Definisi
Neuritis vestibularis merupakan gangguan pada telinga dalam yang menyebabkan seseorang mengalami gejala seperti sensasi berputar (vertigo) mendadak, rasa pusing, gangguan keseimbangan, mual dan muntah. Neuritis vestibularis lebih sering dialami oleh anak-anak, namun dapat menyerang berbagai usia. Neuritis vestibularis mencakup 8.1% penyebab sindrom vertigo.
Gangguan yang menyebabkan neuritis vestibularis terjadi pada saraf kranial VIII (vestibulokoklear). Saraf ini mengirimkan sinyal mengenai keseimbangan dan posisi kepala yang ditangkap oleh telinga dalam ke otak. Ketika saraf ini meradang dan membengkak, terjadi hambatan informasi dari telinga dalam ke otak yang menyebabkan gejala keseimbangan.
Penyebab
Sekitar 23% insidensi neuritis vestibularis diawali oleh infeksi saluran napas sebelumnya. Peneliti menduga ada hubungan dari infeksi virus pada telinga dalam sehingga menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada saraf kranial VIII, atau infeksi virus pada lokasi lain yang berdampak hingga ke saraf kranial VIII. Contoh virus tersebut antara lain adalah infeksi virus herpes (menyebabkan cacar air dan cacar ular), Paramyxovirus yang menyebabkan campak, virus influenza yang menyebabkan flu, Mumps virus yang menyebabkan parotitis (gondongan), virus hepatitis, dan poliovirus.
Faktor Risiko
Faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami neuritis vestibularis adalah:
- Riwayat infeksi virus
- Risiko aterosklerosis, seperti usia ≥60 tahun, memiliki kondisi medis lain seperti hipertensi, diabetes, hiperlipidemia, penyakit jantung koroner, dan riwayat stroke
Gejala
Gejala dari neuritis vestibularis antara lain:
- Sensasi berputar yang berat (vertigo) dan mendadak, bertahan selama beberapa jam hingga hari
- Rasa pusing atau sakit kepala
- Gangguan keseimbangan
- Mual dan muntah
- Kesulitan untuk berkonsentrasi
Neuritis vestibularis dan labirintitis merupakan penyakit yang cukup dekat. Neuritis vestibularis melibatkan pembengkakan salah satu cabang dari saraf kranial VIII, yaitu cabang vestibular. Cabang ini secara khusus mengatur keseimbangan. Sedangkan pada labirintitis, peradangan terjadi melibatkan kedua cabang saraf, yaitu vestibular dan koklearis sehingga gejala yang ditimbulkan mencakup gejala keseimbangan dan pendengaran. Pada labirintitis dapat terjadi tinnitus (telinga berdenging) dan/atau kehilangan pendengaran.
Gejala paling berat dari neuritis vestibularis, yaitu vertigo, yang dapat berlangsung dalam beberapa hari. Namun, saat gejala tersebut terjadi, pasien neuritis vestibularis dapat mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Setelah gejala membaik, pasien dapat mengalami penyembuhan yang perlahan namun sempurna dalam beberapa minggu (umumnya tiga minggu). Namun, gangguan keseimbangan dan rasa pusing dapat menetap hingga beberapa bulan.
Diagnosis
Neuritis vestibularis dapat didiagnosis secara klinis. Dokter Anda akan menanyakan mengenai keluhan utama Anda, sejak kapan hal tersebut dirasakan, adanya riwayat vertigo sebelumnya, adanya gangguan pendengaran, dan adanya riwayat infeksi saluran napas atau infeksi virus secara umum sebelumnya. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk melihat gangguan Anda dengan lebih rinci. Terdapat beberapa manuver yang dapat digunakan, antara lain adalah head impulse test (untuk melihat bagaimana Anda dapat menjaga fokus pada suatu objek terfiksasi bersamaan dengan pergerakan kepala) dan nistagmus (gerakan bola mata yang tidak dapat dikontrol).
Jika gejala tidak hilang dan memberat setelah beberapa minggu, beberapa pemeriksaan tambahan lain dapat dilakukan untuk menyingkirkan penyakit lain dengan gejala yang sama. Kemungkinan penyakit tersebut adalah stroke, cedera kepala, tumor otak, dan migrain. Jika diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan MRI kontras untuk melihat adanya kelainan di otak Anda.
Tata Laksana
Terapi Medis
Pengobatan neuritis vestibularis terdiri atas pengobatan virus dan melakukan program rehabilitasi. Jika agen yang dicurigai menyebabkan neuritis vestibularis adalah herpes, antivirus seperti Acyclovir dapat digunakan. Konsultasikan pilihan obat ini dengan dokter Anda.
Penanganan gejala dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan antiemetik (antimuntah). Jika obat-obatan oral tidak dapat mengontrol mual dan muntah, maka dokter akan memberikan obat-obatan secara infus (intravena) untuk menangani dehidrasi (kekurangan cairan). Untuk mengurangi rasa sakit kepala, dokter akan menggunakan obat-obatan golongan supresan vestibular. Obat-obatan ini tidak boleh digunakan lebih dari tiga hari dan tidak direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang. Pada kondisi tertentu, steroid dapat digunakan.
Program Rehabilitasi
Jika gangguan keseimbangan dan rasa pusing berputar menetap lebih dari beberapa minggu, terapi fisik perlu dilakukan. Tujuan dari terapi ini adalah untuk melatih otak beradaptasi dengan perubahan keseimbangan yang baru. Tahap pertama dari terapi ini adalah dengan mengevaluasi bagian tubuh yang memengaruhi keseimbangan, mencakup tungkai, mata, telinga, dan seluruh tubuh. Latihan tertentu dapat dilakukan untuk melatih tubuh beradaptasi dengan kemampuan keseimbangan yang baru. Latihan tersebut antara lain:
- Overall body posture balance exercise, latihan dengan menggoyangkan badan ke depan dan ke belakang saat berdiri.
- Head-turn exercise, dilakukan dengan cara mata fokus pada objek yang tidak bergerak sembari kepala digerakkan ke kanan dan ke kiri.
Kunci utama dalam keberhasilan rehabilitasi adalah dengan melakukan latihan sendiri 2–3 kali dalam sehari. Latihan ini dapat dilakukan di rumah. Minta keluarga atau orang terdekat Anda untuk membantu Anda melakukan latihan tersebut.
Perawatan Diri di Rumah
Beberapa langkah di bawah ini dapat membantu Anda meredakan gejala dari neuritis vestibularis, antara lain:
- Berbaring di ruangan yang gelap jika Anda mengalami rasa pusing berputar
- Konsumsi air lebih banyak ketika Anda mengalami serangan. Minum air sedikit demi sedikit, namun lebih sering
- Hindari suara keras dan cahaya yang silau
- Tidur cukup, kelelahan dapat memperparah gejala
- Segera berlatih untuk berjalan ke luar rumah kembali. Minta orang terdekat Anda untuk menemani Anda berjalan keluar hingga Anda cukup percaya diri untuk berjalan sendiri
- Jika Anda mengalami serangan, fokuskan pandangan Anda pada suatu objek yang tidak bergerak
- Jangan menyetir atau menggunakan mesin jika Anda mengalami pusing berputar atau serangan
- Jangan mengonsumsi alkohol karena dapat memperburuk gejala
Komplikasi
Neuritis vestibularis umumnya tidak menyebabkan komplikasi yang bermakna dan dapat sembuh sempurna. Terdapat sekitar 15% dari penyandang neuritis vestibularis mengalami gejala yang menetap selama satu tahun. Neuritis vestibularis juga jarang mengalami kekambuhan, di mana kekambuhan hanya terjadi pada 2–11% penyandang neuritis vestibularis.
Dua komplikasi utama yang sering terjadi adalah benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) dan persisten postural-perceptual dizziness (PPPD). BPPV terjadi pada 10–15% pasien yang mengalami neuritis vestibularis pada telinga yang mengalami kerusakan. PPPD merupakan sindrom yang baru, terdiri atas gejala vertigo dan rasa pusing yang subjektif. PPPD ditemukan pada 25% penyandang neuritis vestibularis 3–12 bulan setelah mengalami serangan pertama.
Pencegahan
Karena dapat disebabkan oleh virus, pencegahan neuritis vestibularis adalah menjaga ketahanan tubuh agar tidak terinfeksi virus dan melakukan vaksinasi untuk virus yang dapat dicegah dengan vaksin. Menjaga kebersihan diri dapat membantu Anda terhindar dari infeksi virus.
Kapan Harus Ke Dokter?
Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika Anda mengalami:
- Gejala dari neuritis vestibularis tidak membaik setelah beberapa minggu
- Gejala dari neuritis vestibularis tidak membaik setelah pengobatan
- Gejala dari neuritis vestibularis semakin memberat
- Kehilangan pendengaran pada satu telinga secara tiba-tiba
- Terdapat gejala neuritis vestibularis namun disertai dengan kelemahan pada anggota gerak, mulut mencong, dan bicara pelo. Kondisi ini merupakan tanda stroke sehingga memerlukan penanganan cepat.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Smith T, Rider J, Cen S, et al. Vestibular Neuronitis. [Updated 2021 Jul 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549866/
Cleveland Clinic Staff. (2019). Vestibular neuritis. ClevelandClinic. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15227-vestibular-neuritis
Aninditha T, Wiratman W. (2017). Buku Ajar Neurologi. Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Cao, Z., Zhu, C., Zhou, Y. et al. Risk factors related balance disorder for patients with dizziness/vertigo. BMC Neurol 21, 186 (2021). https://doi.org/10.1186/s12883-021-02188-7
Oron Y, Shemesh S, Shushan S, Cinamon U, Goldfarb A, Dabby R, Ovnat Tamir S. Cardiovascular Risk Factors Among Patients With Vestibular Neuritis. Ann Otol Rhinol Laryngol. 2017 Aug;126(8):597-601. doi: 10.1177/0003489417718846. PMID: 28718302.