Keluar Darah Setelah Kuret, Normalkah?

Bagikan :


Kuret adalah prosedur mengangkat sisa jaringan yang ada di dalam rahim yang biasa dilakukan pada perempuan yang mengalami keguguran. Kuret juga dapat dilakukan pada perempuan yang mengalami kelainan perdarahan atau memiliki jaringan sisa aborsi di dalam rahim. Setelah kuret, Anda diminta untuk beristirahat sambil memantau komplikasi setelah kuret, salah satunya adalah perdarahan. Kuret juga tidak dapat menurunkan peluang kehamilan pada perempuan. Sebelum menjalani prosedur kuret, pastikan Anda sudah mendapat informasi yang lengkap mengenai prosedur dan perawatan setelah kuret. 

Penyebab perdarahan setelah kuret

Dilansir dari laman Hopkins Medicine, normal bagi perempuan untuk mengalami perdarahan setelah kuret. Umumnya perdarahan yang terjadi adalah perdarahan ringan dan terjadi selama beberapa hari setelah prosedur kuret. Selain perdarahan, gejala perdarahan biasanya dapat disertai kram dan nyeri perut.

Namun tidak semua perdarahan setelah kuret dianggap normal. Jika Anda mengalami perdarahan berat, disertai demam dan nyeri hebat pada perut maka Anda perlu konsultasi ke dokter. Perdarahan ini dapat terjadi ketika ada luka di rahim saat dilakukan kuret. Selain karena luka setelah kuret, perdarahan juga dapat terjadi karena masih ada sisa jaringan di rahim, kontraksi rahim kurang baik, infeksi rahim dan gangguan pembekuan darah.

Pemulihan setelah prosedur kuret

Setelah menjalani prosedur kuret, Anda disarankan untuk beristirahat total. Dilansir dari Healthline, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar pemulihan setelah kuret berlangsung dengan baik:

  • Beristirahat total. Setelah menjalani prosedur kuret, Anda disarankan untuk istirahat total selama 1-2 hari hingga benar-benar pulih. Umumnya Anda perlu menjalani rawat inap agar observasi lebh mudah dilakukan. Anda juga tidak disarankan untuk berkendara sendiri setelah porsedur kuret.
  • Hindari menggunakan tampon. Gunakanlah pembalut biasa untuk menampung perdarahan yang mungkin terjadi setelah kuret. Penggunaan tampon dapat menyebabkan iritasi dan infeksi yang dapat memperparah perdarahan.
  • Hindari berhubungan intim. Setelah menjalani prosedur kuret, hindari berhubungan intim hingga kondisi Anda benar-benar pulih kembali atau sesuai saran dokter. Umumnya, dokter menyarankan untuk memulai hubungan intim setelah 2 minggu atau setelah perdarahan benar-benar berhenti dan tidak ada gejala lain yang menyertai.
  • Berolahraga ringan. Meskipun Anda disarankan untuk beristirahat total, namun bukan berarti Anda harus berdiam diri di tempat tidur. Cobalah berjalan kaki di sekitar rumah untuk melatih otot agar tetap aktif. Berolahraga secara rutin juga baik untuk mencegah penggumpalan darah di bagian kaki.
  • Hindari melakukan aktivitas berat. Setelah kuret, Anda disarankan untuk menghindari kegiatan berat seperti mengangkat barang yang berat, bersepeda, dan aktivitas berat lainnya.

 

 

Writer: Ratih

Edited by: dr. Benita Arini Kurniadi

Last updated: 26/06/2021