Normalnya setiap bayi dilahirkan dengan refleks alami tubuh, yaitu gerakan atau tindakan yang tidak disengaja sebagai respons spontan atas suatu hal. Sebagian refleks pada bayi menjadi penanda bahwa otak dan sistem saraf bekerja dengan baik.
Bayi memiliki beragam refleks seperti gerakan mengikuti arah belaian tangan, refleks mengisap, leher tonik, menggenggam, melangkah dan refleks moro. Dalam bahasan kali ini, Anda bisa mengetahui apa itu refleks moro dan apakah refleks tersebut bermanfaat bagi bayi atau tidak.
Apa itu Refleks Moro
Refleks Moro disebut juga refleks kejut. Hal ini biasanya muncul ketika bayi dikejutkan oleh suara atau gerakan keras dan juga cahaya yang tiba-tiba terang. Bayi menanggapi suara atau gerakan ini dengan menjulurkan lengan dan kaki, menarik kepala ke belakang, menangis, kemudian menarik kembali lengan dan kakinya.
Reflek Moro biasanya terlihat pada bayi berusia 12 minggu dan umumnya menghilang sekitar enam bulan saat otak bayi jauh lebih matang dan bisa mengontrol refleks gerakan dengan lebih baik lagi.
Baca Juga: Kenali Tanda Bahaya (Red Flag) Autisme pada Bayi
Apakah Reflek Moro Berbahaya?
Reflek Moro tidak berbahaya karena termasuk jenis reflek yang memang hadir secara alami selain jenis reflek lainnya. Justru ketika reflek Moro tidak hadir pada bayi, maka mengindikasikan adanya masalah kesehatan, di antaranya:
- Kerusakan pada otak atau sumsum tulang belakang, khususnya jika kedua lengan dan kaki tidak menunjukkan refleks atas suara atau gerakan yang keras
- Adanya patah tulang bahu atau cedera di kelompok saraf yang menjalar dari leher bagian bawah dan area bahu bagian atas ke lengan bila tidak ada refleks gerakan di salah satu sisi tubuh bayi
- Infeksi
- Kelemahan otot bayi
- Kerusakan pada saraf tepi
- Cedera yang dialami bayi saat proses persalinan
- Kelumpuhan otak spastik
Baca Juga: Manfaat Skin-to-Skin Ibu dan Bayi
Tips Menghadapi Bayi yang Sedang Kaget
Hampir setiap orang tua, terutama orang tua baru mungkin khawatir saat melihat refleks Moro untuk yang pertama kalinya. Perlu dicatat bahwa refleks ini normal dan tidak berbahaya.
Beberapa bayi mungkin menangis keras saat terkejut, namun yang perlu Anda lakukan adalah sebagai berikut:
- Memegang lengan dan kaki bayi yang terulur kemudian meletakkan kembali dengan lembut ke sisi tubuhnya semula
- Memeluk bayi sampai mereka tenang
- Menggendong bayi
- Membedong atau membungkus bayi dengan kain yang ringan
- Menepuk-nepuk kaki atau pantat bayi dengan lembut agar mereka tenang
Anda tidak perlu khawatir bila bayi memiliki refleks Moro. Bila bayi tidak menunjukkan refleks Moro walaupun ada suara atau gerakan keras sebaiknya informasikan hal ini pada dokter anak Anda. Dokter akan membantu memeriksa bayi secara saksama untuk menemukan hal yang memicu ketidakhadiran refleks tersebut.
Apabila refleks Moro tidak hilang setelah bayi berusia enam bulan, Anda juga perlu menginformasikan hal tersebut pada dokter. Refleks Moro yang terlihat pada bayi berusia yang lebih besar mengindikasikan adanya masalah keterlambatan perkembangan keterampilan motorik atau kelumpuhan otak.
Manfaatkan pula layanan kesehatan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store di ponsel Anda.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim
Mount Sinai. Moro reflex. Available from: https://www.mountsinai.org/health-library/symptoms/moro-reflex
Stanford Medicine. Newborn Reflexes. Available from: https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=newborn-reflexes-90-P02630
WebMD (2023). What Is the Moro Reflex?. Available from: https://www.webmd.com/baby/what-is-the-moro-reflex
Jamie Eske (2019). What to know about the Moro reflex?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/327370