Beberapa bayi memang tampak lebih nyaman tidur dengan posisi tengkurap. Posisi tidur tengkurap memungkinkan bayi lebih mudah berguling dan bergerak. Ini mungkin lebih menyenangkan bagi bayi yang sudah mulai aktif. Namun, sebenarnya amankah bayi tidur dalam posisi tengkurap?

Risiko Tidur Tengkurap

Posisi tidur tengkurap bayi meningkatkan risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian mendadak pada bayi. SIDS bahkan bisa dialami bayi yang tampak sehat, dan biasanya terjadi saat bayi sedang tidur.

Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang tidur tengkurap memiliki risiko lebih tinggi terkena SIDS dibandingkan dengan bayi yang tidur telentang. Ini disebabkan karena posisi tengkurap bisa menghambat pernapasan bayi, terutama jika permukaan tempat tidur lembut atau ada benda-benda lunak seperti selimut, bantal, atau boneka di dekat mereka.

Baca Juga: Mengapa Bayi Sebaiknya Tidak Diberi Empeng?

Selain SIDS, ada beberapa risiko lain terkait dengan posisi bayi tidur tengkurap, di antaranya:

Kesulitan bernapas

Saat bayi tidur tengkurap, ada risiko jalan napas mereka bisa terhalang oleh kasur, selimut, atau benda lain di sekelilingnya. Hal ini bisa membuat bayi kesulitan bernapas atau menghirup kembali udara yang sudah dihembuskan.

Kepanasan

Posisi tengkurap menyebabkan bayi merasa kepanasan, terutama jika bayi menggunakan pakaian yang terlalu tebal atau berada di lingkungan yang panas.

Posisi kepala tidak stabil

Bayi yang tidur tengkurap lebih mungkin mengalami tekanan di satu sisi kepala mereka. Akibatnya aliran darah ke otak bisa terganggu.

Kapan Bayi Boleh Tidur Tengkurap?

Tidur tengkurap mulai dianggap lebih aman bila bayi sudah mampu mengubah posisi tidur mereka sendiri. Biasanya sekitar usia 4-6 bulan, bayi sudah mempunyai kekuatan yang cukup untuk memutar tubuh mereka dari tengkurap ke telentang atau sebaliknya.

Dengan kemampuan bayi dalam mengubah posisi, risiko tercekik menjadi berkurang. Namun, tetap penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa lingkungan tidur bayi aman. Gunakan kasur yang keras dan datar, hindari penggunaan bantal, selimut, atau mainan di area tidur bayi.

Baca Juga: Cara Mencegah Sindrom Kepala Datar pada Bayi

Tips Jika Bayi Suka Tidur Tengkurap

Seperti diketahui, beberapa bayi lebih senang tidur tengkurap. Untuk menjaga keselamatan mereka selama tidur, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:

• Letakkan bayi dalam posisi telentang saat tidur, bahkan jika mereka suka tidur tengkurap.
• Ketika bayi sudah bisa mulai berguling dan mengubah posisi tidur dari telentang ke tengkurap, Anda tidak perlu mengubah posisi mereka. Namun tetap letakkan bayi dalam posisi telentang saat pertama kali tidur.
• Pastikan bayi tidur di atas kasur yang rata atau keras, tanpa bantal, selimut tebal, atau mainan di sekitarnya.
• Berikan waktu tummy time saat bayi bangun untuk membantu mengembangkan kekuatan otot leher dan tubuh bagian atas. Ini juga membantu bayi belajar berguling kembali ke posisi telentang jika diperlukan.
• Hindari penggunaan bantal atau guling untuk menahan posisi bayi. Ini bisa berbahaya apabila tidak dilakukan atas rekomendasi dokter dan dalam pengawasan orang tua.
• Pastikan ruangan tidur bayi memiliki suhu yang nyaman, artinya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
• Jika bayi konsisten berguling ke posisi tengkurap, Anda perlu memantau mereka lebih sering.

Dengan memperhatikan strategi di atas, Anda bisa memastikan bayi tetap aman walaupun mereka lebih suka tidur tengkurap. Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter anak jika memiliki kekhawatiran terhadap perkembangan dan kesehatan anak. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!