Koriokarsinoma

Koriokarsinoma
Kariokarsinoma merupakan salah satu penyakit langka dan termasusk ke dalam gestational trophoblastic disease (GTD)

Bagikan :


Definisi

Koriokarsinoma adalah salah satu kanker langka yang berkembang cepat pada rahim dan tidak menutup kemungkinan untuk menyebar ke bagian tubuh lainnya, terutama ke paru-paru. Kariokarsinoma termasuk ke dalam gestational trophoblastic disease (GTD), yaitu penyakit yang terjadi pada kehamilan, dimulai dari rahim serta terkait dengan kehamilan.

GTD sendiri adalah penyakit yang dimulai dari tumor di dalam rahim–sebagai sel yang disebut sebagai trofoblas yang biasanya berkembang menjadi ari-ari (plasenta). Ari-ari adalah organ yang menghubungkan janin dengan ibu hamil, di mana organ ini bertugas dalam menyediakan segala kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dimulai dari oksigen dan segala nutrisi yang diberikan melalui ibu hamil.

Pada GTD, sel trofoblas tidak berkembang menjadi ari-ari yang sehat melainkan pertumbuhan yang tidak normal. Koriokarsinoma adalah bentuk kanker dari GTD. Kanker ini biasanya dimulai dari rahim tetapi dapat menyebar ke bagian lainnya seperti vagina, paru-paru (paling umum), ginjal, hatu hingga otak.

Koriokarsinoma bisa muncul beberapa bulan atau bahkan tahunan setelah kehamilan. Kemunculannya tidak terduga dan menyebabkan sulit untuk didiagnosis. Koriokarsinoma bisa tumbuh dengan cepat dan menimbulkan gejala dalam rentang waktu yang cukup singkat.

Pada laki-laki juga dapat memiliki koriokarsinoma di dalam testis mereka di mana dokter menyebutnya sebagai non-gestational koriokarsinoma. Kondisi tersebut adalah tipe kanker testis yang sangat langka. 

 

Penyebab

Pada wanita yang mengalami koriokarsinoma, terjadi kehamilan tidak normal yang disebabkan oleh kanker langka. Pada kondisi ini, janin yang dikandung masih bisa atau tidak bisa berkembang. Kanker ini dapat terjadi pada kehamilan normal, di mana terjadi pada kondisi hamil anggur atau kehamilan mola, yaitu ketika pembuahan sel telur oleh sperma tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga berakibat pada sel-sel tidak bertumbuh secara normal atau kantung berisi air di dalam rahim.

Selain itu, hamil anggur dapat berarti bahwa sel telur dibuahi tetapi ari-ari tumbuh menjadi kista berukuran besar dan bukan janin. Selain itu, koriokarsinoma dapat terjadi pada kehamilan awal yang tidak berlanjut atau keguguran, aborsi, hingga kehamilan ektopik.

 

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai hamil anggur, Anda dapat membacanya di sini: Hamil Anggur - Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko dari Koriokarsinoma di antaranya :

  • Memiliki riwayat hamil anggur atau kehamilan molar maupun keluarga dengan riwayat yang sama
  • Memiliki riwayat keguguran
  • Memiliki riwayat kehamilan ektopik
  • Hamil di usia dibawah 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
  • Memiliki kadar hormon human chorionic gonadotropin yang tinggi dalam tubuh
  • Memiliki kadar vitamin A dan karoten yang rendah dalam tubuh
  • Memiliki golongan darah A
  • Merokok

 

Gejala

Gejala koriokarsinoma berbeda-beda bergantung penyebarannya. Menurut America Cancer Society, koriokarsinoma tidak selalu menunjukkan gejala. Adapun beberapa gejala yang bisa timbul seperti:

  • pendarahan tidak normal pada vagina
  • infeksi yang disebabkan oleh pendarahan pada vagina
  • kram pada pinggang
  • demam
  • rasa nyeri yang mungkin terkait pada pendarahan atau terkait pembesaran ovarium

Bila koriokarsinoma telah menyebar ke bagian tubuh yang lain seperti otak atau kebanyakan paru-paru, dapat muncul gejala seperti:

  • batuk hingga berdarah
  • batuk kering
  • nyeri dada
  • kesulitan bernapas
  • nyeri dada
  • sakit kepala
  • pusing

 

Diagnosa

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan dan pengobatan Anda, termasuk riwayat kehamilan Anda. Selanjutnya, dokter akan menyarankan melakukan beberapa pemeriksaan seperti:

  • Pemeriksaan pinggang, pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa apakah ada benjolan atau perubahan yang tidak normal
  • Pemeriksaan darah atau urin. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG). Sel trofoblas membentuk hormon hCG, sehingga biasanya hanya ada pada ibu hamil. Bila Anda sedang tidak hamil tetapi terdeteksi hormon hCG, hal ini dapat menandakan Anda memiliki koriokarsinoma.
  • Pemeriksaan fungsi organ seperti hati dan ginjal 
  • Pemeriksaan radiologi dengan ultrasonografi (USG), foto rontgen, MRI. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat apakah tumor sudah menyebar atau tidak. Dokter akan mencurigai adanya koriokarsinoma bila Anda dinyatakan positif hamil tetapi tidak terlihat janin pada pemeriksaan ini.
  • Pemeriksaan cairan spinal

Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter dapat memberikan penilaian dan mengetahui tahapan koriokarsinoma sudah mencapai pada di tahap apa. Dokter bisa memberikan skor berdasarkan ukuran dan penyebaran tumor.

 

Tata Laksana

Kemoterapi

Pada umumnya dokter memberikan terapi dan pengobatan koriokarsinoma dengan kemoterapi. Bila ukuran tumor yang ditemukan masih kecil dan belum menyebar, penanganan utama yaitu kemoterapi dan dilakukan hingga tidak ada tanda tanda kanker di dalam tubuh.

Hal ini dapat dilihat dari kadar hormon hCG di dalam tubuh. Pengobatan kemoterapi bekerja dengan membunuh sel kanker atau menghentikan perkembangan tumor. Pada beberapa pasien mungkin memerlukan lebih dari satu tipe kemoterapi. Bila tumor sudah menyebar dan memiliki risiko yang besar, pasien tersebut juga memerlukan terapi radiasi dan operasi.

 

Operasi

Pada beberapa kasus, operasi dapat mengangkat tumor dan jaringan yang tidak normal. Pada pasien perempuan dengan usia lanjut yang tidak berencana memiliki anak ke depannya, dokter akan menyarankan histerektomi. Prosedur tersebut mengangkat rahim, sehingga memastikan kanker tersebut tidak kembali lagi.

 

Pemeriksaan Darah Rutin

Pada pasien yang memiliki koriokarsinoma, Anda disarankan melakukan pemeriksaan darah rutin selama 1 - 2 tahun setelah pengobatan. Pada umumnya, sebagian besar perempuan yang terdiagnosis dengan koriokarsinoma dapat sembuh setelah menjalani pengobatan.

Namun, akan berbeda kemungkinan sembuh apabila sel tumor telah menyebar hingga ke liver dan otak. Perlu diperhatikan bawah tiap kasus tentu unik dan berbeda antara satu orang dan lainnya sehingga diskusikan dengan dokter apa saja alternatif yang bisa jadi pilihan.

 

Komplikasi

Tanpa penanganan yang tepat, koriokarsinoma dapat menyebabkan kematian. Efek samping dari pengobatan kemoterapi perlu Anda diskusikan dengan dokter Anda. Beberapa efek samping yang dimaksud seperti:

  • adanya kemungkinan perkembangan kanker lebih lanjut selama terapi (dalam hal ini pengobatan tidak berhasil)
  • mual
  • muntah
  • kehilangan atau rontok rambut
  • diare
  • demam
  • infeksi
  • kebutuhan akan produk darah

Siklus haid Anda akan mengalami beberapa perubahan seperti berhenti disebabkan oleh tingginya kadar hormon hCG di dalam tubuh Anda. Siklus haid Anda mungkin kembali normal dan akan terhenti kembali bila Anda menjalani kemoterapi. Siklus Anda akan mengulang kembali dan kembali normal dalam 3 sampai 6 bulan setelah pengobatan kemoterapi Anda berhenti.

Perlu diperhatikan, bila Anda menjalani prosedur histerektomi (mengangkat rahim) untuk menghilangkan tumor, Anda tidak dapat hamil lagi. Prosedur ini jarang dilakukan untuk pengobatan GTD. Diskusikan bersama dokter untuk tahu berapa lama jeda yang tepat untuk mulai program kehamilan sejak penanganan usai.

 

Pencegahan

Hingga saat ini tidak ada pencegahan yang efektif dari koriokarsinoma, tetapi Anda dapat mencegahnya dengan menghindari faktor risiko dari koriokarsinoma.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anda harus segera ke dokter segera bila Anda merasa ada kemungkinan gejala yang dicurigai koriokarsinoma. Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala tersebut dalam rentang waktu 1 tahun. 

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Kevin Luke
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 10:30

Choriocarcinoma. (2020). Retrieved 17 October 2022, from https://medlineplus.gov/ency/article/001496.htm

Choriocarcinoma. (2022). Retrieved 17 October 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535434/

What is Choriocarcinoma. (2022). Retrieved 17 October 2022, from https://www.webmd.com/cancer/what-is-choriocarcinoma

Gestational Trophoblastic Disease. (2022). Retrieved 17 October 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6130-gestational-trophoblastic-disease

What to Know About Choriocarcinoma. (2021). Retrieved 17 October 2022, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/choriocarcinoma

Gestational Trophoblastic Disease Cause, Risk Factor and Prevention. (2017). Retrieved 17 October 2022, from https://www.cancer.org/content/dam/CRC/PDF/Public/8645.00.pdf

Causes anda Risk Factors of Choriocarcinoma. (2021). Retrieved 17 October 2022, from https://www.verywellhealth.com/causes-and-risk-factors-of-choriocarcinoma-5206298