Kehamilan kembar adalah kondisi ketika ibu mengandung lebih dari satu janin. Bagi sebagian pasangan orang tua, kehamilan kembar merupakan kehamilan yang dinanti. Lantas adakah perbedaan tanda-tanda kehamilan pada anak kembar? Simak ulasannya berikut ini.
Tanda-Tanda Anda Mengalami Kehamilan Kembar
Kehamilan kembar dapat diketahui melalui pemeriksaan USG. Selain melalui USG, kehamilan kembar juga dapat ditandai melalui ciri-ciri fisik. Namun ciri fisik ini tidak selalu berarti seseorang mengalami kehamilan kembar.
Beberapa tanda kehamilan kembar antara lain:
Kadar hormon hCG lebih tinggi
Di awal kehamilan, dokter dapat melakukan pemeriksaan kadar homon hCG untuk mengetahui apakah Anda hamil atau tidak. Jika kadar hormon hCG Anda sangat tinggi di atas normal kemungkinan Anda mengalami kehamilan kembar.
Hormon hCG adalah hormon yang diproduksi oleh tubuh selama masa kehamilan. Hormon ini dihasilkan oleh sel plasenta setelah terjadi pembuahan pada sel telur. Pada kehamilan kembar, hormon hCG umumnya melonjak pesat jika dibandingkan dengan kehamilan janin tunggal.
Nafsu makan meningkat
Tanda kehamilan kembar lainnya adalah adanya peningkatan nafsu makan. Umumnya ibu hamil mengalami peningkatan nafsu makan saat hamil, namun pada kehamilan kembar nafsu makan dapat meningkat secara drastis.
Baca Juga: Membeli Barang Preloved untuk Bayi, Ini yang Perlu Diperhatikan
Berat badan lebih cepat bertambah
Seiring dengan bertambahnya nafsu makan, berat badan ibu hamil juga akan lebih cepat bertambah. Jika kenaikan berat badan cukup signifikan pada trimester pertama, kemungkinan Anda mengalami kehamilan kembar. Bila penambahan berat badan dirasa terlalu cepat naik, dokter akan membatasi kenaikan tersebut agar mempermudah proses persalinan.
Perut lebih besar
Ciri fisik yang bisa Anda amati pada kehamilan kembar adalah ukuran perut lebih besar. Pada ibu yang hamil kembar, ukuran perut akan lebih besar sejak trimester pertama. Jika pada kehamilan tunggal ukuran perut mencapai 38-40 cm, maka pada kehamilan kembar ukuran perut dapat mencapai 48 cm.
Mengalami mual dan muntah lebih parah
Ibu dengan hamil kembar dapat mengalami morning sickness yang lebih parah dari ibu dengan kehamilan tunggal. Morning sickness disebabkan oleh lonjakan hormon hCG yang meningkat saat kehamilan. Dengan tingginya hormon hCG dalam tubuh maka gejala mual dan muntah umumnya lebih parah.
Baca Juga: Penyebab BAB Bayi Berlendir
Mengalami pergerakan janin lebih awal
Pada kehamilan tunggal umumnya ibu baru merasakan pergerakan janin ketika janin berusia 25 minggu. Namun pada kehamilan kembar, Anda dapat merasakan pergerakan janin lebih awal yaitu pada usia kehamilan 16-18 minggu.
Badan terasa lebih mudah lelah
Kelelahan yang terjadi selama kehamilan dapat disebabkan oleh banyak hal seperti stres akibat pekerjaan maupun hal lainnya. Namun pada ibu yang hamil kembar umumnya mengalami badan lebih lelah dari biasanya. Hal ini bisa disebabkan oleh mekanisme dalam tubuh ibu dalam menyediakan nutrisi bagi perkembangan janin.
Terdengar detak jantung kembar
Selain pemeriksaan USG dan beberapa ciri fisik di atas, salah satu cara mendiagnosis kehamilan kembar adalah dengan pemeriksaan detak jantung janin. Dengan pemeriksaan menggunakan stetoskop, fetoskop atau monitor Doppler, dokter atau bidan dapat mendeteksi adanya dua detak jantung pada kehamilan kembar.
Namun pemeriksaan ini membutuhkan ketelitian karena terkadang suliit untuk membedakan kedua detak jantung terlebih ketika berdetak bersamaan. Biasanya detak jantung bayi dapat terdengar jelas ketika memasuki usia kehamilan 12 minggu.
Kehamilan kembar dapat dideteksi melalui pemeriksaan USG dan detak jantung bayi. Namun ada beberapa tanda-tanda lainnya yang dapat mengonfirmasi kehamilan kembar. Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kehamilan sebaiknya konsultasikan ke dokter kandungan. Anda juga dapat memanfaatkan layanan konsultasi pada aplikasi AiCare yang berbasis artificial intelligence.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina