banyak peralatan, tetapi memiliki manfaat besar bagi kesehatan. Aktivitas ini dapat membantu menjaga kebugaran fisik, meningkatkan kesehatan jantung, serta memperkuat otot dan tulang.

Meskipun termasuk olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang, jalan kaki tetap perlu dilakukan dengan bijak dan tidak berlebihan. Artikel ini akan membahas dampak negatif yang dapat muncul jika jalan kaki dilakukan secara berlebihan, serta tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Anda telah berjalan kaki terlalu jauh.

Dampak Jalan Kaki Terlalu Berlebihan

Jalan kaki rutin dapat meningkatkan kesehatan jantung, memperkuat otot, mengurangi stres, dan membantu mengelola berat badan. Namun, manfaat tersebut bisa berkurang atau bahkan berbalik jika jalan kaki dilakukan secara berlebihan.

Berikut adalah dampak negatif jika jalan kaki dilakukan terlalu berlebihan:

Penurunan performa

Jika jalan kaki dilakukan terlalu berlebihan, tubuh bisa kehilangan efisiensi dalam berjalan dan melakukan aktivitas lainnya karena kelelahan. Akibatnya, jarak yang bisa ditempuh, kecepatan, dan kemampuan fisik secara keseluruhan akan menurun.

Depresi dan ketidakstabilan emosi

Latihan berlebihan dapat memengaruhi produksi hormon, seperti kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres. Peningkatan kadar kortisol ini dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.

Baca Juga: Jalan Kaki 10.000 Langkah Bisa Bakar Berapa Kalori?

Peningkatan denyut jantung istirahat (RHR)

Denyut jantung saat istirahat yang meningkat menandakan bahwa tubuh tidak mendapatkan waktu pemulihan yang cukup. Tanpa waktu istirahat yang cukup, jantung akan bekerja lebih keras bahkan saat beristirahat.

Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan

Stres fisik yang berlebihan dapat memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan, sehingga Anda mungkin kehilangan nafsu makan secara tidak sehat dan mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan.

Cedera kronis

Berjalan terlalu lama, terutama dengan alas kaki yang tidak mendukung, dapat menyebabkan cedera berulang, seperti plantar fasciitis, shin splints (nyeri pada tulang kering), atau nyeri sendi, terutama di lutut dan pinggul.

Kelelahan dan nyeri otot berlebihan

Berjalan terlalu berlebihan dapat menyebabkan rasa lelah yang tidak kunjung hilang, disertai nyeri otot yang terus-menerus. Hal ini menunjukkan bahwa otot tidak memiliki cukup waktu untuk pulih dan memperbaiki diri setelah aktivitas fisik.

Penurunan sistem kekebalan tubuh

Latihan berlebihan dapat menurunkan kekebalan tubuh, membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi seperti flu.

Baca Juga: Cara Jalan Kaki di Atas Treadmill Agar Berat Badan Turun

Tanda-Tanda Jalan Kaki Terlalu Berlebihan

Jalan kaki terlalu berlebihan termasuk overtraining. Overtraining sering disertai dengan tanda-tanda sebagai berikut:

• Nyeri yang dirasakan terus-menerus pada otot atau sendi.
• Kesulitan bergerak atau rasa kaku setelah berjalan.
• Penurunan energi atau merasa kelelahan meskipun sudah beristirahat.
• Cedera kecil yang terus muncul seperti lecet pada kaki, kram, atau nyeri di area tertentu.

Semua gejala tersebut menandakan bahwa tubuh membutuhkan istirahat yang cukup. Sebaiknya, batasi durasi jalan kaki sesuai dengan kondisi fisik Anda. Panduan umum menyarankan agar Anda berjalan selama 30-60 menit sehari dengan kecepatan sedang untuk menjaga kesehatan.

Kombinasikan jalan kaki dengan olahraga lain seperti berenang atau yoga untuk menghindari tekanan berlebihan pada otot dan sendi tertentu. Bila mengalami cedera yang tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!