Pengobatan Rumahan untuk Meredakan Asam Urat

Pengobatan Rumahan untuk Meredakan Asam Urat
Ilustrasi asam urat. Credit: Freepik

Bagikan :


Nyeri asam urat disebabkan oleh penumpukan asam urat yang membentuk kristal di persendian. Kristal asam urat ini menyebabkan radang pada persendian sehingga menyebabkan bengkak di jempol kaki, pergelangan kaki, atau lutut.

Penanganan nyeri asam urat bisa dilakukan dengan minum obat pereda nyeri dan melakukan beberapa pengobatan rumahan. Apa saja pengobatan rumahan yang efektif untuk meredakan nyeri asam urat? Simak ulasannya berikut ini. 

 

Pengobatan Rumahan untuk Nyeri Asam Urat

Langkah pertama dalam pengobatan rumahan untuk mengatasi asam urat adalah dengan meredakan nyeri akibat serangan yang muncul. Beberapa pengobatan rumahan untuk asam urat yang bisa Anda lakukan antara lain:

Kompres es di area yang nyeri

Untuk meredakan nyeri asam urat, Anda bisa mengompres area yang nyeri. Suhu dingin menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga meredakan peradangan dan mengurangi nyeri berdenyut akibat pembengkakan sendi. Lakukan kompres dingin menggunakan es batu yang dibungkus dengan lap selama 15-20 menit per hari hingga nyeri mereda.

Istirahatkan kaki yang mengalami nyeri

Mengistirahatkan kaki yang nyeri dapat membantu meredakan sakit yang Anda rasakan. Semakin sering kaki digerakkan, nyeri akan semakin terasa. Sebaiknya, istirahatkan kaki yang terasa nyeri dengan tidak banyak menggerakkannya. Anda juga bisa meninggikan posisi kaki yang nyeri untuk mendorong aliran darah menjauh dari area yang nyeri.

Baca Juga: Pola Makan Rendah Purin yang Dianjurkan bagi Pengidap Asam Urat 

Minum banyak air putih

Minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan kadar asam urat dalam darah dan membantu membuang kelebihan asam urat melalui urine. Para ahli merekomendasikan untuk minum 4 liter air putih setiap hari, namun tidak semuanya harus berupa air putih. Anda juga bisa memenuhi kebutuhan cairan melalui sayuran dan buah, atau makanan berkuah. 

Mengelola stres

Stres dapat memperparah peradangan, termasuk nyeri asam urat. Mengelola stres mungkin tidak dapat menghilangkan semua sumber stres, namun dapat membantu meredakan nyeri asam urat. Beberapa cara mengelola stres yang bisa Anda lakukan antara lain:

  • Olahraga ringan
  • Istirahat
  • Menulis jurnal atau membaca buku
  • Meditasi

Baca Juga: Benarkah Minum Air Lemon Bisa Meredakan Asam Urat?

Mengonsumsi seledri

Pengobatan nyeri asam urat bisa dilakukan dengan mengonsumsi buah atau sayuran yang dipercaya efektif mengurangi nyeri asam urat, salah satunya seledri. Belum banyak penelitian mengenai manfaat dan efek samping seledri dalam mengatasi asam urat sehingga belum dapat diketahui berapa banyak seledri yang perlu dikonsumsi. Anda bisa mencoba mengonsumsi seledri dalam makanan, mengolahnya menjadi jus, atau mengonsumsi ekstrak seledri. 

Mengonsumsi apel

Apel mengandung asam malat yang berkhasiat menurunkan asam urat. Namun, belum banyak penelitian mengenai hal ini. Jika Anda ingin mengonsumsi apel untuk meredakan asam urat sebaiknya batasi sekitar 1-2 buah apel per hari karena apel juga mengandung fruktosa yang dapat memicu hiperurisemia sehingga asam urat dapat kambuh. 

Menghindari makanan pemicu asam urat

Ketika nyeri asam urat kambuh, sebaiknya hindari makanan yang mengandung purin tinggi seperti:

  • Jeroan, termasuk organ hati, otak dan ginjal dari hewan
  • Daging merah
  • Makanan laut tertentu seperti ikan, kerang, tuna

Selain itu Anda juga dianjurkan mengurangi konsumsi makanan tinggi fruktosa seperti makanan dan minuman manis, sirup jagung, dan alkohol.

 

Nyeri asam urat bisa kambuh sewaktu-waktu, terutama setelah Anda mengonsumsi makanan yang mengandung purin. Ketika nyeri asam urat di persendian kambuh, Anda bisa melakukan pengobatan rumahan seperti di atas atau minum obat asam urat sesuai anjuran dokter. Jika memiliki pertanyaan seputar kesehatan, Anda bisa memanfaatkan aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 18 Oktober 2024 | 13:24