Penyebab Nyeri saat Ereksi dan Cara Mengatasinya

Penyebab Nyeri saat Ereksi dan Cara Mengatasinya
Credit: Freepik. Pada beberapa kasus, pria dapat mengalami rasa nyeri saat ereksi.

Bagikan :


Ereksi adalah kondisi dimana penis membesar atau menegang akibat mengalirnya darah ke area penis. Ereksi biasanya terjadi ketika pria mengalami rangsangan seksual dan membantu melepaskan sperma ke vagina untuk proses pembuahan.

Namun pada beberapa kasus, pria dapat mengalami rasa nyeri saat ereksi. Rasa nyeri yang dirasakan saat ereksi dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penis. Nah, sebenarnya, apa yang menyebabkan penis mengalami nyeri saat ereksi? Simak ulasannya berikut ini.

 

Penyebab Nyeri saat Ereksi

Priapismus

Priapismus adalah kondisi dimana penis ereksi selama beberapa jam meskipun tidak mengalami rangsangan seksual. Kondisi ini terjadi ketika aliran darah menuju penis tidak terbendung dan darah tidak dapat mengalir kembali ke jantung. Akibatnya, ereksi tejadi terus-menerus dan tidak bisa dihentikan.

Priapismus dapat disebabkan oleh kelainan darah, trauma atau cedera penis, hingga kerusakan sistem saraf. Priapismus umumnya dialami orang yang mengidap kanker, mengalami kelainan darah atau mengonsumsi alkohol terlalu banyak.

Penyakit Peyronie

Penyakit Peyronie adalah kondisi dimana penis bengkok akibat adanya pembentukan jaringan parut di sepanjang batang penis. Beberapa pria yang mengalami kondisi ini masih bisa menjalani hubungan seks namun akan merasa kesakitan.

Beberapa kasus Peyronie dapat menghilang dengan sendirinya, namun para dokter tetap menganjurkan untuk melakukan pengobatan guna mengatasi kondisi ini. Peyronie yang tidak ditangani dengan tepat dapat memengaruhi kehidupan seks Anda dengan pasangan.

Baca Juga: Ketahui Kapan Penis Mulai Tumbuh dan Berhenti Tumbuh

 

Fraktur Penis

Fraktur penis atau penis patah adalah sobeknya tunika albuginea pada penis.Tunika albuginea adalah selubung karet jaringan di bawah kulit yang memungkinkan penis melebar dan memanjang agar dapat menghasilkan ereksi yang kuat.

Fraktur penis adalah kondisi darurat yang perlu ditangani segera. Apabila Anda mengalami fraktur penis maka sebaiknya segera periksakan diri ke unit gawat darurat untuk mendapatkan penanganan.

Tumor Penis

Nyeri saat ereksi juga dapat disebabkan oleh terbentuknya tumor jinak nonkanker pada pembuluh darah atau saraf penis. Salah satunya adalah tumor langka epithelioid hemangioma. Ketika Anda mengalami ereksi, tumor akan menekan saraf di dekatnya dan menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman.

Tumor lain yang dapat menyebabkan nyeri saat ereksi adalah tumor scwannoma. Tumor ini menyebabkan ereksi menyakitkan di siang hari namun lebih sering terjadi di malam hari.

Baca Juga: Buried Penis pada Anak, Apa Penyebab dan Komplikasinya?

 

Penanganan Nyeri saat Ereksi

Untuk mendiagnosis nyeri saat ereksi, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan melihat riwayat kesehatan Anda. Pemeriksaan penunjang, seperti USG dan MRI digunakan untuk mengetahui apakah penis memiliki jaringan parut, tumor, perdarahan, robekan dan masalah sirkulasi darah lainnya.

Pada kasus Peyronie, dokter dapat memberikan suntikan untuk meringankan plak. Namun pada kondisi tertentu, dokter akan merekomendasikan operasi untuk mengatasi penumpukan jaringan parut.

Sedangkan untuk penanganan priapismus, dokter dapat memberikan obat untuk melancarkan aliran darah, atau mengeluarkan darah yang menumpuk di penis hingga ereksi mereda.

Apabila nyeri saat ereksi disebabkan oleh penis patah, maka sebaiknya segera bawa ke instalasi gawat darurat untuk dilakukan penanganan. Pengobatan fraktur penis umumnya dilakukan melalui prosedur pembedahan.

Dokter akan memberi bius lokal pada area penis, lalu memberi sayatan pada penis untuk menemukan tepi robekan dan menutupnya dengan jahitan. Apabila robekan sangat luas, maka area jahitan pun menjadi lebih luas. Usai pembedahan, pasien umumnya menjalani rawat inap 1-3 hari.

Selain itu dokter juga akan meresepkan obat pereda nyeri dan antibiotik untuk mempercepat penyembuhan luka. Setelah luka jahitan kering, pasien masih membutuhkan pemeriksaan dan konsultasi lanjutan untuk memeriksa aliran pembuluh darah di penis serta kemungkinan komplikasi lainnya.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 06:38