Saat hamil, terutama jika kehamilan sudah memasuki trimester kedua dan ketiga maka perut bumil akan semakin besar. Dengan membesarnya perut, bumil pun akan semakin khawatir jika janinnya terbentur atau mengalami tekanan atau benturan. Lalu, seberapa besar bahayanya dan risiko yang dihadapi bumil jika bayi terbentur?
Bahaya perut ibu hamil terbentur
Seringkali, perut bumil mengalami benturan atau tertekan sesuatu meskipun sudah berhati-hati. Misalnya terkena siku orang lain, terbentur meja, atau terpukul oleh anak balita. Kondisi ini seringkali membuat ibu cemas akan kondisi janin yang ada dalam perut.
Dilansir dari Healthline, kondisi benturan atau tekanan pada perut bumil umumnya tidak berbahaya jika hanya benturan ringan. Perut ibu hamil sudah memiliki mekanisme sendiri untuk melindungi janin, yaitu:
- Rahim. Rahim terdiri dari jaringan otot yang kuat yang bisa menampung bayi Anda.
- Air ketuban. Air ketuban bukan hanya berfungsi untuk menjaga janin tetap hangat namun juga sebagai pelindung janin dari benturan atau tekanan.
- Lemak. Perut bumil juga dilapisi lemak yang dapat berfungsi sebagai pelindung dan peredam benturan atau tekanan.
Jika terjadi benturan ringan pada trimester pertama, umumnya risikonya akan kecil bagi bumil dan janin. Risiko akan meningkat ketika memasuki trimester kedua karena janin semakin berkembang, namun secara umum risiko masih tetap rendah.
Yang perlu diwaspadai adalah ketika terjadi benturan pada trimester ketiga. Pada usia kehamilan ini, janin sudah berukuran besar dan kemungkinan jumlah air ketuban dalam perut semakin menipis sehingga bantalan pelindung bayi semakin berkurang. Kondisi ini meningkatkan risiko solusio plasenta yaitu terlepasnya tali plasenta dari rahim. Solusio plasenta tidak selalu disebabkan oleh trauma namun trauma seperti benturan juga dapat menyebabkan kejadian tersebut.
Apa yang harus dilakukan jika perut bumil terbentur?
Apabila benturan yang dialami adalah benturan ringan, maka seringnya bumil tidak perlu penanganan khusus. Namun jika tekanan atau benturan yang dialami sangat keras, maka sebaiknya jangan menunda untuk periksa ke dokter. Bumil juga perlu memeriksakan diri ketika mengalami gejala lainnya seperti pendarahan, muncul flek, perut terasa mengencang atau kontraksi, serta kram hebat selang 12 jam dari terjadinya benturan. Saat pemeriksaan, dokter akan merekomendasikan pemeriksan dengan USG dan tes lainnya jika diperlukan.
Writer: Ratih
Edited By: dr. Ayu Munawaroh
Last Updated: 19-Jul-2021
Sumber:
- Healthline. Does Too Much Pressure on Your Pregnant Belly Hurt Your Baby?. Available from: https://www.healthline.com/health/pregnancy/how-much-pressure-can-a-pregnant-belly-take#by-trimester.