Fimosis dan parafimosis adalah dua kondisi yang bisa dialami oleh penis. Keduanya adalah kondisi yang berbeda namun sama-sama membutuhkan perhatian medis.
Fimosis sendiri dapat diatasi dengan metode konservatif seperti sunat, sedangkan parafimosis cenderung membutuhkan tindakan medis segera untuk mengembalikan kulup ke posisi semula dan memulihkan aliran darah. Yuk, ketahui lebih lanjut apa perbedaan dari keduanya.
Apa itu Fimosis?
Fimosis adalah kondisi yang lebih sering dialami orang atau anak-anak yang belum disunat. Saat menderita fimosis, kulup tidak bisa ditarik ke belakang dan di ujung penis mungkin terlihat seperti ada cincin.
Fimosis menyebabkan kemerahan, pembengkakan, rasa sakit saat buang air kecil, rasa sakit saat penis mengalami ereksi. Bila tidak segera diatasi, penis mungkin mengalami iritasi hingga infeksi.
Fimosis sendiri sebenarnya dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan penyebabnya, yaitu:
- Fimosis fisiologis, di mana fimosis terjadi sebagai kondisi bawaan (sejak lahir). Seiring pertumbuhan dan perkembangan kulup biasanya mulai terlepas secara alami, namun pada beberapa kasus tetap dibutuhkan sunat lebih dini untuk mencegah iritasi dan infeksi.
- Fimosis patologis, di mana fimosis dialami setelah melewati masa kanak-kanak. Fimosis patologis lebih sering dialami karena kondisi medis seperti peradangan atau pengerasan kulup yang dipicu oleh kebersihan yang buruk, eksim, psoriasis, lichen planus, lichen sclerosus, adanya jaringan parut yang membuat kulup tetap menempel di ujung penis, cedera, infeksi pada penis dan juga infeksi menular seksual.
Fimosis fisiologis biasanya dapat diatasi dengan sunat. Sedangkan fimosis patologis membutuhkan pengobatan seperti penggunaan salep atau krim, obat-obatan untuk mengatasi infeksi, atau pembedahan.
Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda dan Penyebab Mikropenis
Apa itu Parafimosis?
Parafimosis adalah kondisi medis, yang terjadi saat kulup penis ditarik ke belakang melewati kepala penis kemudian terjebak di posisi ini. Kondisi ini menyebabkan pembengkakan dan kompresi pada kepala penis yang dapat mengganggu aliran darah normal. Parafimosis termasuk kondisi darurat medis dan membutuhkan pertolongan segera karena bisa menyebabkan masalah serius jika tidak diobati.
Parafimosis sering terjadi saat menarik kulup terlalu kuat, mengalami cedera yang memicu parafimosis, adanya infeksi atau peradangan yang menyebabkan pembengkakan dan parafimosis.
Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Eksim pada Penis
Ketika parafimosis terjadi, Anda perlu memberikan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan dan juga segera memeriksakan diri ke dokter atau mencari pertolongan ke instalasi gawat darurat. Tanpa pertolongan yang tepat, penis bisa mengalami kerusakan jaringan karena kurangnya aliran darah ke penis hingga mengalami kematian jaringan penis.
Bagaimana, sudah tahu kan sekarang apa beda fimosis dan parafimosis. Jika Anda atau orang yang dikenal mengalami fimosis atau parafimosis, segera periksakan diri dan konsultasikan kondisi yang dialami ke dokter atau ahli urologi untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim