Risiko Bayi Bila Dilahirkan lebih Dari 40 Minggu

Risiko Bayi Bila Dilahirkan lebih Dari 40 Minggu
Ilustrasi hamil lebih dari 40 minggu. Credits: Freepik

Bagikan :


Kehamilan pada umumnya berlangsung sekitar 40 minggu, yang dihitung sejak hari pertama menstruasi terakhir. Namun, tidak semua bayi lahir tepat seperti waktu yang telah diprediksi sebelumnya.

Beberapa bayi lahir lebih awal, sementara yang lain mungkin lahir lebih dari usia 40 minggu kehamilan. Kehamilan yang terjadi lebih dari 42 minggu disebut sebagai kehamilan post-term. Kehamilan seperti ini membawa risiko kesehatan bagi bayi.

 

Risiko Kehamilan Post-Term bagi Bayi

Sebagian bayi yang lahir setelah 40 minggu kehamilan mungkin bisa tumbuh dengan sehat. Namun, risiko kesehatan terhadap bayi post-term akan terus meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi:

Penurunan fungsi plasenta

Plasenta adalah organ penting yang mengalirkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke bayi, serta membuang produk limbah bayi. Plasenta dapat mengalami penurunan fungsi ketika ada masalah kehamilan, kondisi kesehatan tertentu, atau seiring bertambahnya usia kehamilan.

Dengan menurunnya fungsi plasenta, maka plasenta tidak lagi menyediakan cukup oksigen dan nutrisi bagi bayi. Penurunan suplai oksigen ini dapat menyebabkan kekurangan oksigen pada bayi, yang mungkin memengaruhi perkembangan otak dan organ lain bayi.

Baca Juga: Kapan Perlu Pemeriksaan USG pada Kehamilan?

Sindrom aspirasi mekonium

Sindrom aspirasi mekonium adalah kondisi serius yang bisa dialami bayi baru lahir terutama bayi yang dilahirkan pada usia kehamilan lebih dari 40 minggu. Masalah ini terjadi ketika bayi menghirup tinja pertamanya (mekonium), sehingga dapat menyebabkan masalah pernapasan, infeksi paru-paru, dan pneumonia mekonium pada bayi.

Bayi dengan sindrom aspirasi mekonium umumnya mengalami kesulitan bernapas sehingga memerlukan tindakan dan pembersihan saluran pernapasan dari mekonium. Pertolongan ini dibutuhkan untuk membantu bayi agar mendapatkan cukup oksigen dan mencegah risiko komplikasi lain terkait mekonium.

Makrosomia

Bayi yang lahir setelah usia kehamilan 40 minggu berisiko mengalami makrosomia. Ini adalah kondisi di mana bayi lahir dengan berat badan yang lebih dari 4 kilogram.

Makrosomia meningkatkan risiko kesulitan persalinan, kebutuhan operasi caesar, robeknya perineum, masalah pernapasan, dan hipoglikemia pada bayi baru lahir.

Baca Juga: Berbahayakah Bila Saat Dilahirkan Berat Badan Bayi Lebih dari 4 Kilo?

Kulit kering dan mengelupas

Bayi yang lahir setelah usia 40 minggu kehamilan sering mengalami masalah kulit kering dan mengelupas. Ini disebabkan oleh kurangnya lapisan vernix caseosa, lapisan alami pelindung kulit bayi di dalam rahim.

Seiring bertambahnya usia kehamilan, lapisan vernix caseosa secara alami akan berkurang. Saat lapisan ini terus berkurang kulit bayi rentan menjadi lebih kering dan mengelupas saat dilahirkan.

 

Untuk menghindari semua risiko di atas, ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan kehamilan rutin baik di bidan maupun di dokter. Dokter dapat memberikan pemantauan serta evaluasi kehamilan. Dokter juga dapat membantu mencegah persalinan terlambat serta menurunkan risiko komplikasi kehamilan.

Memiliki pertanyaan lain terkait kehamilan? Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 26 Agustus 2024 | 05:29