Hipertensi Gestasional

Bagikan :


Definisi

Hipertensi gestasional adalah kondisi medis saat tekanan darah melebihi dari range normal pada saat hamil dan akan menghilang setelah proses persalinan. Hipertensi gestasional adalah salah satu anggota kelompok penyakit hipertensi dalam kehamilan.

Hal ini dapat terjadi pada sekitar 3 dari 50 kehamilan. Kondisi ini berbeda dengan hipertensi kronik. Hipertensi kronik terjadi ketika tekanan darah tinggi sebelum mengalami proses kehamilan. Hipertensi gestasional juga berbeda dengan kondisi preeklamsia dan eklamsia. Meskipun demikian, hipertensi gestasional dapat berkembang menjadi preeklamsia.

 

Baca juga: Inilah Bedanya Preeklamsia dan Eklamsia

 

Kondisi ini sering terjadi pada ibu muda dengan kehamilan pertama. Hipertensi gestasional dapat terjadi pada kehamilan kembar, pada ibu usia lebih dari 35 tahum, memiliki riwayat hipertensi kronik atau memiliki hipertensi pada kehamilan sebelumnya, ras afrika-amerika, dan ibu dengan diabetes. Hipertensi gestasional didiagnosis saat tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 mmHg pada ibu hamil yang sebelumnya memiliki tekanan darah yang normal sebelum usia 20 minggu dan tidak ada protein di dalam urin.

Preeklamsia didiagnosis apabila ibu hamil memiliki hipertensi gestasional dan juga ada protein di dalam urin. Eklamsia adalah bentuk berat dari preeklamsia. Ibu hamil dengan eklamsia dapat mengalami kejang akibat kondisi ini. Eklamsia terjadi pada 1 dari 1600 kehamilan dan berkembang pada akhir kehamilan pada kebanyakan kasus.

 

Penyebab

Penyebab pasti belum diketahui hingga saat ini. Diduga adanya kelainan pelekatan janin saat di dalam rahim berkontribusi dalam munculnya hipertensi gestasional. Hal ini didasari dengan adanya kelainan berupa aliran darah dari rahim ke plasenta yang berkurang dan adanya penurunan fungsi pembuluh darah.

 

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya hipertensi gestasional. Beberapa faktor risiko tersebut di antaranya:

  • pernah mengalami tekanan darah yang tinggi sebelum hamil atau saat kehamilan sebelumnya
  • memiliki penyakit ginjal
  • memiliki penyakit diabetes
  • berusia lebih muda dari 20 tahun atau lebih tua dari 40 tahun
  • saat kehamilan ini sedang hamil kembar
  • ras afrika amerika

 

Gejala

Ada beberapa gejala klinis yang dapat muncul pada hipertensi gestasional. Beberapa gejala klinis di antaranya:

  • tekanan darah yang tinggi
  • adanya protein didalam urin
  • edema 'pembengkakan', terutama di kaki
  • berat badan yang naik tiba-tiba
  • gangguan penglihatan seperti buram atau pandangan ganda
  • mual, muntah
  • nyeri perut, di sisi kanan atau sekitar lambung
  • jumlah urin yang sedikit
  • adanya perubahan atau kelainan pada pemeriksaan fungsi ginjal dan/atau hati.

 

Diagnosis

Diagnosis hipertensi gestasional adalah diagnosis yang dapat ditegakkan melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang bila tersedia dan diperlukan untuk dilakukan.

Pada wawancara medis, dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan oleh pasien saat ini. Gejala-gejala yang ada dapat mengarahkan ke suatu penyakit tertentu sehingga Anda perlu mengutarakan gejala yang dirasakan selengkap mungkin dan disertai dengan sejak kapan gejala tersebut mulai dirasakan. Informasi ini penting bagi dokter dalam rangka menegakkan diagnosis medis tertentu. Apabila gejala yang dirasakan mengarahkan ke hipertensi gestasional, maka dokter akan melanjutkan ke pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan pemeriksaan sesuai dengan gejala yang dirasakan oleh pasien sehingga dapat ditemukan beberapa tanda klinis yang adalah tanda objektif yang didapatkan oleh dokter melalui pemeriksaan fisik.  

Pada kasus hipertensi gestasional, dokter dapat menemukan adanya tekanan darah yang lebih dari 140/90 mmHg pada saat hamil dan usia kehamilan diatas 20 minggu dan dilakukan pada dua kali pemeriksaan minimal 4 jam terpisah diantara dua kali pemeriksaan.

Meskipun demikian, pasien dengan tekanan darah sistolik lebih dari 160 mmHg atau diastolic lebih dari 110 mmHg dapat dikonfirmasi mengalami hipertensi gestasional apabila memiliki tekanan yang sama setelah jarak pemeriksaan yang berbeda.

Selain itu, ditemukan adanya edema atau pembengkakan, atau gangguan penglihatan seperti pandangan ganda atau buram.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang juga memiliki peran dalam menegakkan atau memastikan diagnosis dari hipertensi gestasional. Pemeriksaan penunjang seperti:

  • pemeriksaan urin untuk mengetahui adanya protein di dalam urin
  • pemeriksaan fungsi liver dan ginjal
  • pemeriksaan hemostasis 'pembekuan darah' dapat dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis ke arah preeklamsia.

 

Tata Laksana

Pengobatan dan terapi spesifik pada hipertensi gestasional akan ditentukan oleh dokter berdasarkan pada kondisi kehamilan, kesehatan secara umum, dan riwayat penyakit sebelumnya. Selain itu, lamanya penyakit, toleransi terhadap pengobatan, prosedur, atau terapi, harapan yang diinginkan selama pengobatan dapat menjadi pertimbangan dalam tata laksana.

Tujuan terapi adalah untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk dan mencegah dari terjadinya komplikasi. Tata laksana hipertensi gestasional dapat berupa istirahat cukup di rumah, dirawat inap apabila diperlukan, pengobatan magnesium sulfat (apabila terjadi pre-eklamsia) atau obat hipertensi lainnya untuk hipertensi gestasional jika tekanan darah dalam range yang berat, dan pemantauan janin.

Pengobatan atau pemberian obat antihipertensi pada hipertensi gestasional akan diberikan saat tekanan darah berada pada nilai yang abnormal yaitu diatas 160/110 mmHg. Beberapa terapi lini obat-obatan yang dapat diberikan adalah labetolol, hydralazine, atau nifedipin.

Saat pasien telah didiagnosis mengalami hipertensi gestasional, pemantauan janin terkait kejadian retardasi pertumbuhan di dalam uterus, kelainan plasenta, dan aliran darah plasenta umbilicus yang buruk menjadi rekomendasi yang perlu dilakukan.

Satu-satunya cara menghentikan hipertensi gestasional adalah persalinan atau melahirkan bayi. Berdasarkan panduan dari perkumpulan dokter spesialis kandungan dan kehamilan di Amerika, pasien dengan hipertensi gestasional tanpa adanya gejala klinis yang berat dapat menunda persalinan hingga usia kehamilan 37 minggu.

 

Komplikasi

Ada beberapa komplikasi yang dapat muncul apabila terjadi hipertensi gestasional. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi, di antaranya yaitu:

  • kejang eklamsia
  • perdarahan pada otak
  • bengkak pada organ paru (edema pulmonal)
  • gagal ginjal
  • kelainan penggumpalan darah
  • hemolisis
  • kerusakan pada liver
  • trombositopenia
  • gangguan pertumbuhan pada janin
  • oligohidroamnion
  • gangguan peletakan plasenta 'ari-ari' pada rahim

 

Pencegahan

Pencegahan yang dapat dilakukan pada kasus hipertensi gestasional adalah dengan mengenali secara dini ibu yang memiliki faktor risiko terhadap kejadian hipertensi gestasional. Hal ini dapat mencegah ibu dari beberapa komplikasi penyakit yang dapat timbul. Edukasi terkait gejala yang dapat muncul juga penting karena pengenalan dini terhadap hipertensi gestasional dapat membantu ibu menerima pengobatan dan mencegah perburukan dari penyakit.

Selain itu, ada beberapa pencegahan lainnya agar terhindar dari penyakit hipertensi gestasional saat hamil nantinya, yaitu:

  • minum air cukup minimal 8 gelas atau 2 liter per hari
  • mengonsumsi garam secukupnya
  • mengurangi makanan yang digoreng dan makanan cepat saji
  • cukup istirahat
  • menghindari minum alkohol
  • olahraga rutin, seperti senam hamil minimal 3-5 kali per minggu selama 15-30 menit per kalinya
  • menghindari minuman yang mengandung kafein

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami perburukan gejala yang sudah ada seperti nyeri pada perut yang memberat saat bernapas, sebaiknya Anda memeriksakan diri lebih lanjut ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan (Sp.OG). Dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang tertentu untuk menetapkan diagnosis pasti dari penyakit yang mendasarinya dan tata laksana yang tepat dan sesuai kebutuhan.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Apri Haryono Hafid
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 11:40

Luger RK, Kight BP. Hypertension In Pregnancy. [Updated 2021 Oct 9]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430839/

American Pregnancy Association. Gestational hypertension. July 2022. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/gestational-hypertension/

University of Rochester Medical Center. Gestational hypertension. July 2022. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=90&ContentID=P02484