Faktor yang Menentukan Keberhasilan Inseminasi Buatan

Faktor yang Menentukan Keberhasilan Inseminasi Buatan
Ilustrasi proses pembuahan. Credits: Freepik

Bagikan :


Inseminasi buatan atau inseminasi intrauterin (IUI) merupakan salah satu prosedur medis yang digunakan untuk mengatasi masalah kesuburan, terutama bagi pasangan yang ingin memiliki anak. Prosedur ini dilakukan dengan cara menempatkan langsung sperma ke dalam rahim wanita saat ovulasi (pelepasan sel telur).

Dengan melakukan inseminasi, peluang sperma untuk membuahi sel telur menjadi lebih besar. Namun, meskipun meningkatkan kemungkinan keberhasilan untuk hamil, prosedur ini tidak menjamin keberhasilan seratus persen. Ada banyak faktor yang berperan penting dalam menentukan keberhasilannya.

 

Faktor yang Menentukan Keberhasilan Inseminasi Buatan

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan prosedur inseminasi buatan, di antaranya:

Usia wanita

Usia merupakan salah satu faktor paling penting dalam menentukan keberhasilan inseminasi. Secara biologis, peluang wanita untuk hamil memang cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

Hal ini disebabkan oleh kualitas dan kuantitas sel telur yang cenderung menurun, yang pada akhirnya memengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan. Wanita yang berusia di atas 40 tahun, memiliki peluang keberhasilan inseminasi yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang berusia di bawah 35 tahun.

Kualitas sperma

Kualitas sperma pria juga memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan inseminasi. Kualitas sperma diukur berdasarkan jumlah, pergerakan, dan bentuk sperma.

Semakin banyak jumlah sperma yang bergerak aktif dan memiliki bentuk yang normal, maka semakin besar kemungkinan keberhasilan prosedur ini. Oleh karena itu, dalam prosedur inseminasi, sperma perlu memenuhi standar kualitas tertentu untuk meningkatkan peluang keberhasilan.

Jika kualitas sperma rendah, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur medis lainnya, seperti bayi tabung, sebagai alternatif untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Baca Juga: Bayi Tabung (IVF) Vs Inseminasi (IUI), Mana yang Lebih Baik?

Waktu ovulasi yang tepat

Keberhasilan inseminasi juga bergantung pada ketepatan waktu dalam melakukan prosedur. Dokter biasanya menggunakan alat pemantau ovulasi untuk memastikan kapan ovulasi terjadi, sehingga inseminasi dapat dilakukan tepat waktu.

Penyuntikan sperma yang dilakukan terlalu awal atau terlalu terlambat, dapat mengurangi peluang terjadinya pembuahan.

Kesehatan rahim dan tuba falopi

Faktor lain yang memengaruhi keberhasilan prosedur inseminasi adalah kesehatan rahim dan tuba falopi. Tuba falopi harus terbuka dan sehat agar sel telur dapat mencapai rahim dan berimplantasi.

Apabila terdapat gangguan pada tuba falopi, sperma tidak dapat mencapai sel telur untuk pembuahan. Selain itu, lapisan rahim yang terlalu tipis juga dapat memengaruhi proses implantasi embrio.

Sebelum prosedur, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada gangguan pada rahim dan tuba falopi.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Intrauterine Insemination (IUI) dan In-vitro Fertilization (IVF)

Penggunaan obat stimulasi ovulasi

Beberapa dokter mungkin meresepkan obat untuk merangsang ovulasi. Obat ini bertujuan meningkatkan jumlah sel telur yang diproduksi, sehingga keberhasilan pembuahan akan meningkat.

Namun, obat ini harus digunakan di bawah pengawasan dokter karena memiliki efek samping dan risiko tertentu, seperti terjadinya kehamilan kembar atau sindrom hiperstimulasi ovarium.

Jumlah prosedur inseminasi

Keberhasilan inseminasi juga bergantung pada berapa banyak jumlah prosedur yang dilakukan. Semakin sering prosedur dilakukan, semakin besar pula peluang keberhasilannya.

Biasanya dokter akan merekomendasikan 3-4 kali prosedur sebelum mencoba teknik lain.

 

Selain faktor di atas, keberhasilan inseminasi juga dipengaruhi oleh gaya hidup dan kondisi kesehatan yang melatarbelakangi. Sebelum memutuskan menjalani prosedur ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 29 November 2024 | 12:11

Planned Parenthood. What is IUI?. Available from: https://www.plannedparenthood.org/learn/pregnancy/fertility-treatments/what-iui 

WebMD (2023). What Is IUI Success?. Available from: https://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/what-is-iui-success 

Mayo Clinic (2023). Intrauterine insemination (IUI). Available from: https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/intrauterine-insemination/about/pac-20384722 

Cleveland Clinic (2022). IUI (Intrauterine Insemination). Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/22456-iui-intrauterine-insemination 

Dr. Liji Thomas, MD (2019). Intrauterine Insemination (IUI) vs IVF. Available from: https://www.news-medical.net/health/Intrauterine-Insemination-(IUI)-vs-IVF.aspx 

Xue Wang, et all (2021). Factors Affecting Artificial Insemination Pregnancy Outcome. Available from: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8326936/ 

Dr. Liji Thomas, MD (2022). Chances of Success of IUI. Available from: https://www.news-medical.net/health/Chances-of-Success-of-IUI.aspx 

Mary Marnach, MD (2024). What ovulation signs can I watch for if I want to get pregnant?. Available from: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/expert-answers/ovulation-signs/faq-20058000 

WebMD (2023). Fertility Drugs. Available from: https://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/fertility-drugs