Apakah Anda pernah mengamati penis bayi atau balita Anda yang sepertinya terlihat berbeda dari anak-anak pada umumnya? Apakah bentuk penisnya normal seperti anak lain, namun penis seringkali tak terlihat seperti tersembunyi? Di dalam dunia medis, kondisi tersebut dikenal dengan istilah buried penis.
Kelainan bawaan ini umumnya dialami bayi atau balita, namun juga bisa dialami semua pria di segala usia. Kondisi tersebut disebabkan oleh adanya kelainan pada ligamen penis, obesitas yang tidak wajar, dan adanya pembengkakan di sekitar skrotum.
Penyebab buried penis
Buried penis seringkali terjadi akibat kelainan bawaan, namun kondisi ini juga bisa muncul di kemudian hari, khususnya pada orang yang mengalami obesitas tidak wajar. Selain itu, penumpukan lemak, peradangan, infeksi serta cedera penis juga dapat menyebabkan buried penis.
Dilansir Cleveland Clinic dan Healthline, berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan buried penis di antaranya:
- Kelainan bawaan - yang disebabkan oleh ligamen yang menempel pada penis lebih lemah dari yang seharusnya.
- Obesitas - kelebihan lemak di sekitar perut dan area genital dapat membuat penis tampak tersembunyi.
- Limfedema - pembengkakan di sekitar area skrotum karena adanya penumpukan cairan getah bening sehingga menyebabkan penis terkubur di dalam jaringan.
- Sunat yang tak sempurna - terlalu banyak atau tidak cukup kulit khatan yang dihilangkan saat sunat. Kulit yang tersisa dis ekitar penis dapat ditarik ke depan dan menyembunyikan penis.
Komplikasi buried penis
Buried penis sebaiknya tidak dibiarkan dan segera ditangani secara medis. Tanpa penanganan medis, buried penis dapat menyebabkan masalah buang air kecil, iritasi serta infeksi. Menurut Cleveland Clinic, berikut adalah komplikasi yang mungkin terjadi apabila buried penis dibiarkan tanpa pengobatan:
- Kesulitan buang air kecil sambil berdiri atau bahkan duduk tanpa membasahi kulit skrotum atau paha dan pakaian
- Infeksi pada saluran kencing dan area genital akibat kulit yang selalu lembab
- Pada pria yang tidak disunat, kulit kepala penis rawan mengalami peradangan
- Gangguan saat ereksi, tidak bisa ereksi atau rasa sakit pada penis saat ereksi atau kesulitan dalam penetrasi
- Masalah psikologis yang mungkin muncul seperti harga diri rendah atau depresi
Apabila kelainan buried penis diketahui pada usia bayi atau balita, maka sebaiknya intervensi pembedahan harus segera dilakukan. Namun bila kondisi buried penis disebabkan oleh obesitas atau kelebihan berat badan yang abnormal pada usia dewasa, maka penurunan berat badan adalah langkah awal yang harus dilakukan terlebih dahulu. Penurunan berat badan saja mungkin tidak cukup membantu, maka langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah pembedahan untuk memperbaiki jaringan ikat pada penis atau lipektomi suction.
Apabila Anda masih memiliki keraguan dan pertanyaan lain, sebaiknya periksakan bayi atau balita Anda ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan rekomendasi saran yang bisa dilakukan.
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Cleveland Clinic (2020). Buried Penis. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16291-buried-penis
James Roland (2018). What Is Buried Penis and How’s It Treated?. Available from: https://www.healthline.com/health/buried-penis
Louise Morales-Brown (2021). What to know about a buried penis. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/buried-penis