Keluarga Berencana (KB) adalah program pemerintah RI sejak tahun 1970, yang memiliki beberapa tujuan, antara lain:
- Mengendalikan pertambahan jumlah penduduk
- Membatasi angka kelahiran
- Mengatur jarak kelahiran
Menurunkan angka kematian ibu dan bayi akibat kehamilan yang tidak diinginkan ataupun jarak kelahiran yang terlalu dekat
Ada beragam jenis pil KB yang bisa dipilih sesuai dengan kondisi Anda, salah satunya adalah pil KB kombinasi. Pil kombinasi adalah alat kontrasepsi oral yang mengandung estrogen dan progestin. Pil kombinasi ini bekerja dengan mencegah ovarium melepaskan sel telur, menyebabkan perubahan lendir serviks dan lapisan rahim (endometrium) untuk mencegah sperma bergabung dengan sel telur.
Jenis pil KB kombinasi
Ada 5 jenis pil KB kombinasi yang akan diberikan oleh dokter sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda, di antaranya seperti dilansir Medline Plus berikut ini:
- Pil KB satu fase - adalah jenis pil KB yang memiliki jumlah estrogen dan progestin yang sama di semua pil aktif
- Pil KB dua fase - tingkat hormon dalam pil KB jenis ini berubah setiap siklus menstruasi
- Pil KB tiga fase - tingkat hormon dalam pil KB jenis ini berubah setiap 7 hari
- Pil KB empat fase - tingkat hormon dalam pil KB jenis ini berubah 4 kali setiap siklus menstruasi
- Pil siklus berkesinambungan - pil KB jenis ini menjaga tingkat hormon sehingga Anda memiliki sedikit atau tidak menstruasi sama sekali
Manfaat mengonsumsi pil KB kombinasi
Pil KB kombinasi adalah alat kontrasepsi yang efektif dan mudah dikontrol. Ketika Anda menghentikan konsumsinya, kesuburan dapat kembali normal. Adapun manfaat lain yang bisa diperoleh saat mengonsumsi pil KB kombinasi adalah:
- Menurunkan risiko kanker ovarium dan endometrium, kehamilan ektopik, kista ovarium serta penyakit tumor payudara
- Memperbaiki kondisi kulit berjerawat
- Menurunkan risiko nyeri haid yang parah
- Menurunkan produksi androgen yang disebabkan oleh sindrom ovarium polikistik (PCOS)
- Mengurangi pendarahan/menstruasi yang berat akibat miom (fibroid rahim) dan penyebab lainnya
- Mengurangi risiko anemia
- Periode menstruasi lebih pendek dan lebih dapat diprediksi
- Kontrol yang lebih baik terhadap siklus bulanan
- Pengurangan hot flashes pada wanita yang mendekati masa menopause (perimenopause)
- Meringankan gejala PMS
Efek samping pil KB kombinasi
Pil KB kombinasi dapat menyebabkan efek samping sebagai berikut:
- Payudara melunak
- Peningkatan tekanan darah
- Adanya pendarahan atau bercak darah (flek) dari jalan lahir
- Sakit kepala
- Mual
- Kembung
Beberapa efek samping seperti mual, sakit kepala, payudara melunak, flek akan mereda seiring dengan kelanjutan konsumsi pil KB tersebut.
Diperkirakan ada 9 dari 100 wanita yang mengonsumsi pil KB kombinasi hamil di tahun pertama penggunaannya. Namun tidak perlu khawatir karena pil KB kombinasi tidak meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi. Pun demikian, ketika Anda mengetahui bahwa Anda sedang hamil sebaiknya segera hentikan pengonsumsian pil KB.
Berbeda dengan kondom, sebagai alat kontrasepsi pil KB tidak melindungi Anda dari infeksi menular seksual. Apabila Anda ingin meningkatkan perlindungan saat berhubungan seksual, selain mengonsumsi pil KB Anda dapat menggunakan kondom.
Apabila setelah mengonsumsi pil KB kombinasi Anda merasakan gejala seperti nyeri tekan di dada, kesulitan berbicara, gangguan penglihatan, sakit kepala yang parah, reaksi alergi yang parah, pembengkakan pada kaki, perubahan suasana hati, pingsan hingga depresi, maka sebaiknya segera cari pertolongan medis di fasilitas kesehatan terdekat.
- dr Anita Larasati Priyono
Mayo Clinic Staff (2020). Combination birth control pills. Available from: https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/combination-birth-control-pills/about/pac-20385282
Medline Plus (2022). Birth control pills - combination. Available from: https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000655.htm
Dawn Stacey, PhD, LMHC (2020). What Are Combination Birth Control Pills?. Available from: https://www.verywellhealth.com/combination-birth-control-pills-906861
Kemenkes (2018). Pentingnya Penggunaan Alat Kontrasepsi. Available from: https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-penggunaan-alat-kontrasepsi