Definisi
Setiap calon ibu pasti mengidamkan kehamilan yang sehat. Salah satu indikator kehamilan yang sehat adalah ibu hamil yang terbebas dari penyakit yang dapat membahayakan ibu dan janin. Penyakit infeksi yang sering dialami oleh ibu hamil di Indonesia adalah TORCH atau singkatan dari Toxoplasmosis, Other Infections (HIV, sifilis, parvovirus, varisela, zika), Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex virus. Kemudian infeksi hepatitis B, dan malaria.
Infeksi TORCH
Infeksi TORCH dapat berkembang ketika janin masih didalam rahim ibu atau bayi baru lahir. Bila seorang Ibu diketahui mengalami infeksi TORCH saat hamil, maka ia berpotensi untuk menularkan infeksi tersebut ke janin selama kehamilan, selama persalinan, atau ke bayi setelah melahirkan. Infeksi TORCH berkontribusi terhadap 2 – 3% dari kejadian cacat janin saat lahir. Infeksi TORCH juga dapat meningkatkan risiko keguguran, persalinan prematur, dan bayi lahir mati.
Infeksi Hepatitis B
Infeksi hepatitis B masih menjadi masalah kesehatan global. Indonesia merupakan salah satu wilayah di dunia yang endemis terhadap infeksi hepatitis B. Hal ini terjadi karena penularan terjadi secara cepat, biasanya terjadi pada masa kehamilan melalui ari-ari atau plasenta ibu.
WHO sendiri memperkirakan terdapat 2 juta orang yang terinfeksi oleh virus hepatitis B setidaknya sekali dalam hidupnya dan terdapat 350 juta orang di seluruh dunia yang membawa infeksi hepatitis B kronis. Bila tidak diobati, hepatitis B dapat berkembang menjadi komplikasi kanker hati.
Jika Anda ingin membaca penyakit Hepatitis B lebih lanjut, Anda dapat membacanya di sini: Hepatitis B - Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan.
Infeksi Malaria
Malaria merupakan infeksi yang berasal dari parasit Plasmodium yang disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Malaria dapat terjadi pada ibu hamil terjadi terutama di daerah endemis seperti Indonesia dan beberapa negara di benua Afrika. Bila malaria terjadi pada ibu hamil, maka perlu dipikirkan kemungkinan adanya cacat janin, anemia yang parah, dan bayi lahir dengan berat rendah.
Penyebab
Selama masa kehamilan, tubuh wanita lebih rentan untuk terpapar penyakit termasuk penyakit infeksi. Sistem imun ibu hamil pun akan menurun dibandingkan orang yang tidak hamil. Hal inilah yang menyebabkan infeksi lebih mudah menyerang tubuh, baik itu infeksi TORCH, infeksi hepatitis B, ataupun infeksi malaria.
Faktor risiko
Faktor risiko dari terjadinya infeksi pada kehamilan antara lain adalah sebagai berikut:
- Penurunan sistem kekebalan tubuh
- Pernah mengalami infeksi pada kehamilan sebelumnya
- Adanya keluarga yang juga pernah mengalami infeksi saat hamil
- Peningkatan produksi zat glikogen pada ibu hamil
- Peningkatan kadar hormon estrogen
- Nutrisi yang kurang saat hamil
- Kurang tidur yang cukup saat hamil
- Stress, baik itu stress fisik atau psikologis
- Tinggal di daerah endemis hepatitis B dan malaria
- Usia Ibu saat hamil lebih dari 35 tahun
- Riwayat berganti-ganti pasangan sebelum hamil
- Riwayat penggunaan narkotika sebelum hamil
- Terdapat kontak langsung dengan kotoran hewan, terutama kotoran kucing saat hamil
- Makan makanan yang dimasak kurang matang saat hamil, seperti sashimi, sate bahkan urap (sayuran mentah)
- Riwayat pemakaian jarum suntik yang tidak steril sejak sebelum hamil
Gejala
Secara garis besar, gejala dari penyakit infeksi saat hamil, baik itu infeksi TORCH, hepatitis B, dan malaria akan memberikan gejala umum yang mirip sebagai gejala adanya infeksi dalam tubuh, yakni adalah:
- Demam
- Kelelahan
- Terdapat ruam merah pada kulit
- Kuning pada bagian kulit dan mata
- Mual, muntah
- Diare
- Nyeri sendi
- Sakit kepala
Namun perlu diingat, tidak semua gejala dapat muncul semua saat mengalaminya.
Diagnosis
Diagnosis dari infeksi pada kehamilan dapat dilakukan saat melakukan pemeriksaan kehamilan rutin melalui proses wawancara medis antar pasien dan dokter, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan Fisik
Setelah dokter melakukan wawancara medis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan keadaan umum yakni pemeriksaan tekanan darah, suhu tubuh, laju napas, dan nadi.
Dokter juga mungkin melakukan pemeriksaan menyeluruh dari ujung kepala hingga ujung kaki. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan pada bagian perut untuk mengukur tinggi rahim untuk membantu memperkirakan ukuran janin apakah sesuai dengan usia kehamilan atau tidak.
Pemeriksaan USG Kehamilan
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan USG untuk melihat kondisi janin, kondisi plasenta, beserta aliran darah dari ibu ke janin.
Pemeriksaan Laboratorium
Kemudian, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan darah lengkap untuk mengukur kadar virus yang dicurigai, dan kadar HbsAg untuk mendeteksi infeksi TORCH dan Hepatitis B. Selain itu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan apusan darah tepi untuk mendeteksi adanya parasit plasmodium dalam darah yang dapat menandakan infeksi malaria.
Tata Laksana
Pengobatan dan terapi dari Infeksi pada ibu hamil, baik itu infeksi TORCH, Hepatitis B, ataupun infeksi Malaria secara umum adalah:
- Mengobati infeksi tersebut, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dan aman selama hamil untuk meminimalisir komplikasi untuk ibu ataupun janin
- Melakukan pemantauan dengan pemeriksaan kehamilan rutin, baik itu pemeriksaan USG ataupun pemantauan laboratorium
- Mempertimbangkan proses persalinan dengan metode operasi caesar untuk menurunkan risiko penularan penyakit dari ibu ke janin
- Mempertimbangkan untuk mencari rumah sakit yang memiliki fasilitas ruangan rawat intensif bayi baru lahir (NICU) untuk bayi yang akan lahir
Komplikasi
Komplikasi dari infeksi pada ibu hamil adalah sebagai berikut:
- Bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR)
- Persalinan prematur
- Bayi lahir mati (Still birth)
- Kesulitan bahkan ketidakmampuan untuk menyusui anak secara langsung, karena ada beberapa jenis penyakit yang menular melalui prosedur menyusui secara langsung antar ibu dan anak
- Bayi tertular dan dapat menyebabkan bayi mengalami cacat bawaan sejak lahir, seperti katarak sejak lahir, tuli, lingkar kepala kecil, gangguan pertumbuhan, gangguan perkembangan, gangguan belajar, cerebral palsy, dan asma
- Ibu harus terpisah dengan bayi setelah melahirkan untuk beberapa waktu
- Ibu harus tinggal di rumah sakit untuk waktu yang lebih lama karena kondisi ibu dan janin yang harus dipantau lebih setelah melahirkan
Pencegahan
Infeksi pada ibu hamil, baik itu infeksi TORCH, infeksi hepatitis B, dan infeksi malaria dapat dicegah dengan cara berikut:
- Menjaga kebersihan organ reproduksi sejak sebelum hamil
- Menghindari berganti-ganti pasangan sejak sebelum hamil
- Menghindari penggunaan jarum suntik dan narkoba sejak sebelum hamil
- Melakukan pemeriksaan skrining TORCH dan hepatitis B sejak sebelum menikah atau merencanakan kehamilan
- Menghindari pergi ke daerah endemis malaria, bila memang harus pergi ke daerah endemis karena suatu urusan, pastikan konsultasikan terlebih dahulu ke dokter
- Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin
- Melakukan vaksinasi hepatitis B
- Membaca edukasi mengenai infeksi pada ibu hamil sejak sebelum hamil atau saat sedang mempersiapkan kehamilan
Kapan Harus ke Dokter?
Segeralah ke dokter bila seorang Ibu hamil dan mengalami gejala infeksi, ditambah memiliki faktor risiko terhadap infeksi dalam kehamilan. Anjurkanlah ia untuk berkonsultasi ke dokter spesialis kandungan dan kebidanan.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono