Definisi
Galaktokel yang dikenal juga dengan istilah laktokel atau kista lakteal, adalah benjolan jinak berisi cairan air susu ibu (ASI). Istilah galaktokel berasal dari bahasa Yunani “galatea”, yang berarti putih susu, dan “-cele” yang berarti kantung. Benjolan ini terjadi pada wanita yang menyusui, atau hingga beberapa bulan setelah seorang wanita berhenti menyusui. Kejadian galaktokel cukup jarang terjadi. Benjolan ini bisa terjadi pada satu atau kedua payudara, berbentuk bulat dan biasanya tidak nyeri.
Walaupun galaktokel dapat terjadi di area sekitar saluran ASI di payudara, kondisi ini paling sering muncul pada daerah sekitar areola payudara. Areola adalah bagian payudara yang berwarna gelap dan berada di sekitar puting. Penting untuk membedakan galaktokel dengan penyakit payudara lain seperti kista, tumor jinak, kantung nanah, atau kanker payudara, karena penanganannya juga akan berbeda.
Kami juga memiliki artikel mengenai kista payudara yang bisa Anda baca di sini: Kista Payudara - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.
Penyebab
Secara garis besar, galaktokel disebabkan akibat tersumbatnya ASI di payudara. Dalam payudara, terdapat kelenjar dan saluran yang berfungsi untuk memproduksi dan menyalurkan susu ketika ibu menyusui. Galaktokel terjadi ketika terdapat sumbatan air susu di saluran tersebut. Adanya sumbatan akan membentuk suatu kantung sehingga dari luar terlihat seperti benjolan.
Galaktokel bisa terjadi selama menyusui, walaupun lebih sering ditemukan setelah periode berhenti menyusui, ketika ASI mulai mandek atau stagnan dalam payudara.
Penyebab dari ASI yang tersumbat ini dapat disebabkan karena adanya:
- Cedera pada payudara
Peradangan payudara - Kelainan bentuk pada puting
- Tumor walaupun jarang.
- Perlekatan antara ibu dan bayi yang kurang benar.
- Pengosongan payudara yang kurang maksimal.
- Posisi menyusui yang kurang baik.
Faktor Risiko
Faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya galaktokel adalah:
- Wanita menyusui atau yang baru selesai menyusui beberapa bulan terakhir.
- Wanita yang pertama kali melahirkan bayi.
- Jarang menyusui, atau menyusui anak dengan susu formula.
- Penggunaan pil kontrasepsi.
- Mengalami kesulitan saat menyusui, misalnya pada kondisi berikut:
- Bayi memiliki bibir sumbing.
- Bayi memiliki kelainan bawaan pada kerongkongan atau saluran cernanya.
- Ibu menderita infeksi HIV atau ebola.
- Ibu sedang dalam perawatan obat yang memiliki kandungan radioaktif dan membahayakan janin.
- Penyapihan yang terlalu cepat.
- Pernah mengonsumsi obat antimuntah metoclopramide dan domperidone.
Bila Anda tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai obat domperidone, Anda bisa membacanya di sini: Domperidone - Cara Kerja, Indikasi dan Sediaan Obat.
Gejala
Galaktokel jarang menimbulkan keluhan dan seringnya keberadaan benjolan diketahui secara tidak sengaja. Benjolan ini umumnya tidak nyeri, lembut, teraba lunak, mudah digerakkan dan bisa semakin membesar. Ukuran benjolan biasanya sebesar buah kiwi atau bola golf. Galaktokel bisa bertahan selama beberapa minggu atau lebih lama. Selain itu, benjolan ini juga bisa disertai dengan keluhan keluarnya cairan seperti susu dari puting payudara.
Diagnosis
Diagnosis galaktokel dapat ditegakkan oleh dokter umum, dokter laktasi, atau dokter kandungan. Dokter akan melakukan wawancara medis untuk menggali informasi yang lebih mendalam. Dokter juga bisa melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan.
Wawancara Medis
Dokter umumnya akan bertanya mengenai:
- Keluhan yang dialami serta sudah berapa lama keluhan dirasakan.
- Riwayat kehamilan dan persalinan.
- Bagaimana kebiasaan dalam menyusui dan bila terdapat masalah selama menyusui.
- Riwayat penyakit sebelumnya.
- Riwayat penyakit pada keluarga.
- Pengobatan yang sudah dilakukan.
- Aktivitas sehari-harinya.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dimulai dengan melakukan pemeriksaan umum pada tanda-tanda vital seperti tekanan darah, suhu, nadi, dan laju napas pasien. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan lokal pada payudara pasien. Akan dilihat serta dibandingkan kondisi kedua payudara, bila ada perubahan ukuran, warna, konsistensi kulit dan puting pada payudara. Benjolan juga akan dilihat serta diraba untuk memeriksa apakah kira-kira kondisi tersebut tergolong jinak atau mengarah ke suatu keganasan.
Pemeriksaan Penunjang
Selanjutnya pemeriksaan penunjang juga bisa dilakukan untuk memastikan penyebab benjolan. Pemeriksaan penunjang yang disarankan untuk mendiagnosis galaktokel adalah USG atau biopsi aspirasi.
Pemeriksaan USG cukup ideal dalam membantu diagnosis. Prosedur aspirasi atau pengambilan cairan dari payudara bisa dilakukan untuk mendiagnosis penyakit sekaligus sebagai pengobatan juga.
Mammografi jarang diindikasikan dan hanya boleh dilakukan pada kondisi tertentu. Pada beberapa kasus, bila terdapat kecurigaan terhadap jenis benjolan payudara lain maka dokter juga dapat menyarankan untuk melakukan biopsi dengan mengambil sebagian jaringan payudara dan diperiksa dibawah mikroskop.
Tata Laksana
Galaktokel biasanya dapat sembuh sendiri setelah perubahan hormon yang terjadi saat kehamilan dan produksi menyusui sudah kembali normal. Namun semua itu bergantung dengan kondisi dan keparahan galaktokel.
Pada ibu menyusui, Anda dapat mencoba mengompres benjolan dengan air hangat untuk membantu mengurangi pembengkakan di payudara. Anda juga bisa memperbaiki posisi menyusui Anda dan memastikan perlekatan mulut bayi dengan puting payudara Anda sudah baik. Pijatlah payudara agar ASI dapat keluar.
Dokter bisa memberikan obat antinyeri bila Anda mengeluhkan nyeri. Umumnya dokter akan melakukan prosedur aspirasi dengan jarum halus pada payudara wanita. Tindakan ini dilakukan untuk mengeluarkan cairan ASI yang tersumbat menggunakan jarum suntik. Antibiotik bisa diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi. Konsultasikan semua pilihan pengobatan yang akan Anda jalani bersama dokter Anda.
Komplikasi
Komplikasi dari galaktokel antara lain adalah:
- Kesulitan untuk memberikan ASI kepada si kecil.
- Terjadinya infeksi dan peradangan pada payudara.
- Penurunan berat badan bayi karena produksi ASI yang tidak lancar.
- Ibu mengalami stres pada kasus yang cukup serius, karena tidak dapat memenuhi kebutuhan ASI dengan baik.
Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pengosongan payudara secara efektif ketika menyusui. Menggunakan pompa ASI dapat menjadi alternatif untuk mengosongkan payudara. Selain itu, Anda juga dapat belajar mengenai perlekatan antara ibu dan bayi sehingga risiko terjadinya sumbatan ASI dapat menurun.
Ada sebuah pemeriksaan payudara yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah untuk memeriksa kondisi payudara Anda. Pemeriksaan ini dikenal dengan nama senam SADARI, bisa dilakukan setiap bulan untuk melihat apakah ada benjolan yang terdapat di payudara. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan senam SADARI:
- Berdiri tegak di depan cermin
Lihat dan perhatikan apakah ada perubahan pada bentuk dan permukaan payudara, pembengkakan atau benjolan pada payudara, maupun perubahan bentuk puting.
- Angkat kedua lengan
Anda dapat mengangkat kedua lengan ke atas, siku bisa ditekuk dan tangan diposisikan di belakang kepala. Dorong siku ke depan lalu amati kedua payudara Anda. Dorong siku ke belakang dan lakukan hal yang sama.
- Posisikan kedua lengan di pinggang
Bahu dicondongkan ke depan agar payudara dalam posisi menggantung. Lalu kedua siku bisa didorong ke depan dan kencangkan otot dada Anda.
- Angkat lengan secara bergantian
Pertama, Anda bisa mengangkat lengan kiri ke atas dan menekuk siku. Gunakan ujung jari tangan kanan untuk meraba dan menekan payudara. Anda bisa melakukan gerakan arah atas-bawah atau gerakan melingkar. Kemudian, angkat lengan kanan ke atas untuk melakukan gerakan yang sama pada payudara kanan Anda.
- Cubit kedua puting
Perhatikan bila ada cairan yang tidak normal keluar dari puting.
- Berbaring
Anda bisa berbaring dan meletakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas dan perhatikan payudara kanan. Anda bisa meraba payudara dengan gerakan melingkar atau arah atas-bawah. Kemudian dengan menggunakan ujung jari, tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak. Selanjutnya, Anda bisa berubah posisi untuk melakukan hal yang sama pada payudara kiri.
Kapan Harus ke Dokter?
Segeralah ke dokter bila benjolan tidak hilang setelah mencoba pengobatan di rumah pada beberapa hari. Kemudian, buatlah janji dengan dokter bila terdapat area payudara di sekitar benjolan menjadi merah, atau ukuran benjolan bertambah besar.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma