Diketahui bahwa puncak reproduksi wanita adalah antara akhir usia 20-an, di mana pada usia 30-an kemampuan untuk hamil mulai menurun. Penurunan menjadi lebih cepat terjadi setelah mencapai pertengahan usia 30-45 tahun, dan di usia 45 tahun ke atas tubuh telah mempersiapkan diri untuk menopause (berhenti memproduksi sel telur.)
Seiring bertambahnya usia setelah mencapai 30 tahun, sel telur yang dihasilkan akan semakin sedikit. Hal inilah yang menyebabkan peluang untuk hamil juga menurun dan risiko komplikasi kehamilan juga meningkat bila Anda hamil di usia 30-45 tahun.
Apakah Seorang Wanita Berusia 30-an tidak Bisa Hamil?
Kehamilan di usia 30-45 tahun masih mungkin terjadi, namun peluangnya menurun dibandingkan di usia akhir 20-an. Untuk meningkatkan peluang kehamilan di usia 30-45 tahun, berbagai usaha perlu dilakukan lebih keras, sehingga Anda mungkin juga membutuhkan program hamil.
Tanda-Tanda Masa Subur Wanita
Keberhasilan kehamilan juga ditentukan oleh pembuahan yang dilakukan di masa subur, sehingga setiap wanita sebaiknya mengenali tanda-tanda yang menunjukkan masa suburnya. Berikut adalah tanda-tanda yang menunjukkan bila Anda sedang subur:
- Adanya perubahan lendir serviks
Lendir serviks adalah cairan yang diproduksi dan dikeluarkan dari serviks. Hormon menyebabkan lendir serviks mengalami perubahan tekstur, volume dan warna sepanjang siklus menstruasi, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi masa subur.
Hormon estrogen akan memuncak tepat sebelum ovulasi, yang menyebabkan lendir serviks berubah dari pucat atau kental menjadi menyerupai putih telur mentah yang mulur. Keputihan yang basah dan licin ini memudahkan sperma berenang ke vagina dan masuk ke dalam rahim untuk membuahi sel telur. Untuk meningkatkan peluang kehamilan, sebaiknya Anda berhubungan seks di saat lendir serviks berubah konsistensi dan warnanya seperti putih telur.
- Meningkatnya gairah seksual
Masa subur biasanya berlangsung sekitar tujuh hari, yang ditandai dengan peningkatan libido mendekati ovulasi dan penurunan libido setelah ovulasi terjadi. Menurut penelitian, fase peningkatan gairah seksual berlangsung sekitar enam hari, bertepatan dengan produksi hormon lutein.
- Meningkatnya indera penciuman
Di waktu-waktu tertentu, indera penciuman Anda meningkat yang menjadi tanda puncak masa subur. Mendekati ovulasi, wanita menjadi sensitif terhadap aroma musk dan feromon pria seperti androsterone. Walaupun tidak diketahui jelas apa penyebabnya, namun peningkatan sensitivitas indera penciuman ini secara alami membantu wanita untuk meningkatkan peluang pembuahan.
- Rasa nyeri di perut bagian bawah
Sebagian wanita mengalami nyeri perut di bagian bawah selama ovulasi, yang rasa sakitnya bervariasi dari ringan hingga parah. Rasa nyeri ini disebabkan oleh adanya produksi sel telur, di mana pada prosesnya sel telur, cairan dan beberapa darah dilepaskan dari ovarium. Rasa sakitnya akan segera hilang setelah telur dilepaskan atau setelah tubuh menyerap cairan atau darah.
- Perubahan posisi serviks
Serviks berada di bagian atas vagina yang melebar selama persalinan dan melahirkan. Serviks cenderung berubah-ubah sepanjang siklus menstruasi dan mendekati ovulasi. Serviks akan menjadi lebih tinggi, lebih lembut dan lebih terbuka.
- Puting terasa nyeri
Pada masa ovulasi, puting akan terasa lebih sakit dan nyeri, yang mungkin dialami pada salah satu atau kedua puting.
- Adanya bercak darah ovulasi
Bercak darah pada ovulasi biasanya terjadi di sekitar waktu berovulasi, yang biasanya ditandai dengan pendarahan ringan. Bercak ini disebabkan oleh pelepasan sel telur dari ovarium. Bercak darah terkadang berwarna merah muda terang atau merah, yang biasanya berlangsung 1-2 hari.
Selain mengamati tanda-tanda ovulasi, Anda mungkin juga perlu menjaga berat badan dan mengubah pola hidup sehat untuk meningkatkan peluang kehamilan. Jangan ragu untuk mengunjungi dokter kandungan apabila berbagai cara sudah dicoba namun tetap gagal. Anda dan pasangan mungkin perlu melakukan skrining kesehatan untuk mengetahui masalah apa yang menyebabkan Anda tidak kunjung hamil.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono
Temeka Zore, MD (2020). 8 Signs of Fertility to Look for Each Month. Available from: https://www.thebump.com/a/5-ways-to-tell-youre-fertile
NHS UK (2018). How long does it usually take to get pregnant?. Available from: https://www.nhs.uk/pregnancy/trying-for-a-baby/how-long-it-takes-to-get-pregnant
American College of Obstretricians and Gynecologists (2021). Having a Baby After Age 35: How Aging Affects Fertility and Pregnancy. Available from: https://www.acog.org/womens-health/faqs/having-a-baby-after-age-35-how-aging-affects-fertility-and-pregnancy
Cleveland Clinic (2021). Cervical Mucus. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/body/21957-cervical-mucus
Rachel Gurevich, RN (2020). Increased Sex Drive During Ovulation. Available from: https://www.verywellfamily.com/in-the-mood-you-may-be-ovulating-1960259
WebMD (2020). Painful Ovulation (Mittelschmerz). Available from: https://www.webmd.com/women/guide/mittelschmerz-pain
Julie Marks (2019). Are Sore Nipples a Sign of Ovulation?. Available from: https://www.healthline.com/health/womens-health/sore-nipples-ovulation
Julie Marks (2018). What Is Ovulation Bleeding?. Available from: https://www.healthline.com/health/pregnancy/ovulation-bleeding