Fase oral merupakan salah satu tahap perkembangan yang penting bagi bayi, yang biasanya terjadi antara usia 3 hingga 12 bulan.

Pada fase ini, bayi cenderung memasukkan benda atau bahkan tangannya ke dalam mulut untuk mengeksplorasi dunia di sekitarnya. Meskipun hal ini mungkin terlihat mengkhawatirkan, fase oral sangat penting untuk perkembangan sensorik, motorik, dan kognitif bayi. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami cara mendukung sekaligus melindungi bayi selama fase ini.

Apa itu Fase Oral?

Menurut teori psikoseksual Sigmund Freud, setiap manusia melewati tahap awal yang dikenal sebagai fase oral. Pada tahap ini, bayi akan fokus pada aktivitas yang melibatkan mulut sebagai pusat kesenangan dan eksplorasi.

Bayi akan mengisap, menggigit, mengunyah, menjilat, atau bahkan memasukkan benda ke dalam mulut untuk mengeksplorasi dunia sekitarnya. Aktivitas ini penting untuk kenyamanan emosional bayi, memberikan rasa aman, membantu mereka memahami lingkungan sekitar, dan mengembangkan rasa percaya terhadap dunia di sekitarnya.

Baca Juga: Mengapa Bayi Sebaiknya Tidak Diberi Empeng?

Tips untuk Orang Tua saat Bayi Berada di Fase Oral

Meskipun fase ini sangat penting, bayi belum memiliki kemampuan untuk membedakan benda yang aman dan tidak aman. Oleh karena itu, orang tua perlu memberikan perhatian ekstra dan pendampingan selama fase ini. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua:

Menyediakan mainan yang aman untuk digigit

Jika bayi suka menggigit barang, pastikan barang yang digigit aman. Sediakan mainan khusus untuk bayi yang sedang dalam fase tumbuh gigi (teething toys), yang terbuat dari bahan aman dan dirancang untuk memberikan stimulasi sensorik dengan aman.

Pilih mainan yang bebas dari BPA dan pewarna berbahaya, mudah dicuci, tahan lama, serta memiliki ukuran yang cukup besar agar tidak berisiko tertelan atau menyebabkan tersedak.

Menjaga kebersihan benda di sekitar bayi

Karena bayi cenderung memasukkan segala benda yang bisa dijangkau oleh tangannya ke dalam mulut, menjaga kebersihan di sekitarnya sangat penting. Pastikan untuk rutin membersihkan mainan, dot, dan botol bayi menggunakan sabun pembersih yang khusus dirancang untuk bayi.

Selain itu, pastikan permukaan lantai, meja, atau area bermain bayi bebas dari kotoran, serta jauhkan bayi dari benda-benda kecil atau tajam yang berisiko masuk ke dalam mulut dan membahayakan.

Memperhatikan kebersihan mulut bayi

Meskipun bayi pada fase oral belum memiliki banyak gigi, menjaga kebersihan mulut tetap sangat penting. Sisa susu atau makanan yang menumpuk di gusi dapat menyebabkan iritasi atau infeksi.

Bersihkan gusi bayi dengan kain lembut yang dibasahi air hangat. Setelah gigi mulai tumbuh, gunakan sikat gigi khusus bayi dan pasta gigi yang aman.

Baca Juga: Stimulasi Agar Bayi Bisa Duduk Mandiri

Mengawasi aktivitas bayi secara ketat

Pengawasan adalah kunci utama untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama fase oral. Orang tua perlu selalu berada di dekat bayi, terutama saat mereka bermain dengan benda-benda yang berukuran kecil.

Hindari meninggalkan bayi sendirian dengan benda yang berpotensi membahayakan. Selalu periksa kembali benda-benda di sekitar bayi sebelum mereka memasukkannya ke dalam mulut.

Memberikan makanan sesuai dengan usia

Pada fase oral, bayi mulai menunjukkan ketertarikan terhadap makanan. Jika bayi sudah mulai makan, pastikan makanan yang diberikan sesuai dengan tahap perkembangan dan kemampuan makan mereka.

Sesuaikan tekstur makanan dengan usia dan kemampuan bayi. Hindari memberikan makanan yang memiliki tekstur keras untuk mencegah risiko tersedak.

Karena fase oral sangat penting bagi bayi, penting untuk tetap sabar dalam menemani mereka melewati tahap ini. Apabila Anda memiliki pertanyaan terkait dengan fase oral, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!