Benarkah Usia Dapat Memengaruhi Kesuburan?

Credit: Freepik

Bagikan :


Bagi Anda pasangan muda yang baru menikah, tentu sering mendengar saran dari orang-orang terdekat untuk segera memiliki momongan. Pasalnya, seiring dengan bertambahnya usia, tingkat kesuburan dan peluang keberhasilan untuk hamil akan berkurang. Benarkah demikian?

 

Pengaruh Usia dan Kesuburan Wanita

Bagi wanita yang berada di usia subur, penting untuk merencanakan kehamilan dengan bijak bersama pasangan. Perencanaan kehamilan ini perlu dilakukan untuk mencegah kehamilan di usia ibu yang terlalu muda atau terlalu tua, serta untuk menjaga jarak antara kehamilan pertama dengan kehamilan berikutnya. Kehamilan di usia ibu yang terlalu muda atau terlalu tua serta jarak kehamilan terlalu dekat berisiko menyebabkan komplikasi kehamilan seperti keguguran atau bayi cacat lahir.

Selain itu, usia juga dapat memengaruhi kesuburan wanita. Semakin bertambahnya usia, jumlah dan kualitas sel telur yang dihasilkan juga ikut menurun. Artinya, peluang untuk hamil bagi perempuan akan semakin berkurang.

Dilansir dari Better Health, perempuan dilahirkan dengan seluruh kandungan sel telur yang akan ia miliki semasa hidupnya. Sel telur ini akan ikut menua seiring dengan bertambahnya usia. Semakin bertambah usia, kualitas dan kuantitas sel telur juga akan berkurang sehingga memengaruhi kesuburan wanita.

Setelah memasuki usia awal 30 dan 35 tahun kesuburan akan menurun. Penurunan kesuburan ini menjadi cepat saat Anda mencapai usia pertengahan 30an. Ketika menginjak usia 40 tahun, hanya sekitar 1 dari 10 wanita yang akan hamil di setiap siklus menstruasi. Kesempatan hamil secara alami akan menurun hingga 5%. Pada usia 45 tahun, penurunan kesuburan biasanya membuat sebagian besar wanita untuk hamil di usia ini.

 

Pengaruh Usia dan Kesuburan Pria

Selama ini penentuan kesuburan sering kali hanya melihat dari sisi wanita. Namun penelitian menunjukkan bahwa usia juga dapat memengaruhi kesuburan pria. Masa subur pria berlangsung lebih lama dibanding wanita.

Pada pria, kesuburan akan berkurang ketika memasuki usia 40-45 tahun. Pada usia tersebut, kualitas sperma yang sehat akan ikut menurun. Jumlah dan kualitas sperma akan berkurang seiring peningkatan usia pria. Bertambahnya usia pria dapat mengurangi kemungkinan kehamilan secara keseluruhan. Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan risiko keguguran dan kematian janin.

Anak-anak yang lahir dari ayah yang berusia lebih tua juga memiliki risiko gangguan mental meskipun sangat jarang terjadi. Anak-anak dari ayah berusia 40 tahun ke atas memiliki kemungkinan 5 kali lebih besar untuk mengalami gangguan spektrum autisme jika dibandingkan dengan anak-anak dari ayah berusia 30 tahun atau kurang.

Children of older fathers also have an increased risk of mental health problems (although this is still rare). Children of fathers aged 40 or over are 5 times more likely to develop an autism spectrum disorder than children of fathers aged 30 or less. They also have a slightly increased risk of developing schizophrenia and other mental health disorders later in life.

 

Faktor Lain yang Memengaruhi Kesuburan

Meskipun usia memegang faktor penting dalam kesuburan, namun usia bukanlah satu-satunya faktor utama yang perlu Anda perhatikan. Dilansir dari NHS, ada sejumlah faktor risiko yang memengaruhi kehamilan, beberapa di antaranya:

  • Berat badan

Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko kesuburan yang rendah. Pada wanita, memiliki berat badan kurang juga dapat berisiko mengalami gangguan ovulasi.

  • Penyakit menular seksual

Beberapa penyakit menular seksual seperti klamidia juga dapat menyebabkan penyebaran infeksi, memengaruhi kesuburan baik pria dan wanita.

  • Gaya hidup tidak sehat

Merokok dapat memengaruhi peluang kehamilan dan mengurangi kualitas semen. Sedangkan minum minuman beralkohol juga dapat mengurangi kualitas sperma.

  • Faktor lingkungan

Jika Anda tinggal di lingkungan yang kerap terpapar perstisida dan logam, hal ini juga dapat memengaruhi kesuburan terutama pada pria.

  • Stres 

Stres akibat masalah keuangan, pekerjaan dan lain-lain juga dapat memengaruhi ovulasi dan produksi sperma.

 

Usia merupakan faktor penting dalam kesuburan pria dan wanita. Semakin bertambahnya usia, produksi sel sperma dan sel telur juga akan berkurang. Jika Anda ingin merencanakan kehamilan di usia yang tidak muda lagi, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai perencanaan kehamilan yang tepat beserta risikonya.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 19:42

Better Health. Age and Fertility. Available from: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/age-and-fertility

American College of Obstetricians and Gynecologists. Having a Baby After Age 35: How Aging Affects Fertility and Pregnancy. Available from: https://www.acog.org/womens-health/faqs/having-a-baby-after-age-35-how-aging-affects-fertility-and-pregnancy

Your Fertility. Age. Available from: https://www.yourfertility.org.au/everyone/age

Holland, K. (2018). A Look at Your Fertility Timeline. Available from: https://www.healthline.com/health/fertility-timeline

NHS. Infertility. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/infertility/#