Bau mulut atau yang dikenal dengan halitosis adalah masalah mulut yang ditandai dengan mulut berbau tidak sedap. Bau mulut dapat terjadi akibat kebersihan mulut yang buruk, namun kondisi ini juga dapat disebabkan adanya masalah kesehatan lain.
Penyebab Bau Mulut
Bau mulut lebih sering disebabkan oleh kebersihan rongga mulut yang buruk, terutama bila Anda tidak menyikat gigi atau membersihkan mulut dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan bakteri menumpuk dan berkembang di dalam rongga mulut.
Bau mulut juga dapat terjadi akibat kondisi medis tertentu, seperti:
- Mulut kering - air liur membantu membasahi dan membersihkan rongga mulut. Terkadang, tubuh tidak memproduksi air liur dengan cukup sehingga menyebabkan bau mulut. Selain itu, merokok juga menyebabkan mulut kering yang meningkatkan risiko penyakit gusi dan bau mulut.
- Kanker kepala dan leher - kanker yang berlokasi di area kepala dan leher seringkali disertai dengan gejala seperti luka yang tidak kunjung sembuh, rasa sakit di mulut, kesulitan menelan, benjolan di leher dan penurunan berat badan tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya.
- Gastroesophageal reflux disease (GERD) - adalah gangguan pencernaan yang disebabkan naiknya asam lambung ke saluran esofagus, yang menghubungkan mulut dan lambung
- Batu amandel - ketika sisa makanan tersangkut pada amandel, maka lama kelamaan akan terjadi penumpukan dan mengeras seperti batu
- Penyakit gusi - peradangan pada gusi (gingivitis) menyebabkan gusi memerah, membengkak dan berdarah. Gingivitis disebabkan oleh penumpukan plak di gigi, yang apabila tidak diatasi dengan baik maka dapat berkembang menjadi periodontitis (peradangan gusi serius)
Bau mulut juga dapat dipicu kondisi lain seperti infeksi di hidung, tenggorokan dan paru, diabetes, penyakit liver, penyakit ginjal serta sindrom Sjögren.
Bagaimana Mencegah dan Mengurangi Bau Mulut
Bau mulut bisa berkembang dalam waktu yang cukup lama apabila penyebabnya tidak segera diatasi dengan baik. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengurangi bau mulut:
- Menggosok gigi setelah makan
- Normalnya, menggosok gigi disarankan dilakukan dua kali sehari, yaitu di pagi dan malam hari. Namun dengan kondisi bau mulut, maka sebaiknya Anda juga menggosok gigi setelah makan menggunakan pasta gigi antibakteri. Agar email gigi tidak rusak, maka sebaiknya Anda menunggu sekitar 30-60 menit setelah makan untuk menyikat gigi, terutama setelah mengonsumsi makanan yang rasanya asam
- Bersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan setidaknya satu kali sehari
- Membersihkan lidah dengan menggunakan pembersih lidah (tongue scraper) untuk mengurangi bakteri dan bau mulut
- Menghindari mulut kering
- Mulut yang terlalu kering akibat kurangnya produksi air liur dapat diatasi dengan mencukupi kebutuhan cairan, mengunyah permen karet untuk menstimulasi produksi air liur, atau mendapatkan pengobatan dari dokter gigi
- Menghindari makanan yang dapat memicu bau mulut tak sedap seperti bawang putih, bawang merah, pete, jengkol, dan lain sebagainya
- Mengganti sikat gigi setiap 3-4 bulan dan memilih sikat gigi dengan bulu yang lembut
Beberapa bau mulut mungkin memang bisa diringankan dan dikurangi dengan cara di atas. Tetapi, bau mulut yang terkait dengan masalah medis tertentu tetap harus diatasi dengan penanganan medis.
Kunjungi dokter dan periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami refluks asam lambung berulang, adanya benjolan di leher, atau mengalami demam terkait dengan infeksi di tenggorokan dan paru-paru.
Writer : Agatha Writer
Editor :
- dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 21:07