• Beranda
  • Ibu & Anak
  • Hal yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil Jika Ingin Bepergian Naik Pesawat

Hal yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil Jika Ingin Bepergian Naik Pesawat

Bagikan :


Ibu hamil memang dianjurkan untuk banyak istirahat, namun terkadang banyak ibu hamil yang harus bepergian menggunakan pesawat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran pada ibu hamil terkait keamanan moda transportasi dan risiko kehamilan. Bagaimana sebenarnya risiko ibu hamil bepergian menggunakan pesawat?

Amankah ibu hamil bepergian dengan pesawat?

Dilansir dari WebMD, ibu hamil sebenarnya boleh saja bepergian menggunakan pesawat. Pada ibu hamil, usia kehamilan yang ideal untuk bepergian dengan pesawat adalah pada trimester kedua kehamilan, ketika memasuki usia kehamilan 20-17 minggu. 

Ibu hamil tidak disarankan untuk bepergian dengan pesawat pada trimester ketiga karena kondisi ibu hamil cenderung mudah lelah dan sering menimbulkan rasa tidak nyaman. Selain itu, ada kekhawatiran dan rasa takut melahirkan tiba-tiba. Ibu hamil juga tidak disarankan untuk bepergian dengan pesawat pada awal-awal kehamilan karena rentan mengalami morning sickness serta meningkatnya risiko keguguran.

Yang perlu diperhatikan ibu hamil sebelum bepergian

Dilansir dari Healthline, beberapa syarat yang perlu diperhatikan agar ibu hamil bisa naik pesawat di antaranya:

1. Peraturan maskapai penerbangan

Meskipun menurut dokter Anda dinyatakan aman untuk terbang, namun setiap maskapai memiliki aturan yang berbeda. Periksa kembali peraturan dari maskapai penerbangan yang Anda gunakan mengenai izin keberangkatan penumpang ibu hamil. Umumnya, masing-masing maskapai mengizinkan ibu hamil terbang dengan usia kehamilan sampai 35 minggu.

Ibu hamil juga perlu menyertakan surat pernyataan layak terbang dari dokter untuk keamanan penerbangan. Surat ini dapat berisi keterangan bahwa ibu hamil dalam keadaan sehat dan tanpa komplikasi serta estimasi hari perkiraan lahir.

2. Risiko DVT (Deep Vein Thrombosis)

Ibu hamil memiliki risiko mengalami trombosis vena atau penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena dalam. Kondisi ini umumnya terjadi pada pembuluh vena besar yang terdapat di bagian paha dan betis. Trombosis vena juga dapat terjadi di area lainnya seperti lengan dan menyebar hingga paru-paru. Jika diabaikan, kondisi ini dapat berkembang menjadi komplikasi berbahaya yaitu emboli paru. Risiko ini meningkat pada ibu hamil yang mengalami kondisi berat badan berlebih dan bagi bumil yang menempuh penerbangan lebih dari 4 jam.

3. Melengkapi vaksinasi

Sebelum bepergian, ibu hamil disarankan melengkapi vaksinasi ibu hamil terutama jika bepergian ke daerah yang rentan penyakit. Beberapa vaksin yang aman bagi ibu hamil di antaranya vaksin tetanus toksoid, meningitis, flu, hepatitis A, hepatitis B, dan Covid-19.

 

Selama penerbangan, ibu hamil disarankan untuk tetap melakukan peregangan ringan untuk melancarkan peredaran darah selama penerbangan. Pilih kursi yang berada di lorong untuk memudahkan meregangkan kaki dan keluar masuk jika Anda butuh ke toilet. 

Selain itu ibu hamil juga disarankan untuk minum banyak cairan agar tidak mengalami dehidrasi. Sebelum penerbangan ibu hamil disarankan tidak mengonsumsi makanan yang mengandung gas untuk mencegah rasa tidak nyaman dalam perut.

Secara umum, ibu hamil boleh bepergian menggunakan pesawat. Namun, ada beberapa pemeriksaan kesehatan yang perlu dilakukan sebelum terbang. Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda dan janin benar-benar aman untuk mengikuti penerbangan.

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 20:05

Chertoff, J (2018). Is It Safe to Fly When Pregnant?. Available from: healthline.com/health/pregnancy/can-you-fly-when-pregnant

WebMD. Safe Flying While Pregnant. Available from: https://www.webmd.com/baby/taking-to-the-skies-pregnant-and-safe#1