Ada beragam manfaat berpuasa bagi kesehatan tubuh termasuk membantu mengelola kadar gula darah, menurunkan risiko peradangan, melindungi tubuh dari risiko kanker dan gangguan neurodegeneratif. Selain manfaat tersebut, banyak orang juga percaya bahwa dengan berpuasa, maka dapat membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
Benarkah demikian? Mari ketahui fakta sebenarnya.
Puasa Membantu Mengeluarkan Racun Tubuh, Benarkah?
Menurut Toni Brayer, M.D., seorang ahli penyakit dalam di Sutter Pacific Medical Foundation, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa secara khusus puasa dapat mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
Faktanya, tubuh memiliki sistem alami yang dapat mendetoksifikasi diri sendiri jika diperlakukan dengan benar. Sistem detoksifikasi utama tubuh adalah hati, saluran pencernaan dan ginjal yang didukung oleh paru-paru dan kulit.
Organ-organ tersebut memproses zat yang masuk ke dalam tubuh dengan mengambil yang dibutuhkan dan membuang yang tidak dibutuhkan.
Lantas apa hubungan berpuasa dan detoksifikasi?
Puasa memang tidak mengeluarkan racun dari dalam tubuh, namun puasa membantu meningkatkan produksi dan aktivitas enzim tertentu yang terlibat dalam detoksifikasi serta meningkatkan kesehatan hati.
Baca Juga: Tips Agar Maag Tidak Kambuh Saat Puasa
Cara Memaksimalkan Proses Detoksifikasi
Untuk memaksimalkan proses detoksifikasi atau mengeluarkan racun dari dalam tubuh, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, di antaranya:
Membatasi konsumsi minuman beralkohol
Minuman beralkohol dapat menyebabkan kerusakan parah pada lever sehingga lever tidak dapat bekerja secara efektif untuk menyaring zat-zat di dalam tubuh. Untuk membantu memaksimalkan proses mengeluarkan racun dari dalam tubuh Anda perlu membatasi konsumsi minuman beralkohol.
Mencukupi tidur
Memastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam dapat pendukung kesehatan tubuh dan sistem detoksifikasi alami.
Tidur adalah waktu di mana tubuh melakukan proses regenerasi dan pemulihan. Selama tidur, tubuh memproduksi hormon-hormon yang penting untuk fungsi tubuh yang sehat dan membantu menghilangkan racun yang menumpuk di dalam tubuh.
Bila Anda tidak mendapatkan tidur yang cukup, maka proses detoksifikasi alami tubuh akan terganggu serta risiko kerusakan organ akan meningkat.
Menurut Sleep Foundation, orang dewasa yang sehat membutuhkan sekitar 7-8 jam tidur di malam hari. Sedangkan bayi, anak kecil dan remaja membutuhkan waktu tidur yang lebih lama.
Minum cukup air
Selain menghilangkan dahaga, melumasi sendi, membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi, minum cukup air dapat membantu proses detoksifikasi tubuh. Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air, dan kekurangan air dapat memengaruhi kesehatan serta fungsi tubuh secara keseluruhan, termasuk sistem detoksifikasi.
Air membantu meningkatkan volume urine dan membantu membersihkan ginjal dari limbah dan toksin. Air juga membantu sistem pencernaan untuk berfungsi dengan baik dan membantu memindahkan limbah keluar dari tubuh.
Baca Juga: Seperti apa Warna Urine yang Menunjukkan Dehidrasi?
Mengonsumsi makanan kaya antioksidan
Antioksidan dapat membantu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas dan juga dapat membantu proses detoksifikasi tubuh. Senyawa ini memberikan perlindungan dengan menetralkan radikal bebas.
Beberapa jenis antioksidan juga dapat membantu sistem detoksifikasi tubuh dengan membantu organ-organ seperti hati dan ginjal dalam mengeluarkan racun dan bahan kimia dari dalam tubuh.
Antioksidan dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan seperti buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Beberapa jenis antioksidan yang terkenal antara lain vitamin C, vitamin E, beta-karoten, dan selenium.
Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mulai berpuasa dan menikmati manfaat kesehatannya. Anda bisa berkonsultasi melalui aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di ponsel Anda.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim