• Beranda
  • Penyakit
  • Payudara Padat pada Pemeriksaan Mammogram, Berbahayakah?

Payudara Padat pada Pemeriksaan Mammogram, Berbahayakah?

Credit: Freepik. Mammogram digunakan untuk skrining kanker payudara.

Bagikan :


Kanker payudara adalah salah satu kanker yang paling banyak diderita para perempuan. Sering kali para perempuan tidak menyadari bahwa ia memiliki gejala kanker payudara. Untuk itu, para perempuan dianjurkan melakukan pemeriksaan payudara secara rutin.

Ada beberapa cara untuk melakukan pemeriksaan payudara. Selain menggunakan metode SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri), Anda juga dapat melakukan pemeriksaan mammogram. Dari pemeriksaan tersebut Anda dapat mengetahui perubahan bentuk pada payudara termasuk kepadatannya. Banyak yang beranggapan payudara yang padat rentan dengan kanker payudara, benarkah demikian?

 

Apa Itu Mammogram (Mammografi)?

Mammogram atau mammografi adalah pemeriksaan payudara menggunakan bantuan sinar-X. Prosedur ini digunakan untuk skrining kanker payudara dengan tujuan diagnostik untuk melihat gejala dan temuan yang abnormal dari hasil pencitraan lainnya.

Prosedur pemeriksaan dilakukan dengan menekan payudara di antara permukaan alat yang keras untuk mendapatkan gambaran jaringan payudara. Dari hasil pemeriksaan payudara dapat terlihat apakah jaringan payudara Anda padat atau tidak.

Jaringan payudara yang padat memiliki jaringan yang lebih padat dibandingkan dengan jaringan lemak. Jaringan yang padat ini muncul sebagai area putih solid pada mammogram. Sebaliknya, jaringan yang tidak padat tampak gelap dan transparan.

 

Apa Itu Payudara Padat?

Banyak para perempuan khawatir mengenai hasil pemeriksaan mammogram yang menunjukkan bahwa payudaranya padat. Tak sedikit perempuan yang beranggapan bahwa payudara padat berarti memiliki risiko tinggi mengalami kanker payudara.

Namun dilansir dari Mayo Clinic, payudara yang padat sebenarnya adalah kondisi yang normal dan banyak dialami para perempuan. Berdasarkan hasil pemeriksaan mammogram, tingkat kepadatan payudara dapat dibagi menjadi 4 level, yaitu:

Berlemak: Payudara memiliki jumlah jaringan ikat (fibrosa) yang sedikit. Kondisi ini dialami 1 dari 10 perempuan.

Sedikit padat dengan area kepadatan tersebar: Memiliki jaringan lemak namun ada beberapa area yang cukup padat. Kondisi payudara ini dimiliki oleh 4 dari 10 perempyan.

Padat rata-rata: Menandakan sebagian besar payudara terdiri dari jaringan padat, sementara beberapa area berlemak. Kondisi ini dialami oleh 4 dari 10 perempuan.

Sangat padat: Kondisi payudara dimana hampir semua jaringan payudara adalah jaringan padat. Payudara ini dimiliki oleh 1 dari 10 perempuan.

Payudara yang padat dapat membuat hasil pemeriksaan mammogram sulit ditafsirkan. Pasalnya jaringan payudara yang padat dan beberapa perubahan payudara tidak normal seperti pengapuran dan tumor akan terlihat sebagai area putih di mammogram sedangkan jaringan lemak muncul sebagai area gelap.

Akibatnya, mammografi dianggap kurang sensitif untuk mendeteksi kanker bagi perempuan yang memiliki payudara padat. Kanker yang terlihat pada hasil pemeriksaan dapat tersamarkan dengan kondisi lain dari payudara. Dokter mungkin membutuhkan pemeriksaan lainnya untuk dapat memeriksa kondisi sebenarnya dari payudara Anda.

 

Berbahayakah Payudara Padat?

Dilansir dari National Cancer Institute, kondisi payudara yang padat sebenarnya merupakan kondisi yang normal. Kondisi ini bukan penyakit atau kondisi yang tidak normal bagi perempuan.

Para ahli hingga kini belum mengetahui mengapa perempuan bisa memiliki kepadatan payudara yang berbeda. Namun ada beberapa faktor yang diduga dapat memengaruhi kepadatan payudara, di antaranya faktor usia, riwayat terapi hormon dan memiliki indeks massa tubuh lebih rendah.

Secara medis memiliki payudara padat bukan kondisi yang berbahaya, namun kondisi ini memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kanker payudara. Perlu diketahui, peningkatan risiko ini terlepas dari pengaruh payudara padat dengan hasil deteksi dan pembacaan pemeriksaan mammogram.

Meskipun memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara, namun bukan berarti tingkat kematian akibat kanker payudara pada pemilik payudara padat juga menjadi lebih tinggi. Dengan penanganan yang sesuai, setiap pasien kanker payudara memiliki peluang yang sama untuk sembuh.

 

Payudara padat memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker payudara. Apabila Anda memiliki payudara padat dan merasakan ada perubahan abnormal pada tekstur, bentuk, dan ukuran payudara maka sebaiknya segera periksakan ke dokter. Deteksi lebih dini pada masalah payudara dapat meningkatkan peluang kesembuhan.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 09:18

CDC. What Does It Mean to Have Dense Breasts?. Available from: https://www.cdc.gov/cancer/breast/basic_info/dense-breasts.htm#

American Cancer Society. Breast Density and Your Mammogram Report. Available from: https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer/screening-tests-and-early-detection/mammograms/breast-density-and-your-mammogram-report.html

Mayo Clinic. Dense breast tissue: What it means to have dense breasts. Available from: https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/mammogram/in-depth/dense-breast-tissue/art-20123968

National Cancer Institute. Dense Breasts: Answers to Commonly Asked Questions. Available from: https://www.cancer.gov/types/breast/breast-changes/dense-breasts

Breast Cancer. Dense Breasts. Available from: https://www.breastcancer.org/risk/risk-factors/dense-breasts

Cleveland Clinic. Breast Cancer. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/3986-breast-cancer

 

Johns Hopkins Medicine. Mammogram Porcedure. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/mammogram-procedure