Perubahan hormon selama kehamilan dapat memengaruhi produksi minyak alami kulit. Hal ini menyebabkan penumpukan sel kulit mati dan hiperpigmentasi yang mengakibatkan kulit terlihat kusam.

Eksfoliasi bisa menjadi salah satu perawatan yang efektif dalam mengatasi kulit kusam dan menjaga kulit tetap sehat. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua metode eksfoliasi aman digunakan selama kehamilan. Apa saja jenis eksfoliasi yang aman digunakan dan tidak memengaruhi kehamilan? Simak penjelasannya dalam artikel berikut. 

Jenis Eksfoliasi yang Aman untuk Ibu Hamil

Hormon estrogen dan progesteron yang meningkat selama kehamilan dapat menyebabkan hiperpigmentasi, seperti flek hitam dan melasma. Selain itu, perubahan hormon ini juga dapat membuat kulit menjadi lebih berminyak atau lebih kering, yang dapat menyebabkan penumpukan sel kulit mati.

Untuk mengatasi masalah tersebut, ibu hamil perlu melakukan eksfoliasi kulit. Berikut adalah jenis eksfoliasi kulit yang aman digunakan saat hamil:

Asam laktat

Asam laktat (lactic acid) merupakan salah satu jenis AHA yang lembut dan aman digunakan oleh ibu hamil sebagai eksfoliasi. Asam laktat dapat membantu mengangkat sel kulit mati tanpa menyebabkan iritasi berlebihan.

Selain itu, asam laktat memiliki sifat humektan yang dapat melembapkan kulit dan tidak mudah terserap ke dalam darah. Asam laktat efektif untuk mengatasi kulit kusam, memperbaiki tekstur kulit, serta mengurangi melasma.

Baca Juga: Risiko dan Cara Penggunaan Beta Hydroxy Acid (BHA) yang Aman

Asam glikolat

Asam glikolat (glycolic acid) umumnya aman digunakan oleh ibu hamil dalam konsentrasi rendah, yaitu di bawah 10%. Dalam konsentrasi rendah, penyerapannya ke dalam darah sangat minimal, sehingga tidak membahayakan janin.

Asam glikolat efektif untuk mengangkat sel kulit mati, merangsang regenerasi sel, serta menjaga kelembapan kulit. Namun, karena asam glikolat dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari, penting untuk selalu menggunakan tabir surya saat menggunakannya untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV.

Asam mandelat

Asam mandelat (mandelic acid) adalah jenis AHA yang lebih lembut dibandingkan asam glikolat. Molekul asam mandelat lebih besar, sehingga lebih lambat meresap ke dalam kulit dan memiliki risiko iritasi yang lebih rendah.

Sifat ini memungkinkan eksfoliasi berlangsung lebih perlahan, mengangkat sel kulit mati tanpa menyebabkan iritasi berlebihan. Karena kelembutannya, asam mandelat aman digunakan untuk membantu mengatasi melasma dan mengurangi jerawat ringan, tanpa membuat kulit menjadi terlalu kering.

Baca Juga: Skincare yang Aman untuk Ibu Menyusui

PHA (Polyhydroxy Acids)

PHA (Polyhydroxy Acids) merupakan jenis eksfoliasi yang lebih lembut dibandingkan AHA dan BHA, sehingga aman digunakan oleh ibu hamil. Molekul PHA lebih besar daripada AHA, membuatnya meresap lebih lambat ke dalam kulit dan mengurangi risiko iritasi.

Karena sifatnya yang lembut, PHA dapat mengangkat sel kulit mati tanpa mengganggu lapisan pelindung kulit. Selain itu, PHA memiliki sifat antioksidan yang membantu melindungi kulit dari radikal bebas dan mencegah penuaan dini, menjadikannya pilihan yang baik untuk perawatan kulit selama kehamilan.

Untuk mendapatkan manfaat eksfoliasi tanpa risiko, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, terutama selama kehamilan. Hindari memilih produk eksfoliasi yang belum terjamin keamanannya, karena dapat membahayakan kehamilan dan janin.

Memiliki pertanyaan lain terkait dengan perawatan kulit saat hamil? Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya di App Store atau Play Store.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!