Mikropenis adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana ukuran penis jauh lebih kecil dari ukuran penis rata-rata. Mikropenis adalah kondisi yang jarang terjadi. Namun kondisi ini bisa memengaruhi kualitas hidup seseorang dan menyebabkan ketidaknyamanan fisik serta emosional.
Mikropenis biasanya didiagnosa pada masa kanak-kanak atau remaja. Makin dini diketahui, mikropenis dapat diatasi dengan terapi hormonal dan prosedur pembedahan untuk meningkatkan ukuran penis.
Tanda-Tanda Mikropenis
Gejala mikropenis bisa diketahui sejak bayi. Pada bayi, mikropenis ditunjukkan dengan penis yang berukuran kurang dari 1,9 sentimeter saat diregangkan dengan lembut. Sedangkan pada orang dewasa, mikropenis ditandai dengan ukuran penis sekitar 9,3 sentimeter saat diregangkan dengan lembut.
Mikropenis bisa muncul dengan berbagai tingkat keparahan dan gejala, sehingga Anda perlu memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter apabila menyadari ukuran penis yang tidak biasa terutama saat diregangkan.
Sebagai tambahan panduan, Harriet Lane Handbook dari John Hopkins University menggambarkan mikropenis sebagai berikut:
- Usia 6-12 bulan ukuran penis kurang dari 2,3 sentimeter
- Usia 1-2 tahun ukuran penis kurang dari 2,6 sentimeter
- Usia 2-3 tahun ukuran penis kurang dari 2,9 sentimeter
- Usia 3-4 tahun ukuran penis kurang dari 3,3 sentimeter
- Usia 4-5 tahun ukuran penis kurang dari 3,5 sentimeter
- Usia 5-6 tahun ukuran penis kurang dari 3,8 sentimeter
- Usia 6-7 tahun ukuran penis kurang dari 3,9 sentimeter
- Usia 7-8 tahun ukuran penis kurang dari 3,7 sentimeter
- Usia 8-9 tahun ukuran penis kurang dari 3,8 sentimeter
- Usia 9-10 tahun ukuran penis kurang dari 3,8 sentimeter
- Usia 10-11 tahun ukuran penis kurang dari 3,7 sentimeter
Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Eksim pada Penis
Penyebab Mikropenis
Mikropenis sering kali ditemukan pada saat kehamilan di mana faktor hormonal memainkan peran penting dalam perkembangan kondisi ini. Selama kehamilan, produksi hormon human chorionic honadotropin (hCG) dan hormon luteinizing (LH) memiliki peran krusial dalam perkembangan organ seksual laki-laki.
Hormon hCG berperan dalam merangsang testis janin untuk memproduksi testosteron, hormon yang sangat penting bagi perkembangan organ seksual laki-laki termasuk penis. Kemudian setelah 14 minggu kehamilan, LH mengambil alih peran dalam merangsang testis untuk memproduksi testosteron.
Gangguan atau kelainan produksi hormon-hormon selama kehamilan bisa memengaruhi perkembangan penis janin.
Faktor genetik juga meningkatkan risiko mikropenis, di antaranya:
- Sindrom ketidakpekaan androgen (AIS), yaitu kondisi di mana tubuh resisten terhadap androgen yaitu hormon yang biasanya ditemukan dengan kadar lebih tinggi pada pria. Ketidakpekaan androgen memengaruhi perkembangan organ seksual eksternal seperi penis
- Sindrom Klinefelter, yaitu kondisi ketika seorang laki-laki kelebihan kromosom X sehingga memiliki testis dan penis yang lebih kecil dibandingkan ukuran rata-rata
- Sindrom Down, yaitu adanya salinan ketiga kromosom 21. Meskipun mikropenis bukanlah salah satu ciri khas sindrom Down, namun kondisi ini sering dikaitkan dengan kelainan perkembangan, salah satunya mikropenis.
Baca Juga: Ketahui Beragam Fakta Unik tentang Penis
Sebagian besar kasus mikropenis dapat diatasi dengan terapi testosteron dan juga pembedahan. Segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut bila mencurigai ukuran penis yang di bawah rata-rata. Dokter akan membantu mencari penyebab dan merekomendasikan pengobatan serta perawatan yang sesuai.
Terkait masalah penis atau gejala kesehatan lain yang dialami, Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan daring dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim