Mengenal Hemokromatosis, Ketika Tubuh Kelebihan Zat Besi

Ilustrasi sampel darah untuk pemeriksaan kadar zat besi di tubuh. | Credit: Freepik

Bagikan :


Zat besi adalah mineral penting yang dibutuhkan untuk pembuatan sel darah merah. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kulit pucat, badan mudah lelah dan sesak napas. Namun kelebihan zat besi juga dapat membahayakan tubuh. Seperti apa tanda-tanda seseorang mengalami kelebihan zat besi (hemokromatosis)? Simak ulasannya berikut ini. 

 

Apa Itu Hemokromatosis?

Pada tubuh yang normal, jika simpanan zat besi telah mencukupi, maka usus akan mengurangi penyerapan zat besi dari makanan dan minuman untuk mencegah kadarnya naik terlalu tinggi. Namun pada orang dengan kelainan penyerapan zat besi, tubuh akan menyerap lebih banyak zat besi dari biasanya.

Akibatnya tubuh tidak dapat mengeluarkan zat besi ekstra dalam waktu cepat, sehingga zat besi terus menumpuk. Tubuh akhirnya menyimpan kelebihan zat besi di berbagai jaringan organ seperti hati dan pankreas. Kondisi kelebihan zat besi dalam tubuh ini dikenal dengan istilah hemokromatosis. Kelebihan zat besi pada organ tersebut berisiko menyebabkan kanker. 

Baca Juga: Hemokromatosis Keturunan, Kelainan Kelebihan Zat Besi di Dalam Tubuh

 

Tanda-Tanda Tubuh Kelebihan Zat Besi

Beberapa gejala umum hemokromatosis di antaranya badan mudah merasa lelah, sakit perut, lesu, lemah, nyeri sendi, dan menurunnya gairah seksual.

Pada beberapa orang, dapat terlihat perubahan warna kulit menjadi abu-abu akibat penumpukan zat besi. Tanda lain yang menunjukkan banyaknya zat besi pada perempuan adalah menstruasi yang tidak teratur, menurunnya gairah seksual dan pada pria ditandai dengan mengecilnya ukuran testis.

Untuk mengetahui kelebihan zat besi, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik di area perut untuk memeriksa pembengkakan pada organ hati yang biasa terjadi pada pengidap hemokromatosis. Selain itu, dokter akan merekomendasikan tes darah untuk mengetahui kadar zat besi dalam darah serta tes fungsi hati.

 

Bahaya Kelebihan Zat Besi 

Kelebihan zat besi adalah kondisi yang perlu segera ditangani. Jika tidak ditangani dengan tepat, beberapa komplikasi yang bisa terjadi di antaranya:

  • Sirosis
  • Risiko kanker liver
  • Gagal jantung kongestif ketika zat besi menumpuk di jantung
  • Aritmia
  • Masalah kelenjar endokrin seperti hipotiroid dan hipogonadisme
  • Artritis, osteoartritis, osteoporosis

Beberapa komplikasi lainnya di antaranya depresi, batu ginjal, hingga penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer, multiple sclerosis dan epilepsi.

Baca Juga: Sumber Makanan Yang Kaya Kandungan Zat Besi

 

Penanganan Kelebihan Zat Besi

Penanganan hemokromatosis dilakukan dengan flebotomi, yaitu mengambil darah secara rutin hingga zat besi berada di kisaran angka normal. Namun cara ini memiliki efek samping seperti pusing, badan lemas dan lesu.

Apabila flebotomi tidak efektif, maka dokter akan meresepkan obat-obatan untuk mengurangi kelebihan kadar zat besi. Bagi Anda yang memiliki gejala kelebihan zat besi, disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung zat besi dan menghindari penggunaan alat masak yang mengandung zat besi.

 

Kelebihan zat besi atau hemokromatosis sering kali terjadi tanpa disadari karena tidak menunjukkan gejala khusus. Untuk mencegah kelebihan zat besi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsi suplemen zat besi dan segera periksakan apabila Anda mengalami tanda-tanda penumpukan zat besi. 

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Kahn, A. (2020). Hemochromatosis. Available from: https://www.healthline.com/health/hemochromatosis#

Yankes. Kemkes. 2022. Hemokromatosis. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/92/hemokromatosis

Brazier, Y. (2020). Iron overload disorder: All you need to know. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/166455

 

Better Health. Hemochromatosis. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/haemochromatosis