Definisi
Kista sebasea adalah benjolan pada kulit yang berasal dari kelenjar sebasea dan berisi cairan. Benjolan ini sering muncul pada wajah, leher, dan badan. Kista sebasea tumbuh secara perlahan dan biasanya tidak menimbulkan nyeri, sehingga seseorang dengan kista sebasea umumnya tidak memeriksakan kondisi ini ke dokter. Namun, jika Anda merasa terganggu dengan keberadaan kista ini, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter agar dilakukan pengangkatan. Pengangkatan juga dapat dilakukan jika kista menjadi merah, meradang, atau terinfeksi.
Benjolan atau nodul ini tidak berbahaya dan bukan merupakan keganasan. Benjolan ini dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan tertentu. Namun, benjolan yang muncul juga dapat merupakan gejala dari penyakit lain yang lebih serius, oleh karena itu Anda tetap perlu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa benjolan yang ada adalah kista sebasea dan bukan hal lainnya.
Kista sebasea terlihat seperti benjolan berwarna kuning atau putih yang mudah digerakkan. Terdapat banyak jenis kista pada kulit dan kista sebasea merupakan salah satu kista pada kulit yang berasal dari kelenjar sebasea. Kista sebasea dapat ditemukan di seluruh tubuh, kecuali telapak tangan dan telapak kaki. Jika dipijit atau ditekan dengan keras, cairan berwarna bening atau kekuningan dapat keluar. Kista sebasea tidak membahayakan, namun beberapa di antaranya dapat berubah menjadi ganas (kanker).
Kista sebasea berbeda dengan kista epidermoid. Kista epidermoid tidak berasal dari kelenjar sebasea. Kista sebasea lebih jarang terjadi dibandingkan kista epidermoid.
Penyebab
Kelenjar sebasea adalah kelenjar pada kulit yang umumnya berada di sekitar folikel rambut dan menghasilkan minyak. Minyak yang dihasilkan berfungsi untuk melindungi kulit dari gesekan dan meningkatkan kelembaban kulit.
Setiap kelenjar sebasea hidup selama 1 minggu dan memproduksi sebum atau minyak, kemudian akan diurai atau dihancurkan oleh tubuh. Fungsi dari sebum antara lain:
- Menurunkan penguapan air dari kulit
- Membentuk aroma tubuh
- Melindungi kulit dari infeksi bakteri dan jamur
- Mengontrol sistem imun bersama bakteri Propionibacterium sp.
Kista sebasea terbentuk ketika saluran kelenjar sebasea tersumbat oleh kotoran, luka, jerawat, atau garukan. Kista juga dapat terbentuk karena adanya saluran yang rusak pada kondisi genetik yang disebut basal cell nevus syndrome. Kista sebasea dapat hilang sendirinya tanpa pengobatan apapun, namun terdapat beberapa kasus di mana kista menetap selamanya.
Hingga saat ini, belum ada bukti kuat hubungan antara makanan maupun minuman pada munculnya kista sebasea. Ahli beranggapan bahwa makanan dan minuman tidak berpengaruh terhadap berkembangnya kista tersebut.
Faktor Risiko
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian kista sebasea adalah:
- Laki-laki
- Mengalami cedera pada kulit, seperti sering menggesek kulit, menggaruk, terbentur
- Sering mengalami pembengkakan pada folikel rambut atau hingga infeksi (folikulitis)
- Kadar testosteron yang tinggi
- Memiliki riwayat keluarga mudah terbentuk kista (Gardner syndrome, Gorlin syndrome)
Gejala
Gejala utama dari kista sebasea adalah terlihatnya benjolan di bawah kulit. Benjolan tidak terasa nyeri dan tidak merah (sewarna kulit).
Kista sebasea berpotensi untuk menjadi keganasan jika memiliki karakteristik berikut:
- Terdapat gejala infeksi, seperti kemerahan dan bernanah
- Tumbuh semakin besar dan berulang walaupun telah diangkat
- Ukuran kista lebih dari 5 cm
Namun, gejala di atas tidak mutlak dan pemeriksaan lanjutan diperlukan untuk menentukan apakah kista yang terjadi ganas atau tidak.
Diagnosis
Dokter dapat mendiagnosis kista sebasea dengan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Walaupun kista sebasea terlihat lebih kuning dibandingkan kista lainnya, penegakan diagnosis memerlukan hasil biopsi kulit. Dokter akan mengambil sampel jaringan dari kulit tersebut dan melakukan penilaian di laboratorium patologi. Pemeriksaan ini juga penting untuk dilakukan jika ada kecurigaan keganasan. Dokter juga perlu membedakan antara kista sebasea dengan abses (kumpulan nanah pada kulit) dan lipoma (kumpulan jaringan lemak). Hindari mendiagnosis diri sendiri dari internet.
Pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat dilakukan jika dokter mencurigai adanya keganasan, yaitu:
- Pemeriksaan ultrasound untuk melihat isi dari kista
- Melakukan punch biopsy dengan mengambil sampel kulit dan dilihat di bawah mikroskop
- CT scan jarang dilakukan, namun dokter dapat melakukan hal ini jika kista sebasea berukuran sangat besar atau akan dilakukan operasi.
Tata Laksana
Kista sebasea yang berukuran kecil dan tidak mengganggu tidak memerlukan terapi khusus. Kista ini tidak membahayakan.
Kista yang berubah warna menjadi lebih merah, hangat, atau nyeri memerlukan pengobatan dengan penuntikan antiradang untuk mengurangi radang dan pembengkakan. Dokter juga dapat mengeluarkan isi nanah di dalam kista jika dicurigai adanya infeksi.
Kista yang berkuran besar, mengganggu, menyebabkan kerontokan dan mengganggu penampilan dapat diangkat. Ketika dokter mengangkat kista tersebut, dokter akan memberikan obat analgesik lokal untuk membuat kulit di sekitarnya menjadi kebas. Dokter Anda akan membuat insisi kecil untuk mengeluarkan isi kista sebelum mengangkat kista tersebut. Jika seluruh bagian kista diangkat, kista kemungkinan besar tidak akan muncul kembali.
Metode lain yang dapat digunakan untuk mengatasi kista sebasea adalah:
- Eksisi dengan laser
- Eksisi konvensional dengan cara membuat insisi/robekan kecil dan mengeluarkan isi kista. Metode ini dapat meninggalkan bekas luka
- Eksisi minimal dengan cara hanya membuat luka kecil pada kulit di atas kista
- Eksisi punch
Jangan mencoba untuk memijit dan mengeluarkan isi kista sendiri karena dapat menyebabkan penyebaran infeksi dan kista dapat tumbuh kembali.
Prosedur pengeluaran isi kista ini dapat menyebabkan bekas luka dan penyebaran infeksi. Dokter Anda akan memberikan antibiotik oles yang dapat digunakan setelah prosedur.
Perawatan diri di rumah yang dapat dilakukan adalah mengurangi pembengkakan kista dengan kompres hangat.
Komplikasi
Umumnya kista sebasea tidak menyebabkan komplikasi apapun. Infeksi dapat terjadi jika bakteri menginfeksi kista, namun Anda dapat mencegah hal ini dengan menjaga kebersihan kulit.
Pencegahan
Pencegahan utama timbulnya kista sebasea adalah dengan mencegah trauma kulit yang dapat menyebabkan kerusakan saluran kista. Hindari menggaruk kulit terlalu kencang dan segera konsultasikan masalah kulit seperti jerawat ke dokter kulit. Tidak ada obat-obatan tertentu yang dapat menegah kista. Setelah operasi, kemungkinan kista untuk muncul kembali lebih kecil. Untuk mencegah infeksi pada kista sebasea, Anda dapat menjaga kebersihan kista dengan menggunakan sabun dan dikeringkan. Hindari memijit atau menekan kista untuk mengeluarkan cairan di dalamnya sendiri karena justru dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi.
Kapan Harus ke Dokter?
Kista sebasea yang kecil dan tidak mengganggu tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, jika Anda merasa khawatir terhadap kondisi tersebut, Anda dapat memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah kista yang terjadi bersifat ganas atau jinak.
Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter jika:
- Kista sebasea berukuran besar dan mengganggu
- Benjolan tidak dapat digerakkan dan seperti 'tertempel' di lapisan di bawahnya (kista sebasea seharusnya dapat digerakkan dengan mudah, dan tidak dapat digerakkannya benjolan merupakan salah satu tanda keganasan)
- Kista sebasea terinfeksi (merah, mengeluarkan nanah, nyeri)
- Kista berukuran >5 cm
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono
Cleveland clinic. (2021). Sebaceous cyst. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14165-sebaceous-cysts
Cornforth T. (2022). When to worry about a sebaceous cyst. VeryWellHealth. Available from: Sebaceous Cysts: Symptoms, Causes, Diagnosis, and Treatment (verywellhealth.com)
National Health Service. (2020). Sebaceous cyst. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/skin-cyst/
Sullivan D. (2020). What to know about sebaceous cysts. MedicalNewsToday. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/312361
Cobb C. (2021). Sebaceous cyst: causes, symptoms, treatments, and more. Healthline. Available from: https://www.healthline.com/health/sebaceous-cyst