Gagal ginjal akut terjadi ketika tiba-tiba ginjal tidak lagi dapat menyaring limbah dari darah. Saat ginjal kehilangan kemampuan menyaring limbah ini, maka limbah dan susunan kimiawi darah menjadi tidak seimbang dan menumpuk.
Gagal ginjal akut dapat dialami siapa saja, termasuk anak-anak. Gejalanya berkembang pesat biasanya dalam waktu kurang dari beberapa hari. Walaupun gagal ginjal akut bisa berakibat fatal dan membutuhkan perawatan intensif, namun dengan pengobatan dini maka fungsi ginjal dapat kembali dipulihkan seperti pada kondisi normalnya.
Baca juga: Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak
Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak
Gagal ginjal akut memiliki gejala yang berbeda dengan gagal ginjal kronis. Gagal ginjal akut pada anak memiliki gejala sebagai berikut:
- Pendarahan
- Demam
- Ruam kemerahan
- Diare disertai darah
- Muntah parah
- Sakit perut
- Jarang atau sangat sedikit sekali buang air kecil
- Kulit terlihat pucat
- Pembengkakan pada jaringan tubuh
- Peradangan di mata
- Perut terlihat membesar
Bisakah Gagal Ginjal Akut Disembuhkan?
Saat menyadari adanya gejala di atas, segera bawa anak untuk diperiksa oleh dokter dan mendapatkan serangkaian tes serta pengobatan. Dengan pengobatan dini, gagal ginjal akut dapat disembuhkan, dan fungsi ginjal dapat dikembalikan pada normalnya.
Pengobatan serta perawatan gagal ginjal akut difokuskan untuk mencegah komplikasi seperti penumpukan cairan di paru-paru, sakit di dada, kelemahan otot, kerusakan ginjal permanen dan juga kematian. Untuk itu, dokter akan memberikan perawatan untuk menyeimbangkan cairan di dalam tubuh, pengobatan untuk mengontrol kadar kalium di dalam darah, pengobatan untuk mengembalikan kadar kalsium di dalam darah, serta melakukan cuci darah untuk mengeluarkan penumpukan limbah dan racun di dalam darah.
Per tanggal 19 Oktober 2022, Kemenkes RI mengadakan konferensi pers terkait Perkembangan Acute Kidney Injury di Indonesia. Juru bicara Kemenkes RI yaitu dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menyampaikan bahwa konsumsi obat sediaan cair bagi anak-anak sebaiknya dihentikan untuk sementara.
Baca juga: Apa Itu Gagal Ginjal dan Bagaimana Penanganannya?
Makanan yang Perlu Dibatasi Setelah Mengalami Gagal Ginjal
Setelah perawatan dan pengobatan telah berhasil dilakukan dan ginjal perlahan kembali normal, Anda masih perlu memperhatikan pola makan anak. Beberapa jenis makanan perlu dibatasi untuk meringankan kerja ginjal.
Berikut adalah beberapa jenis makanan yang perlu Anda batasi, di antaranya:
Protein
Walaupun protein sangatlah penting untuk pertumbuhan anak-anak, namun ginjal yang baru saja mengalami gagal ginjal akut mungkin tidak dapat membuang produk limbah apabila terlalu banyak mengonsumsi protein. Normalnya kebutuhan protein anak menurut Food and Nutrition Board, Institute of Medicine, National Academy of Sciences adalah sebagai berikut:
- Anak berusia 4-9 tahun 19 gram
- Anak berusia 9-13 tahun 34 gram
- Anak laki-laki berusia 14-18 tahun 52 gram
- Anak perempuan berusia 14-18 tahun 46 gram
Pada anak yang mengalami gagal ginjal akut, kebutuhan protein mungkin tidak sebesar kebutuhan protein harian pada umumnya. Diskusikan dengan dokter berapa banyak kebutuhan protein anak setelah mengalami gagal ginjal akut. Dokter akan membantu menentukan besaran porsi dan juga rekomendasi menu protein untuk anak.
Kalium
Kalium adalah mineral penting yang dibutuhkan oleh semua jaringan di dalam tubuh. Terkadang kalium juga disebut sebagai elektrolit karena membawa muatan listrik kecil yang mengaktifkan berbagai fungsi sel dan saraf.
Kalium secara alami ditemukan dalam berbagai makanan dan suplemen. Peran utamanya di dalam tubuh adalah untuk membantu menjaga keseimbangan cairan di dalam sel, membantu otot berkontraksi dan mendukung tekanan darah normal.
Tetapi jika ginjal tidak bekerja dengan baik, kalium akan sulit disaring dan akan menumpuk di dalam darah. Penumpukan kalium berlebih di dalam darah berisiko menyebabkan kerusakan pada jantung dan dapat menyebabkan serangan jantung.
Fosfor
Fosfor adalah jenis mineral yang banyak ditemukan di dalam makanan seperti gandum utuh, oatmeal, kacang-kacangan, selai kacang, dan lain sebagainya. Fungsi utama fosfor adalah untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi, serta membantu menjalankan fungsi ginjal, kontraksi otot, detak jantung normal dan sinyal saraf dengan baik.
Namun apabila ginjal tidak bekerja dengan baik, fosfor dapat menumpuk di aliran darah dan dapat menyebabkan tulang kehilangan kalsium, akibatnya tulang anak akan menjadi lemah dan mudah patah.
Natrium
Natrium atau garam adalah salah satu mineral penting, namun mengonsumsi terlalu banyak makanan dengan tambahan garam berisiko memberatkan kerja ginjal. Untuk itu, batasi makanan dengan kandungan garam tinggi seperti makanan cepat saji, daging olahan, keju, makanan ringan asin, dan makanan kalengan lainnya.
Menjaga pola makan dan menjalani pola hidup sehat akan membantu menjaga kondisi ginjal serta mencegah berkembangnya gagal ginjal kronis. Ikuti rekomendasi dokter dalam mengelola kondisi anak pasca mengalami gagal ginjal akut sehingga anak kembali sehat.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono