Penyakit batu empedu adalah salah satu penyakit yang banyak dialami usia dewasa. Batu empedu terbantuk akibat cairan empedu yang memadat dan menjadi partikel keras yang menyerupai potongan batu seperti kerikil. Penyakit batu empedu kadang tidak menunjukkan gejala ketika di tahap awal. Namun jika dibiarkan, penyakit batu empedu dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang serius.

Gejala batu empedu

Gejala penyakit batu empedu seringkali tidak dirasakan ketika penyakit ini memasuki tahapan awal. Dilansir dari NHS, penyakit gejala batu empedu umumnya memang tidak dirasakan penderita selama batu tidak masuk ke saluran empedu. Tetapi ketika batu memasuki saluran empedu, Anda mungkin akan merasakan beberapa keluhan, diantaranya rasa nyeri yang hebat dan menetap di area empedu, bagian tengah perut atau perut kanan bagian atas. Nyeri ini bisa dirasakan hingga menjalar ke punggung atau bahu dan terkadang disertai mual dan muntah.

Komplikasi akibat batu empedu

Batu empedu yang terbentuk sangat kecil umumnya memang tidak menimbulkan gejala apapun. Tetapi pada penyakit batu empedu yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius, di antaranya:

1. Peradangan kantung empedu (kolesistitis)

Salah satu komplikasi akibat batu empedu adalah peradangan kantung empedu atau yang disebut kolesistitis. Kantung empedu bertugas menyimpan dan melepaskan cairan empedu ke saluran empedu. Kantung empedu dapat meradang jika aliran cairan empedu yang keluar dari kantong empedu terhalang oleh batu empedu. Akibatnya terjadi penumpukan cairan empedu dan memicu infeksi bakteri.

Beberapa gejala peradangan kantung empedu di antaranya demam, terasa nyeri di bahu yang cukup lama dan peningkatan detak jantung. Jika nyeri dan gejala ini disertai gejala badan kekuningan, maka Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter.

2. Jaundice

Jaundice atau penyakit kuning adalah kondisi dimana kadar bilirubin berlebihan dalam darah. Penyakit ini dapat terjadi akibat batu empedu yang keluar dari kantung empedu tersangkut di saluran empedu. Akibatnya, cairan empedu tidak dapat masuk ke usus dan bocor ke dalam aliran darah. Kondisi ini menyebabkan kulit dan bagian putih dari mata menguning. Apabila dibiarkan, batu empedu juga dapat masuk ke usus. Penyakit kuning juga dapat disebabkan oleh penyebab lain selain batu empedu. Untuk itu, jika Anda memiliki gejala penyakit kuning, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

3. Kolangitis

Kolangitis adalah peradangan pada empedu yang bertugas membawa cairan empedu dari hati ke usus dua belas jari. Umumnya kolangitis terjadi karena penyumbatan saluran aliran empedu oleh batu empedu sehingga memicu infeksi bakteri. Beberapa gejala umum kolangitis di antaranya demam, menggigil, kulit gatal dan merasa tidak enak badan. Penyakit ini dapat diredakan dengan antibiotik namun juga memerlukan drainase bilier untuk melancarkan aliran empedu. 

4. Pankreatitis

Pankreatitis merupakan radang pada pankreas yang dapat disebabkan oleh batu empedu. Batu empedu dapat menyumbat saluran pankreas sehingga menimbulkan peradangan. Biasanya batu empedu bergerak dari kantong empedu dan menghalangi pembukaan ke usus dua belas jari. Beberapa gejala pankreatitis akut adalah nyeri hebat di tengah perut, bagian atas perut dan nyeri dapat semakin parah hingga mencapai rasa sakit yang terus-menerus. Gejala pankreatitis lainnya yaitu diare, tidak nafsu makan dan demam.

5. Kanker kantung empedu

Kanker kantung empedu merupakan salah satu komplikasi batu empedu yang jarang terjadi. Namun jika keluarga Anda memiliki riwayat masalah empedu, risiko untuk mengalami kanker kantung empedu akan semakin meningkat. Sekitar 4 dari 5 orang yang mengalami kanker kantung empedu juga memiliki riwayat kanker kantung empedu di keluarganya. Tetapi hanya sekitar 1 dari 10.000 kasus batu empedu yang berkembang menjadi kanker kantung empedu.

Penyakit batu empedu meskipun merupakan penyakit yang umum, namun membutuhkan penanganan yang tepat. Jika terlambat ditangani, batu empedu dapat menimbulkan komplikasi serius. Deteksi dan penanganan batu empedu lebih awal dapat mengurangi risiko komplikasi yang menyebabkan nyeri tidak tertahankan.