Adanya lendir pada kotoran bayi sering membuat orang tua khawatir. Lendir pada kotoran bayi sebenarnya adalah hal yang normal, namun pada kondisi tertentu hal ini bisa mengindikasikan adanya masalah pada kesehatan si kecil.

Penyebab BAB Bayi Berlendir

Tekstur kotoran bayi yang berlendir sering kali bukan masalah yang serius. Kondisi ini disebabkan oleh lendir yang dikeluarkan oleh usus untuk membantu feses bergerak secara efektif. Lendir ini dapat terlihat menyerupai jeli atau benang. Lendir juga berfungsi untuk menjaga lapisan usus besar tetap lembap.

Anak yang menyusu cenderung memiliki lendir di fesesnya karena tinja melewati saluran pencernaan dengan sangat cepat.

Meskipun lendir pada kotoran bayi adalah normal, namun Anda juga perlu waspada jika si kecil menunjukkan perubahan sikap seperti mudah rewel atau muntah. Bayi yang rewel bisa menjadi penanda bahwa ia mengalami infeksi, alergi atau masalah kesehatan lain yang lebih serius. 

Beberapa penyebab BAB bayi berlendir, antara lain:

Infeksi

Infeksi bakteri atau virus dapat mengiritasi dinding usus dan memicu peradangan. Gejala infeksi saluran pencernaan dapat ditandai dengan demam, rewel, feses berlendir, berwarna hijau atau berdarah.

Alergi makanan

Alergi makanan juga dapat menyebabkan BAB bayi berlendir. Alergi makanan memicu peradangan yang memicu peningkatan produksi lendir sehingga menyebabkan banyak lendir pada feses bayi. Biasanya hal ini terjadi pada usia 2 bulan pertama kehidupan bayi.

Gejala bayi mengalami alergi makanan antara lain bayi menjadi mudah rewel, muntah, kotoran bayi berdarah dan berlendir.

Baca Juga: Membeli Barang Preloved untuk Bayi, Ini yang Perlu Diperhatikan

Tumbuh gigi

Ketika bayi tumbuh gigi, produksi air liur akan meningkat. Air liur yang berlebih dan rasa nyeri saat tumbuh gigi dapat mengiritasi saluran pencernaan sehingga menyebabkan kelebihan lendir pada feses bayi.

Intususepsi

Intususepsi adalah kondisi ketika usus menyelip ke area lainnya. Pada anak-anak, kondisi ini jarang terjadi dan penyebabnya sering kali tidak diketahui. Kondisi seperti infeksi, polip usus dan cystic fibrosis dapat meningkatkan risiko feses berlendir.

Baca Juga: Tips Membersihkan Mainan Bayi

Cystic fibrosis

Cystic fibrosis adalah penyakit keturunan yang menyebabkan produksi lendir berlebih di dalam tubuh. Kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik yang memengaruhi pergerakan air dan garam keluar masuk sel. Pergerakan ini diikuti dengan infeksi berulang dapat menyebabkan penumpukan lendir yang kental dan lengket di saluran tubuh terutama paru-paru dan sistem pencernaan.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika lendir pada tinja bayi hanya sedikit, kondisi ini biasanya normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Secara perlahan kondisi ini akan membaik dan pulih dengan sendirinya. Namun orang tua perlu segera memeriksakan ke dokter jika si kecil mengalami kondisi berikut:

• Jumlah lendir semakin banyak
• Mengalami gejala lain seperti diare, demam atau rasa nyeri
• Bayi prematur berusia kurang dari 3 bulan
• Memiliki daya tahan tubuh lemah karena penyakit atau konsumsi obat-obatan
• Warna feses pucat dan bayi terlihat sakit
• Menunjukkan tanda dehidrasi seperti bibir kering, mata cekung dan frekuensi urine meningkat
• Berhenti makan atau menyusu

Lendir pada feses bayi umumnya normal dan akan mereda dengan sendirinya. Apabila si kecil mengalami gejala di atas maka sebaiknya segera periksakan ke dokter. Anda juga bisa menggunakan layanan konsultasi Ai Care yang berbasis artificial intelligence.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!