Retinopati Hipertensi

Retinopati Hipertensi
Penyebab retinopati hipertensi paling utama adalah tekanan darah yang tinggi dalam jangka lama dan tidak terkontrol. Tingginya tekanan darah merupakan masalah kronis (berlangsung lama) di man

Bagikan :


Definisi

Retinopati hipertensi merupakan salah satu komplikasi pada mata akibat penyakit hipertensi. Hipertensi adalah kondisi tekanan darah ≥140/90 mmHg dan menetap. Pada retinopati hipertensi, terjadi kerusakan pembuluh darah retina (lapisan belakang mata yang berfungsi menangkap cahaya) akibat peningkatan tekanan darah dalam jangka lama dan tidak terkontrol. Hipertensi yang tidak terkontrol juga dapat menimbulkan komplikasi pada organ lain seperti jantung, pembuluh darah, ginjal, dan otak. 

Tingkat keparahan dan durasi hipertensi berbanding lurus dengan kejadian retinopati hipertensi. Berdasarkan penelitian Erden et al., jumlah kasus baru retinopati hipertensi dalam suatu waktu mencapai 66,3%. Sekitar 83,6% dari total pasien hipertensi menderita retinopati dan ditemukan bahwa penyakit ginjal kronis merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap timbulnya komplikasi retinopati hipertensi berat. 

 

Penyebab

Penyebab retinopati hipertensi paling utama adalah tekanan darah yang tinggi dalam jangka lama dan tidak terkontrol. Tingginya tekanan darah merupakan masalah kronis (berlangsung lama) di mana kekuatan aliran darah dalam arteri terlalu tinggi.

Pada tahap awal, tekanan darah yang tinggi akan membuat dinding pembuluh darah arteri di retina menebal dan menyempit sehingga aliran darah ke retina menjadi terbatas. Ketika darah mengalir di dalam tubuh dengan tekanan yang tinggi dalam waktu lama, dinding pembuluh darah arteri akan rusak. Hal ini dapat menimbulkan masalah pada organ yang diperdarahi arteri tersebut, termasuk mata.

 

Faktor Risiko

Selain penyakit hipertensi, ada faktor lain yang juga berperan penting dalam perkembangan retinopati hipertensi, antara lain ras, jenis kelamin, dan genetik. Kasus retinopati hipertensi lebih banyak ditemukan pada orang Afro-Karibia dibandingkan dengan orang Eropa, dan lebih banyak pada wanita dibandingkan pada pria. Faktor genetik juga berperan dengan adanya gen tertentu yang terkait dengan peningkatan risiko retinopati hipertensi. Disfungsi ginjal terbukti menjadi penanda retinopati hipertensi dan kerusakan organ tahap akhir. 

Faktor lain yang juga meningkatkan risiko terkena retinopati hipertensi adalah:

  • riwayat keluarga
  • memiliki gangguan jantung
  • penumpukan plak kolesterol pada pembuluh darah
  • sakit gula atau diabetes melitus
  • merokok
  • kadar kolesterol darah tinggi
  • berat badan berlebih
  • diet tidak sehat seperti tinggi lemak, gula, dan garam
  • alkohol
  • stres berlebihan

 

Gejala

Pada kondisi awal, retinopati hipertensi biasanya tidak bergejala atau gejalanya tidak spesifik seperti pening, nyeri pada mata, dan penglihatan buram. Retinopati ini baru terdiagnosis jika dilakukan pemeriksaan oftalmoskopi (pemeriksaan bagian dalam mata). Umumnya, gejala dirasakan jika penyakit sudah dalam kondisi lebih berat. Gejala yang biasa dirasakan antara lain:

  • Penglihatan kabur
  • Penglihatan ganda
  • Nyeri pada mata
  • Melihat area kosong atau gelap (penyempitan lapang pandang)
  • Penglihatan turun perlahan
  • Kebutaan

 

Diagnosis

Diagnosis ditegakkan melalui wawancara riwayat penyakit hipertensi (durasi dan tingkat keparahan) serta pemeriksaan bagian dalam bola mata menggunakan alat oftalmoskop.

Pada pemeriksaan oftalmoskopi, dapat ditemukan beberapa tanda berikut. Tekanan darah tinggi yang akut (baru berlangsung) akan menyebabkan pembuluh darah menyempit, tetapi dapat normal kembali. Sementara, krisis hipertensi (tekanan darah ≥180/120 mmHg) akan menyebabkan perdarahan retina dan pembengkakan diskus saraf optik.

Perubahan lain pada pembuluh darah retina seperti penebalan dinding pembuluh darah dan persilangan abnormal arteri dan vena terkecil pada mata, biasanya terjadi setelah beberapa tahun mengalami hipertensi.  Pada hipertensi yang telah berlangsung lama, dapat ditemukan penyempitan pembuluh darah permanen, aterosklerosis (penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak kolesterol), atau perubahan dan penebalan dinding pembuluh darah yang berat.

Pada hipertensi yang lebih lama dan berat, akan terdapat cairan radang pada pembuluh darah serta terjadi kerusakan dan kematian sel dinding pembuluh darah.

 

Tata Laksana

Tujuan pengobatan retinopati hipertensi adalah mengontrol tekanan darah, dan jika telah terjadi gangguan penglihatan, segera mengobati gangguan pada retina. Mengontrol dan menurunkan tekanan darah dapat dilakukan dengan pola hidup sehat atau dikombinasikan dengan obat-obatan hipertensi tergantung pada tingkat keparahannya.

Pola hidup sehat meliputi diet seimbang, aktivitas fisik teratur, diet rendah garam, berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, serta membatasi konsumsi kafein dan alkohol dapat membantu menurunkan tekanan darah Anda.

Penanganan tekanan darah sesuai tingkat keparahannya, antara lain:

  • Retinopati hipertensi ringan, penanganan berupa pengendalian tekanan darah dan pemantauan rutin
  • Retinopati hipertensi sedang, dirujuk ke dokter mata untuk menyingkirkan faktor terkait lainnya seperti diabetes mellitus atau gangguan jantung. Kontrol tekanan darah tetap dilakukan.
  • Retinopati hipertensi berat. Pada derajat ini, memerlukan perawatan dan rujukan segera karena dapat menyebabkan kebutaan jika tidak tertangani. Kontrol pada organ lain seperti ginjal, jantung, dan otak diperlukan untuk mendeteksi adanya kerusakan organ tahap akhir.

Kondisi lain yang mengancam penglihatan juga harus dikontrol secara agresif. Jika terjadi kehilangan penglihatan, retina yang bengkak dapat diobati dengan laser atau dengan obat injeksi ke dalam vitreus, gel bening di dalam mata.

 

Komplikasi

Komplikasi pada retinopati hipertensi meliputi:

  • Penyumbatan pembuluh arteri retina.
  • Penyumbatan pembuluh vena retina.
  • Aneurisma (pembesaran) pembuluh arteriol retina.
  • Iskemia (kekurangan aliran darah) saraf optik.
  • Degenerasi makula (pusat retina) terkait usia.
  • Glaukoma (kerusakan saraf mata).
  • Emboli (sumbatan) arteriol retina.
  • Pembentukan membran epiretinal.
  • Edema (bengkak) makula sistoid.
  • Jika hipertensi terjadi bersama dengan diabetes, akan sangat meningkatkan risiko kehilangan penglihatan pada pasien retinopati. Pasien dengan retinopati hipertensi juga berisiko tinggi mengalami kerusakan tahap akhir pada organ lain seperti stroke atau serangan jantung.

 

Pencegahan

Pembuluh darah retina merupakan satu-satunya pembuluh darah yang memungkinkan untuk diperiksa secara rutin. Efek peningkatan tekanan darah jangka panjang mudah terlihat pada pemeriksaan mata dan menggambarkan perubahan vaskular yang juga terjadi pada organ lain.

Oleh karena itu, retinopati hipertensi masih dapat dicegah meski Anda memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Pencegahan yang paling efektif adalah dengan skrining mata secara berkala jika Anda telah menderita hipertensi. Selain itu, penanganan sejak dini pada hipertensi dan kontrol tekanan darah rutin dapat mengurangi risiko gangguan pada mata dan organ lainnya. Anda perlu menjaga tekanan darah dalam batas normal dengan menerapkan gaya hidup sehat atau kombinasi dengan obat-obatan.

Selain pengobatan hipertensi, pengobatan untuk penyakit penyerta lainnya seperti diabetes melitus juga membantu mencegah retinopati ini. Pencegahan penting dilakukan karena retinopati yang sudah parah dapat menjadi faktor risiko komplikasi hipertensi lainnya, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, atau stroke.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anda perlu segera periksa ke unit gawat darurat jika tekanan darah Anda tinggi dan timbul gangguan penglihatan atau nyeri kepala. Jika Anda baru pertama kali mendapati tekanan darah tinggi dan menetap, segera konsultasi ke dokter layanan primer dan dokter mata.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Aprilia Dwi Iriani
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Kamis, 19 Desember 2024 | 15:37

Oh KT. 2021. Ophthalmologic Manifestations of Hypertension. Medscape. Retrieved 21 November 2021, from  https://emedicine.medscape.com/article/1201779-overview#a2.

Oh KT. 2021. Ophthalmologic Manifestations of Hypertension. Medscape. Retrieved 21 November 2021, from https://emedicine.medscape.com/article/1201779-overview.

Modi P, Arsiwalla T. 2021. Hypertensive Retinopathy. StatPearls Publishing LLC. Retrieved 17 November 2021 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525980/.

Kim JE. 2021. Hypertensive Retinopathy. American Academy of Ophthalmology. Retrieved 21 November 2021, from https://eyewiki.aao.org/Hypertensive_Retinopathy#Signs.

High blood pressure and eye disease. 2020. MedlinePlus. Retrieved 21 November 2021, from https://medlineplus.gov/ency/article/000999.htm.

Making Sense of Hypertensive Retinopathy. 2021. Healthline. Retrieved 21 November 2021, from https://www.healthline.com/health/hypertensive-retinopathy.