Gigi susu pada anak nantinya akan satu per satu tanggal dan digantikan gigi permanen. Walaupun akan tanggal dan digantikan gigi permanen, bukan berarti gigi susu boleh dibiarkan tanpa perawatan.
Jika gigi susu rusak dan tanggal terlalu dini, gigi yang tertinggal dapat bergerak dan tidak memberikan ruang bagi gigi dewasa untuk masuk. Selain itu, jika kerusakan gigi tidak dicegah, maka kemungkinan ancaman infeksi kapan saja bisa datang.
Penyebab Kerusakan Gigi pada Bayi
Kerusakan gigi anak atau disebut karies anak usia dini adalah penyakit menular kronis yang paling umum dialami pada masa kanak-kanak. Kerusakan gigi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
- Penggunaan botol
Kerusakan gigi ini umumnya disebabkan karena menyusu dari botol, yang kerap terjadi saat orang tua hendak menidurkan anak dengan sebotol susu. Dua gigi seri adalah gigi yang paling terdampak atas kebiasaan penggunaan botol ini.
- Minuman manis
Bayi dan anak-anak sebaiknya memang tidak diberikan minuman dengan gula tambahan seperti jus buah, minuman ringan, air gula atau minuman bergula lain pada anak. Yang berisiko menyebabkan penumpukan asam di gigi dan melemahkan email gigi.
- Kebiasaan menggosok gigi
Bayi belum bisa menggosok gigi sendiri, dan terkadang gigi yang baru muncul 1-2 saja membuat orang tua merasa tak perlu untuk menyikat gigi. Padahal, begitu gigi pertama bayi tumbuh, itulah saatnya untuk mulai menggosok gigi dengan menggunakan sikat sesuai dengan usia bayi.
- Faktor genetik
Kerusakan gigi pada anak juga dipengaruhi oleh faktor genetik, misalnya seperti bentuk gigi atau produksi air liur yang sedikit. Kondisi ini dapat diperparah dengan tiga faktor di atas.
Tanda-Tanda Kerusakan Gigi pada Anak
Karies anak usia dini berkembang dari waktu ke waktu dan umumnya sulit diamati di tahap awal. Gejala yang menandai adanya kerusakan gigi di antaranya:
- Warna putih kusam pada permukaan gigi yang paling dekat dengan garis gusi, yang merupakan tanda pertama dan biasanya tidak disadari oleh orang tua
- Warna kuning, kecoklatan atau kehitaman pada permukaan gigi yang paling dekat dengan garis gusi, yang menunjukkan perkembangan ke arah pembusukan gigi
- Gigi terlihat coklat kehitaman yang menandakan bahwa gigi anak telah membusuk
- Rasa nyeri di area gigi
- Gigi sensitif terhadap makanan manis, panas atau yang dingin
Lantas Apa yang Harus Dilakukan Bila Gigi Mengalami Kerusakan?
Meskipun tampak terlalu dini, American Dental Association (ADA) telah merekomendasikan untuk membawa bayi ke dokter gigi pada saat gigi pertama mereka tumbuh atau ketika usianya mencapai satu tahun, atau ketika ada problem pada gigi seperti kerusakan gigi.
Ketika gigi bayi mengalami kerusakan, dokter gigi mungkin akan mengangkat bagian gigi yang busuk, mengebor, membuat lubang, dan menambal dengan bahan yang aman untuk bayi dan anak-anak. Anak mungkin juga akan mendapatkan suntikan untuk membuat mati rasa sejenak saat prosedur dilakukan. Apabila gigi anak Anda menunjukkan adanya tanda-tanda kerusakan gigi, ada baiknya untuk tidak menunda memeriksakan pada dokter gigi agar kerusakannya tidak semakin parah.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak, cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono
Better Health. Tooth decay - young children. Available from: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/tooth-decay-young-children#signs-of-early-childhood-tooth-decay
Dental Health Society (2020). Should You Worry About a Possible Cavity on a Kid’s Baby Teeth?. Available from: https://dentalhealthsociety.com/family-dentist/should-you-worry-about-a-possible-cavity-on-a-kids-baby-teeth
John Hopkins Medicine. Tooth Decay (Caries or Cavities) in Children. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/tooth-decay-caries-or-cavities-in-children
Ashley Marcin (2021). Treating Cavities in Your Toddler, and How to Prevent More. Available from: https://www.healthline.com/health/dental-and-oral-health/toddler-cavities#toddler-cavities-treatment