Ginekomastia adalah kondisi di mana jaringan lunak pada payudara pria membesar akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan testosterone. Kondisi tersebut bisa memengaruhi satu payudara ada keduanya.
Ginekomastia bisa dialami bayi, remaja maupun pria dewasa. Walaupun bukan kondisi serius, namun ada kalanya kondisi tersebut dapat membuat tidak nyaman karena terasa nyeri dan memengaruhi kepercayaan diri.
Ginekomastia bisa hilang dengan sendirinya. Namun, jika menimbulkan keluhan lain mungkin diperlukan pengobatan atau tindakan operasi.
Siapa yang berisiko mengalami ginekomastia
Ginekomastia dapat dialami oleh semua usia, seperti dilansir Cleveland Clinic:
- Bayi baru lahir
Bahkan ketika baru lahir, bayi dapat mengalami ginekomastia. Penyebabnya adalah kadar estrogen yang rendah pada ibu hamil. Namun jangan khawatir, karena kondisi tersebut akan kembali normal secara alami dalam beberapa minggu.
- Remaja yang mengalami pubertas
Sebagian remaja yang mengalami pubertas juga mengalami ginekomastia. Penyebabnya adalah ketidakstabilan hormon di dalam tubuh, khususnya hormon testosteron dan estrogen.
- Lansia
Ginekomastia umumnya dialami pria di atas usia 50 tahun. Pada usia tersebut, tubuh mengalami penurunan produksi testosterone, sehingga tubuh cenderung memproduksi banyak lemak.
Kondisi lain yang memicu ginekomastia antara lain:
- Tumor adrenal
- Kebiasaan minum alkohol
- Penyakit ginjal atau gagal ginjal
- Sindrom Klinefelter
- Penyakit hati
- Penyakit tiroid
Cara mendiagnosa ginekomastia
Untuk mendeteksi ginekomastia, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti riwayat kesehatan keluarga, riwayat medis, serta melakukan tes darah untuk melihat kadar hormon di dalam tubuh.
Karena adanya benjolan di payudara, untuk memastikan apakah Anda mengalami ginekomastia atau kanker payudara maka perlu dilakukan pemeriksaan sebagai berikut:
- USG payudara - untuk melihat pertumbuhan benjolan di dalam payudara
- Mammogram - untuk memeriksa apakah ada pertumbuhan sel tidak normal di jaringan lunak payudara
Kondisi ginekomastia pada bayi umumnya tidak perlu diobati karena bisa hilang dalam beberapa minggu. Namun, pada beberapa kondisi ginekomastia harus diobati. Pengobatan ginekomastia seperti dilansir Mayo Clinic berikut ini:
- Pengobatan anti-androgen seperti flutamide, finasteride dan spironolactone
- Anabolik steroid dan androgen yang hanya boleh dikonsumsi sesuai resep dokter
- Pengobatan AIDS seperti Efavirenz
- Obat anti-kecemasan seperti diazepam
- Antidepresan trisiklik
- Antibiotik
- Obat maag seperti cimetidine
- Obat kanker
- Obat penyakit jantung seperti digoxin
- Obat untuk menguras isi perut seperti metoclopramide
Ada beberapa faktor yang dapat membantu menurunkan risiko ginekomastia pada orang dewasa, antara lain:
- Menghindari penyalahgunaan obat-obatan terlarang
- Menghindari alkohol
- Mengonsumsi obat sesuai resep dokter dan tidak sembarangan minum obat
Jika terapi hormon dan obat tidak dapat mengobati ginekomastia, dokter akan menawarkan prosedur operasi untuk mengeluarkan jaringan lunak payudara dan membuat payudara kembali ke ukuran normal.
- dr Nadia Opmalina
Cleveland Clinic medical professional. Enlarged Male Breast Tissue (Gynecomastia). Cleveland Clinic. September 2021. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16227-enlarged-male-breast-tissue-gynecomastia
Mayo Clinic Staff. Enlarged breasts in men (gynecomastia). Mayo Clinic. October 2019. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gynecomastia/symptoms-causes/syc-20351793