Mengenal Apa itu Consent Dalam Hubungan yang Sehat

Ilustrasi hubungan yang harmonis. | Credits: Freepik.

Bagikan :


Keintiman fisik menjadi salah satu aspek penting dalam hubungan asmara. Keintiman fisik seperti sentuhan, pelukan, atau ciuman dapat memperdalam ikatan emosional dan romantisme antara dua pasangan. Banyak pasangan merasa keintiman fisik berkontribusi dalam tingkat kebahagiaan hubungan asmara. Keintiman fisik ini juga membantu Anda dan pasangan merasa lebih dekat dengan satu sama lain.

Komunikasi, kejujuran dan menghargai satu sama lain bisa membuat hubungan menjadi lebih baik. Keintiman fisik yang ingin dilakukan haruslah mendapatkan consent (persetujuan) dari semua pihak. Meminta persetujuan menunjukkan bahwa Anda menghargai diri Anda dan pasangan. Persetujuan menunjukkan sukarela dan kenyamanan, sedangkan tanpa persetujuan, keintiman fisik yang dipaksakan bisa diartikan sebagai kekerasan seksual.

 

Consent atau persetujuan dalam hubungan berada dalam konteks aktivitas seksual. Hal ini berarti bahwa persetujuan mengenai segala sentuhan fisik dan aktivitas seksual yang ingin dilakukan bersama orang lain harus diberikan secara jelas dan sukarela. Persetujuan ini tidak bisa diasumsikan.

Consent (konsensual) dalam hubungan memiliki beberapa poin penting yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Sifat sukarela, artinya persetujuan diberikan tanpa paksaan atau tekanan apa pun yang bersifat memaksa, dan harus diberikan secara bebas untuk menyatakan persetujuan
  • Jelas dan koheren, artinya semua pihak dapat sepenuhnya memahami batasan dan keinginan satu sama lain
  • Sadar, artinya semua pihak menyadari tindakan yang akan dilakukan, membuat keputusan dalam keadaan sadar dan bisa berpikir jernih
  • Tanpa pengaruh obat-obatan dan alkohol, artinya persetujuan diberikan secara jelas, tidak di bawah pengaruh obat-obatan dan alkohol

Baca Juga: Alami Kekerasan Seksual, Apa yang Harus Dilakukan?

 

Consent (persetujuan) memiliki dua jenis, di antaranya:

Consent verbal artinya persetujuan diberikan melalui ucapan, misalnya seperti:

  • Ya
  • Oke
  • Aku yakin
  • Aku mau
  • Aku menyukainya
  • Terdengar menyenangkan
  • Aku setuju
  • Aku menikmatinya

Consent nonverbal artinya persetujuan diberikan melalui gerakan tubuh dan tanpa diucapkan, misalnya seperti:

  • Menganggukkan kepala
  • Memberikan tanda OK dengan mengangkat jempol ke atas
  • Menarik tubuh mendekat atau mendekatkan tubuh
  • Menyentuh secara aktif
  • Bersikap rileks dan menunjukkan rasa nyaman saat tubuh bersentuhan
  • Kontak mata yang menyatakan persetujuan

Baca Juga: Tips Menjadi Pendengar yang Baik Bagi Korban Kekerasan Seksual

 

Consent dalam sebuah hubungan menunjukkan rasa hormat terhadap pasangan dan saling menghargai batasan yang dimiliki. Anda dan pasangan memiliki hak untuk menentukan apa yang terjadi pada tubuh Anda. Dengan memberikan persetujuan, maka menunjukkan bahwa hak-hak dan batas-batas tidak dilanggar.

Persetujuan ini diberikan dalam hubungan dengan siapa saja, baik orang yang baru saja Anda temui atau seseorang yang sudah menjadi pasangan Anda dalam waktu lama. Mengkomunikasikan persetujuan dan batasan Anda secara jelas dengan pasangan sangat membantu dalam hubungan asmara. Komunikasi mengenai consent tidak hanya meningkatkan kualitas hubungan, tetapi juga membantu memastikan keamanan masing-masing pasangan.

Persetujuan juga menciptakan emosional dan fisik yang nyaman sehingga setiap pasangan akan selalu merasa terlindungi di dalam hubungan. Tidak lupa juga bahwa persetujuan ini adalah kunci dalam mencegah kekerasan seksual karena setiap keintiman fisik dan aktivitas seksual harus didasarkan oleh persetujuan yang jelas dan positif, tidak boleh ada unsur paksaan atau tekanan.

 

Ketahui Apa itu Kekerasan Seksual

Tidak adanya persetujuan secara jelas dari korban dalam kontak atau aktivitas seksual bisa dikatakan sebagai kekerasan seksual. Bentuk-bentuk kekerasan seksual di antaranya:

  • Upaya pemerkosaan di mana ada usaha pemaksaan dan ancaman terhadap korban untuk melakukan hubungan seksual 
  • Sentuhan seksual yang tidak diinginkan termasuk belaian, sentuhan di tubuh atau area kelamin, atau tindakan lain yang melibatkan kontak secara seksual
  • Memaksa melakukan tindakan seksual tertentu seperti seks oral
  • Melakukan penetrasi kelamin ke tubuh korban baik penetrasi kelamin ke vagina, anal, atau oral tanpa persetujuan dari korban

Tidak memberikan consent (persetujuan) dalam aktivitas seksual adalah hak dasar setiap orang. Tanpa persetujuan yang jelas, setiap tindakan seksual dianggap sebagai kekerasan seksual.

Cari bantuan profesional saat Anda mengalami kekerasan seksual melalui beberapa kontak berikut:

LBH APIK Jakarta
+628138882669

SAPA Service Kemenpppa
129

SEJIWA himpsi.or.id
119

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Kamis, 7 Maret 2024 | 11:03

Adrienne Santos-Longhurst (2019). Your Guide to Sexual Consent. Available from: https://www.healthline.com/health/guide-to-consent#TOC_TITLE_HDR_1 

Center for Victim Advocacy and Violence Prevention. The Importance of Consent. Available from: https://www.usf.edu/student-affairs/victim-advocacy/resources/importance-of-consent.aspx 

Sanjana Gupta (2023). What Is Consent? Available from: https://www.verywellmind.com/consent-importance-types-and-examples-6890731 

Elizabeth Plumptre (2023). How to Initiate Sex With Your Partner. Available from: https://www.verywellmind.com/how-to-initiate-sex-with-your-partner-5220346 

Sarah Barkley (2023). The Importance of Sex in Relationships. Available from: https://psychcentral.com/relationships/is-sex-important-in-a-relationship 

RAINN. Sexual Assault. Available from: https://www.rainn.org/articles/sexual-assault#