Hipotensi Postural

Hipotensi Postural
Credit: Medicine Net. Ilustrasi pusing yang dirasakan seorang nenek saat tekanan darahnya turun.

Bagikan :


Definisi

Kehidupan manusia ditopang oleh sistem peredaran darah. Sistem ini terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Sistem ini akan mengatur peredaran darah manusia, tanpa terkecuali tekanan darah. Tekanan darah pada tubuh manusia akan mengalami penyesuaian sesuai dengan aktivitas dan kebutuhan. Jika terjadi gangguan pada sistem tersebut, dapat mengganggu kestabilan tekanan darah.

Gangguan pada sistem tersebut dapat menyebabkan munculnya penyakit, salah satunya adalah tekanan darah rendah. Dalam bahasa kedokteran, tekanan darah rendah disebut juga sebagai hipotensi. Kata “hipo” pada hipotensi memiliki arti “terlalu rendah”. Hipotensi merupakan kondisi tekanan darah berada dibawah 90/60 mmHg.

Secara umum, hipotensi dikelompokan dalam beberapa jenis, salah satunya hipotensi postural. Secara sederhana, hipotensi postural atau hipotensi ortostatik didefinisikan sebagai penurunan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba ketika perubahan posisi dari duduk atau berbaring menjadi berdiri. Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba ini biasanya terjadi karena adanya gangguan refleks tubuh atau sebagai reaksi efek samping dari penggunaan satu jenis obat.

Salah satu tugas sistem peredaran darah yaitu mengantarkan darah menuju ke seluruh tubuh. Bersama darah, akan diikat nutrisi dan oksigen, Ketika Anda mengalami tekanan darah rendah, darah tidak dapat mencapai ke bagian-bagian tertentu pada tubuh, tanpa terkecuali otak. Padahal, nutrisi dan oksigen tersebut akan digunakan sebagai bahan pembentuk energi agar tubuh dapat berfungsi dengan baik.

Ketika organ-organ tubuh tidak menerima pasokan sari makanan dan oksigen yang cukup, hal ini dapat memunculkan berbagai gejala. Gejala yang muncul pada hipotensi postural cenderung dikarenakan adanya penurunan pasokan oksigen ke otak. Kondisi ini dapat menyebabkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi karena gangguan ini meningkatkan risiko seseorang mengalami jatuh. Namun, hipotensi postural juga dapat bersifat asimtomatis atau tidak memunculkan gejala sama sekali.

Kondisi ini dapat menyerang semua orang tanpa mengenal usia dan latar belakang. Namun, hipotensi postural memiliki kecenderungan untuk menimbulkan gejala pada lansia.

 

Penyebab

Hipotensi postural memiliki kecenderungan untuk muncul ketika Anda berusia tua. Hal ini dikarenakan ketika Anda mengalami proses penuaan, sel-sel pada jantung dan pembuluh darah Anda yang menjaga tekanan darah tetap stabil menjadi lebih lambat. Selain itu, pada proses penuaan juga menyebabkan terjadinya gangguan saraf atau neurogenik. Kondisi ini kemudian akan menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem saraf otomatis. Selain itu, terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya hipotensi postural, yaitu:

  • Dehidrasi atau kekurangan cairan. Kondisi ini terjadi ketika Anda mengalami muntah atau mengalami diare yang parah, tapi tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup. Kondisi ini akan menyebabkan tubuh mengalami kekurangan cairan. Kurangnya jumlah cairan dapat mempengaruhi volume darah dalam tubuh. Ketika volume darah dalam tubuh menurun, maka dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah rendah atau hipotensi. Oleh karena itu, jumlah cairan yang berkurang dan keluar melalui muntah atau diare harus segera diganti agar volume darah tetap dalam keadaan normal.
  • Makan. Diketahui bahwa sepertiga dari lansia rentan mengalami pusing setelah makan besar dan banyak. Hal ini dikarenakan ketika Anda sedang makan banyak, tubuh Anda membutuhkan banyak darah pada sistem pencernaan sehingga hanya sedikit darah yang mengalir ke bagian tubuh lain. Ketika tubuh Anda tidak dapat beradaptasi dengan hal tersebut, tekanan darah Anda dapat mengalami penurunan secara drastis dan membuat Anda merasa pusing. Kondisi ini disebut juga sebagai hipotensi postprandial atau hipotensi setelah makan.
  • Serangan jantung dan gangguan pada jantung. Pada kondisi ini, jantung tidak mampu memompa darah dengan baik sehingga terjadi hipotensi. Kondisi ini akan menyebabkan aliran darah tidak mencapai semua bagian tubuh dengan baik.
  • Mengonsumsi jenis obat yang dapat menyebabkan terjadinya hipotensi. Beberapa jenis obat tersebut berupa beta-bloker, ACE-inhibitor, diuretic, angiotensin receptors blockers. Jenis obat tersebut digunakan untuk mengobati penyakit jantung. Selain itu, konsumsi obat jenis anti-depresi, obat untuk mengatasi gangguan ereksi tertentu juga dapat menyebabkan terjadinya hipotensi postural.

 

Faktor Risiko

  • Ketika Anda sedang dalam kondisi hamil.
  • Jika Anda berusia tua, terutama jika berusia lebih dari 65 tahun.
  • Memiliki gangguan pada jantung dan sedang mengonsumsi jenis obat jantung yang memiliki efek samping hipotensi.
  • Mengonsumsi jenis obat anti-depresi dan obat untuk mengatasi gangguan ereksi tertentu.

 

Gejala

Hipotensi postural terjadi lebih sering dengan gejala yang lebih parah saat pagi hari. Hal ini karena tekanan darah berada di titik terendah pada pagi hari. Beberapa orang tidak mengalami gejala atau asimtomatis. Gejala utama yang muncul pada hipotensi postural berupa pusing. Selain itu, juga terdapat beberapa gejala lain, seperti:

  • Pengelihatan yang buram,
  • Sulit berkonsentrasi,
  • Merasa mudah lelah dan lemah,
  • Sakit kepala,
  • Jantung berdebar,
  • Mual atau merasa hangat dan berkeringat,
  • Napas yang pendek atau dangkal,
  • Nyeri pada dada, bahu, atau leher.

 

Diagnosis

Dokter akan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan keluhan tekanan darah rendah yang Anda rasakan. Lebih lanjut, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengukur tekanan darah ketika Anda sedang duduk atau berbaring kemudian melakkan pemeriksaan tekanan darah kembali setelah Anda berdiri.

Jika dibutuhkan, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan dokter Anda berupa pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kesehatan Anda secara menyeluruh serta untuk mengetahui adanya penyakit lain yang mungkin mendasari terjadinya hipotensi, adanya anemia atau kurangnya jumlah sel darah merah dalam tubuh, rendahnya jumlah cairan tubuh, hingga ketidakseimbangan zat kimia dalam tubuh.

Selain itu, dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan tes tilt table. Dokter menyuruh Anda untuk berbaring di sebuah meja yang kemudian dimiringkan untuk mengangkat bagian atas tubuh Anda. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui reaksi tubuh terhadap perubahan posisi.

 

Tata Laksana

Dokter Anda akan melakukan pengobatan terhadap kondisi yang menyebabkan munculnya pusing serta kondisi lain yang mungkin menyebabkan terjadinya hipotensi postural pada Anda.

Jika kondisi yang Anda alami disebabkan oleh efek samping penggunaan obat, dokter mungkin akan melakukan penyesuaian obat yang sedang Anda konsumsi. Dokter juga akan merekomendasikan perubahan kebiasaan makan menjadi lebih sehat dan teratur.

Pada kondisi tertentu, dokter Anda akan mempertimbangkan untuk memberikan obat guna mengatasi hipotensi postural yang Anda alami. Namun, hal ini cenderung jarang dilakukan.

 

Komplikasi

Terdapat beberapa kompikasi yang dapat terjadi dikarenakan tekanan darah rendah. Hipotensi dapat menyebabkan terjadinya penurunan jumlah oksigen dan nutrisi yang disalurkan ke otak. Hal ini dapat menyebabkan otak mengalami kekurangan asupan oksigen sehingga otak tidak dapat berfungsi dengan baik. Lebih lanjut, kondisi ini dapat meningkatkan risiko mengalami pusing, lemah, pingsan dan adanya risiko cedera karena terjatuh.

 

Pencegahan

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah hipotensi postural. Untuk membantu menjaga keseimbangan Anda, cobalah untuk berdiri secara perlahan. Hindari duduk dengan posisi kaki menyilang dalam waktu yang lama. Jangan berdiri diam di satu tempat, gerakkan kaki Anda untuk membantu darah agar tetap mengalir.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Pada beberapa orang, hipotensi postural akan menyebabkan munculnya rasa pusing yang tidak langsung muncul, tapi akan muncul 3 menit setelah Anda berdiri. Hubungi dokter Anda jika hipotensi postural yang Anda rasakan terjadi secara cukup sering atau menyebabkan Anda pingsan.

Writer : dr Sherly Deftia Agustina
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 01:23

Mayoclinic.org. (2020, 22 September). Low blood pressure (hypotension) - Symptoms and causes - Mayo Clinic. Diakses pada 29 Maret 2022, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/low-blood-pressure/symptoms-causes/syc-20355465

Mayoclinic.org. (2020, 27 Oktober). Orthostatic hypotension (postural hypotension) - Symptoms and causes - Mayo Clinic. Diakses pada 29 Maret 2022, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/orthostatic-hypotension/symptoms-causes/syc-20352548

Clevelandclinic.org. (2020, 11 Februari). Low Blood Pressure (Orthostatic Hypotension): Causes, Symptoms & Treatments. Diakses pada 29 Maret 2022, dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9385-low-blood-pressure-orthostatic-hypotension

Webmd.com. (2022, 11 Maret). What Is Orthostatic Hypotension (Postural Hypotension)?. Diakses pada 29 Maret 2022, dari https://www.webmd.com/heart/what-is-orthostatic-hypotension-dizzy-standing

Ringer M, Lappin SL. Orthostatic Hypotension. [Updated 2021 Jul 21]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448192/