• Beranda
  • Penyakit
  • Risiko dan Komplikasi yang Mungkin Terjadi Setelah Vasektomi

Risiko dan Komplikasi yang Mungkin Terjadi Setelah Vasektomi

Credits: Freepik

Bagikan :


Vasektomi termasuk prosedur KB steril yang dilakukan pada pria. Bentuk kontrasepsi ini dilakukan dengan memotong dan menyegel saluran yang menyalurkan sperma untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Vasektomi dinilai sebagai prosedur yang aman dilakukan. Sebelum menjalani vasektomi, ketahui bila ada risiko masalah yang bisa terjadi serta bagaimana vasektomi dilakukan.

 

Mengenal Prosedur Vasektomi

Prosedur vasektomi diawali dengan konsultasi dan membicarakan kemungkinan risiko serta komplikasi yang mungkin terjadi. Sebelum menjalani vasektomi, Anda harus yakin dan teguh sudah tidak ingin memiliki anak lagi di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan walaupun vasektomi bersifat reversibel, prosedur ini dianggap sebagai KB permanen pada pria.

Kemudian, Anda akan menjalani serangkaian persiapan operasi. Anda akan menerima bius lokal pada buah zakar. Prosedur berlangsung selama 10-30 menit dan dapat dilakukan dengan dua metode, dengan sayatan atau tanpa pisau bedah. Kedua jenis prosedur sama-sama membelah dan menutup ujung saluran yang membawa sperma (vas deferens) sehingga bisa mencegah sperma bercampur bersama air mani.

Baca Juga: Mengenal Vasektomi dan Tubektomi, KB Steril Permanen untuk Mencegah Kehamilan

 

Komplikasi yang Bisa Terjadi

Walaupun risiko terjadinya komplikasi dari prosedur vasektomi sangat kecil, risiko tersebut masih ada. Di bawah ini adalah beberapa hal yang bisa terjadi segera setelah prosedur selesai, di antaranya:

  • Rasa sakit dan tidak nyaman yang bisa diatasi dengan obat pereda nyeri
  • Perubahan warna pada skrotum akibat pembengkakan atau memar
  • Perdarahan di luka bekas sayatan
  • Infeksi di luka bekas sayatan
  • Pembengkakan

Walaupun risiko dan komplikasi vasektomi cukup jarang dilaporkan, namun dokter biasanya juga menginformasikan risiko dan komplikasi jangka panjang yang mungkin terjadi, seperti:

  • Rasa sakit tajam atau tumpul setelah prosedur yang mungkin membutuhkan pembedahan lainnya
  • Epididimitis, yaitu pembengkakan atau nyeri di saluran melingkar pada testis yang membawa sperma (epididimis)
  • Granuloma sperma, yaitu tumbuhnya benjolan atau kista akibat penumpukan sperma yang berkisar 1 mm hingga 1 cm
  • Vas deferens yang telah dipotong dapat tumbuh kembali sehingga sperma masuk ke dalam air mani

Baca Juga: Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi Permanen (KB Steril) yang Perlu Anda Ketahui

 

Benarkah Vasektomi Memengaruhi Performa Seksual?

Sekalipun memiliki risiko dan komplikasi baik jangka pendek maupun jangka panjang, vasektomi tidak akan memengaruhi gairah seksual maupun performa seksual. Sebagian orang, bahkan melaporkan kepuasan seksual yang lebih tinggi pascaoperasi.

Vasektomi juga tidak meningkatkan risiko kanker testis maupun prostat karena merupakan prosedur aman yang dilakukan.

Sebagian besar orang dapat kembali bekerja dan menjalani aktivitasnya kurang dari seminggu. Namun, dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk menunda pekerjaan fisik atau pekerjaan berat selama setidaknya seminggu.

 

Tertarik untuk menjalani prosedur vasektomi? Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter melalui aplikasi Ai Care untuk mengetahui kelebihan dan manfaat vasektomi atau informasi tentang metode kontrasepsi lainnya.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Kamis, 8 Juni 2023 | 04:57

Rachel Nall, MSN, CRNA (2018). Possible Complications After a Vasectomy. Available from: https://www.healthline.com/health/mens-health/vasectomy-side-effects?utm_source=ReadNext 

Mayo Clinic (2023). Vasectomy. Available from: https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/vasectomy/about/pac-20384580 

Cleveland Clinic (2022). Vasectomy. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/4423-vasectomy 

Urology Care Foundation. What are Epididymitis and Orchitis?. Available from: https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/e/epididymitis-and-orchitis