Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis)

Gambaran sisik tebal dan kering pada kaki penderita Neurodermatitis.

Bagikan :


Definisi

Liken simpleks kronis (LSK) atau neurodermatitis adalah sebuah penyakit peradangan kulit kronis (berlangsung lama) yang ditandai dengan gatal dan penebalan pada area kulit spesifik yang mengalami garukan atau gesekan berulang. Neurodermatitis ini bersifat tidak menular dan tidak berbahaya. Penebalan kulit yang terjadi secara perlahan, yang dsiebabkan oleh garukan atau gesekan berulang, disebut dengan likenifikasi. Area yang paling sering mengalami kelainan yaitu daerah leher, siku, pergelangan tangan, kaki atau daerah anus. Gejala neurodermatitis pada umumnya diperberat dengan adanya emosi yang tidak stabil, stress atau kecemasan.

 

Penyebab

Penyebab neurodermatitis belum diketahui secara pasti, namun penyebab psikologis sangat berperan pada terjadinya neurodermatitis. Orang yang cenderung mengalami stres berat sangat rentan mengalami penyakit ini. 

Neurodermatitis dimulai dari kulit gatal. Kulit yang gatal ini memicu garukan atau gosokan, yang menyebabkan penebalan kulit. Kulit yang menebal ini juga bersifat gatal, sehingga akan memicu garukan lebih lanjut, yang juga akan menyebabkan kulit tambah menebal. Hal ini membentuk siklus gatal-garuk yang berkelanjutan jika tidak ditangani.

Kondisi yang dapat mencetuskan timbulnya Neurodermatitis adalah:

  • Gigitan serangga
  • Bekas luka, misalnya akibat cedera kulit atau luka pasca herpes (cacar ular)
  • Gangguan perlindungan kulit seperti pada eksim (dermatitis atopi atau alergi), kulit kering (xerosis), psoriasis
  • Gangguan peredaran darah pada tungkai (misalnya adanya gangguan pada pembuluh darah ballik tungkai atau insufisiensi vena)
  • Faktor psikologis seperti cemas, stress emosional, dangangguan obsesif kompulsif. Beberapa studi menunjukkan bahwa gangguan emosional berhubungan dengan timbulnya sensasi gatal yang diikuti dengan garukan yang konstan dan berulang pada area tubuh yang spesifik

 

Faktor Risiko

Neurodermatitis dapat terjadi pada usia berapapun, ras apapun, dan pada kedua jenis kelamin. Neurodermatitis diperkirakan terjadi pada 12% populasi, dimana paling banyak ditemukan pada orang dewasa usia pertengahan sampai lanjut. Puncaknya adalah usia 30 sampai 50 tahun, yang dihubungkan dengan peningkatan stress yang signifikan pada usia tersebut. Wanita juga dicatat dua kali lipat lebih banyak menderita Neurodermatitis dibandingkan pria.

 

Gejala

Neurodermatitis dapat berjumlah satu atau lebih. Meskipun dapat terjadi pada bagian tubuh manapun, Neurodermatitis paling sering ditemukan pada area tubuh yang terjangkau oleh tangan, yaitu:

  • Pergelangan tangan bagian dalam, lengan bawah, dan siku
  • Sisi kanan atau kiri dari punggung atau leher
  • Paha bagian atas, lutut, tulang kering, pergelangan kaki, dan punggung kaki
  • Area kemaluan, kulit buah zakar (skrotum), anus
  • Kulit kepala

Area kulit yang mengalami Neurodermatitis memiliki gambaran kulit yang tebal, kasar, kering, dan bersisik, dengan garis kulit yang terlihat jelas. Penebalan menyebabkan kulit menjadi lebih gelap, terutama lebih menonjol pada orang yang berkulit gelap. Ukuran kelainan kulit ini bisa bervariasi antara 3 sampai 10 sentimeter area.

  • Dapat muncul 1-2 bercak yang sangat gatal pada permukaan kulit, bercak biasanya berbentuk garis atau oval dengan tepi yang jelas. Ukuran bercak bisa bervariasi mulai dari 18-60 cm.
  • Rasa gatal pada bercak dapat dirasakan kapanpun.
  • Gatal diperparah ketika penderita sedang stres, cemas, atau emosi tidak stabil namun pada beberapa kasus gatal juga dapat dirasakan saat mencoba beristirahat atau sedang tidur.
  • Neurodermatitis memiliki gejala khas yaitu semakin digaruk akan semakin gatal. Pada neurodermatitis, kulit yang sering digaruk semakin lama akan semakin menebal dan terlihat bersisik tebal. Tak jarang terjadi luka terbuka di bagian tersebut akibat garukan terus menerus. Apabila sudah berlangsung lama akan terlihat lebih gelap dari kulit disekitarnya.
  • Bersifat hilang timbul dan dapat kambuh sewaktu-waktu, biasa dipicu oleh stres berlebih atau muncul saat istirahat dan rasa gatal akan hilang saat beraktivitas.

Gejala utama Neurodermatitis adalah gatal yang terutama dirasakan paling intens pada malam hari atau pada saat tidak melakukan aktivitas atau hanya berdiam. Gejala neurodermatitis ini dapat juga menyerupai gejala dermatitis atopik (eksema) dan psoriasis. Pada eksema gatal bisa terjadi di berbagai lokasi, namun paling sering di lipatan. Sedangkan pada neurodermatitis gatal biasanya muncul di 1 lokasi saja. Pada psoriasis, kulit bisa menebal dan terjadi di beberapa lokasi. Pada psoriasis sisik berwarna keperakan sedangkan pada neurodermatitis tidak.

 

Diagnosis

Diagnosis Neurodermatitis meliputi pemeriksaan terhadap riwayat kesehatan serta pemeriksaan fisik. Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan seperti dermoskopi untuk melihat lebih jelas pada kulit yang mengalami. Jika dari pemeriksaan belum bisa ditegakkan diagnosa Neurodermatitis, maka dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lanjutan.

Beberapa tes yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosa neurodermatitis, antara lain :

  • Tes alergi dapat dilakukan jika diduga gatal disebabkan oleh reaksi alergi
  • Tes swab pada kulit jika diduga gatal terjadi akibat infeksi kulit
  • Tes jamur (fungal test) untuk mengidentifikasi gangguan kulit dan untuk menyingkirkan adanya infeksi menular seksual
  • Biopsi kulit untuk menyingkirkan psoriasis
  • Tes darah 

 

Selain pemeriksaan untuk mendiagnosis, penting juga untuk mencari penyebab dari Neurodermatitis dengan pemeriksaan tertentu. Sebagai contoh, pemeriksaan patch test dapat dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya dermatitis alergi sebagai penyebab Neurodermatitis. Jika Neurodermatitis terjadi pada area kemaluan, maka dapat juga dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya jamur yang dapat juga menyebabkan keluhan serupa pada area kemaluan. Selain itu, biopsi kulit juga dapat digunakan untuk menyingkirkan diagnosis seperti psoriasis. Pemeriksaan darah mungkin juga akan dilakukan untuk memeriksa adaya kenaikan kadar antibodi yang terdapat pada alergi.

 

Tata Laksana

Terapi utama untuk Neurodermatitis adalah untuk menghentikan garukan. Namun, hal ini dapat sulit ketika siklus gatal-garuk sudah terjadi. Untuk mengatasi hal ini, dokter dapat merekomendasikan satu atau lebih terapi dibawah ini untuk mengurangi gatal dan garukan:

  • Teknik pelembapan kulit yang agresif
  • Krim atau salep kortikosteroid potensi tinggi, yang dapat digunakan selama tiga minggu untuk kulit yang sangat menebal
  • Krim yang mengandung asam salisilat atau urea, untuk membantu penyerapan krim kortikosteroid
  • Obat anti alergi, terutama diminum saat waktu tidur. Obat ini dapat digunakan untuk mencegah kekambuhan jika terdapat kecenderungan alergi
  • Injeksi kortikosteroid langsung ke bagian kulit yang mengalami Neurodermatitis
  • Fototerapi dengan sinar ultraviolet UVA/UVB serta fotokemoterapi dapat dilakukan untuk kasus yang berat
  • Obat antidepresan untuk orang yang mengalami Neurodermatitis akibat stress psikologis
  • Krim doksepin atau capcaisin
  • Krim takrolimus atau pimekrolimus
  • Antibiotik oles atau minum jika terdapat infeksi

Selain terapi medis di atas, dapat juga dilakukan terapi psikologis seperti psikoterapi serta obat-obatan psikiatri, misalnya obat anti ansietas untuk kasus yang berhubungan dengan keadaan psikologis.

Terapi pembedahan seperti bedah beku dan operasi pengangkatan Neurodermatitis (pada kasus yang berat dan tidak membaik dengan seluruh pilihan terapi medis).

Selain terapi dari dokter, Anda juga bisa melakukan perawatan tambahan di rumah dengan cara:

  • Menutup area Neurodermatitis pada malam hari, karena garukan cenderung terjadi ketika tidur
  • Memotong kuku agar tidak melukai kulit saat menggaruk
  • Gunakan pelembap untuk membantu mengurangi gatal. Pilih pelembap krim atau salep yang berbasis minyak, yang lebih melindungi daripada yang berbasis air. Pakai pelembap setelah mandi, ketika kulit masih lembap
  • Memakai krim hidrokortison untuk mengurangi gatal. Namun, jika gatal hanya terjadi pada area lipat paha, maka kemungkinan hal tersebut merupakan infeksi jamur, bukan Neurodermatitis. Jika seperti ini, jangan gunakan hidrokortison kecuali dengan petunjuk dokter
  • Jika terjadi luka akibat kulit yang terlalu kering, dapat diberikan salep antibiotik untuk mencegah infeksi

 

Komplikasi

Komplikasi yang dapat timbul akibat neurodermatitis yaitu:

  • Dapat menimbulkan luka akibat garukan yang terus-menerus
  • Infeksi bakteri di kulit akibat luka garukan
  • Timbulnya bekas luka yang bisa bersifat permanen
  • Rasa gatal dapat menimbulkan gangguan pada tidur, gangguan pada hubungan seksual dan penurunan kualitas hidup.

 

Pencegahan

Pencegahan Neurodermatitis dicapai dengan mencegah timbulnya atau mengontrol pencetus Neurodermatitis, misalnya kulit kering, faktor stress emosional, dan gangguan kulit seperti dermatitis alergi. Hal yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan:

  • Menggunakan pelembap
  • Menghindari pencetus alergi, seperti asap rokok, produk susu, bulu binatang, parfum, dan lain-lain
  • Manajemen stress yang dapat dilakukan dengan meditasi, yoga, olahraga, maupun psikoterapi

 

Kapan Harus ke Dokter

Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter jika:

  • Anda sudah mencoba cara perawatan di rumah namun keluhan tidak membaik
  • Terdapat penambahan atau perluasan area kulit dengan Neurodermatitis
  • Terdapat tanda infeksi, seperti adanya keluhan nyeri, kemerahan, keluarnya cairan dari kulit yang mengalami, atau demam

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 19 Mei 2022 | 15:26

skinsight - Lichen Simplex Chronicus. skinsight. (2022). Retrieved 11 May 2022, from https://www.skinsight.com/skin-conditions/adult/lichen-simplex-chronicus.

Charifa, A., Badri, T., & Harris, B. (2022). Lichen Simplex Chronicus. Ncbi.nlm.nih.gov. Retrieved 11 May 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499991/.

Co.KG, K. (2022). Neurodermatitis - specific prevention - problem skin. Dermaviduals.de. Retrieved 11 May 2022, from https://dermaviduals.de/english/publications/problem-skin/neurodermatitis-specific-prevention.html.

Lichen Simplex Chronicus: Background, Pathophysiology, Etiology. Emedicine.medscape.com. (2022). Retrieved 11 May 2022, from https://emedicine.medscape.com/article/1123423-overview#a7.