Adalah hal yang sangat umum bila Anda penasaran dengan tinggi anak di kemudian hari, namun bagaimana cara mengetahuinya bila si kecil saja masih berada di rahim Anda atau baru saja dilahirkan?
Tidak ada cara ajaib untuk meramalkan berapa tinggi badan anak, namun di dalam dunia medis, prediksi tinggi badan anak bisa diketahui lewat perhitungan rumus tertentu, lho. Yuk simak lebih lanjut ulasannya di dalam artikel ini.
Apa sih yang Mempengaruhi Tinggi Badan Anak?
Sebelum membahas lebih lanjut cara memprediksi tinggi badan anak, terlebih dahulu Anda harus tahu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi badan anak.
Tinggi badan anak dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya:
- Jenis kelamin
Anak laki-laki cenderung memiliki tinggi badan yang lebih daripada anak perempuan. Demikian juga dengan jaringan dan ukuran organ di mana ukurannya cenderung lebih besar laki-laki dibanding perempuan.
- Faktor genetik
Tinggi badan anak, baik laki-laki maupun perempuan dipengaruhi oleh faktor genetik. Rata-rata di dalam keluarga, walaupun ada yang lebih tinggi namun mereka memiliki tinggi badan yang relatif sama.
- Kondisi kesehatan
Kondisi kesehatan tertentu dapat mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan anak. Misalnya kondisi genetik seperti sindrom Marfan, di mana anak dengan kondisi tinggi badan ini cenderung memiliki tinggi badan yang tingginya tidak wajar; penyakit tertentu seperti arthritis, penyakit celiac dan kanker dapat menyebabkan anak cenderung tumbuh lebih pendek.
- Nutrisi
Nutrisi memiliki peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan anak, baik asupan saat di dalam rahim maupun setelah dilahirkan. Anak dengan asupan nutrisi yang baik, dan variasi makanan beragam cenderung mendapatkan kecukupan gizi.
Selain itu, porsi protein dan kalsium yang cukup membantu pertumbuhan tulang dan juga tinggi badan dengan lebih baik.
Asupan protein bisa ditemukan di dalam daging merah, unggas, ikan laut, telur, kacang-kacangan, dan sayuran yang tinggi protein seperti bayam, asparagus, dan lain sebagainya. Sedangkan kalsium dapat ditemukan pada makanan seperti yogurt, susu, keju, brokoli, kale, kedelai, sardin, salmon, dan lain sebagainya.
- Hormon di dalam tubuh
Pertumbuhan tinggi badan juga dipengaruhi oleh hormon yang mempengaruhi tubuh dalam memproduksi tulang baru. Hormon yang penting dalam pertumbuhan di antaranya:
- Hormon pertumbuhan - yaitu hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari dan merupakan hormon pertumbuhan paling penting. Beberapa kondisi kesehatan dapat menyebabkan pembatasan produksi hormon tersebut sehingga pertumbuhannya (khususnya pertumbuhan tinggi badan) cenderung lebih lambat dibandingkan anak-anak lainnya.
- Hormon tiroid - yaitu hormon yang dibuat oleh kelenjar tiroid yang mempengaruhi pertumbuhan
- Hormon seks - yaitu testosteron dan estrogen yang sangat penting dalam pertumbuhan saat pubertas
Cara Memprediksi Tinggi Tubuh Anak
Ada beberapa cara untuk memprediksi tinggi tubuh anak, di antaranya:
Metode Dua Tahun Kali Dua
Metode dua tahun kali dua ini dapat memprediksi tinggi tubuh anak semudah pengucapan namanya. Sayangnya untuk menggunakan cara ini Anda harus menunggu sampai anak berusia dua tahun.
Cara menghitung tinggi badan anak dengan cara ini, yaitu:
- Menghitung tinggi badan anak di usia 2 tahun
- Mengkalikan tinggi badan anak dengan angka 2
Jadi misal tinggi badan anak di usia 2 tahun adalah 86,5 cm maka tinggi badannya saat dewasa kira-kira adalah 173 cm.
(Disclaimer: meskipun metode ini digunakan sejak lama, namun belum ada penelitian lebih dalam yang membuktikan keakuratannya.)
Metode Kurva
Salah satu metode yang digunakan untuk memperkirakan tinggi badan anak adalah dengan mengisi kurva pertumbuhan tinggi badan yang bisa diperoleh di Posyandu maupun di klinik dokter anak.
Cara menghitung tinggi badan anak dengan metode kurva, yaitu:
- Menghitung tinggi badan anak saat ini (biasanya dilakukan per tahun)
- Menghubungkan titik di grafik sampai terbentuk kurva
- Ikuti kurva hingga perkiraan usia dewasanya
Metode Prediksi Tinggi Potensi Genetik
Dari semua metode prediksi tinggi badan anak, metode ini adalah yang paling akurat. Metode ini mempertimbangkan potensi genetik anak berdasarkan tinggi rata-rata orang tua yang juga dikenal dengan istilah metode Tanner.
Cara menghitung Tinggi Potensi Genetik (TPG), yaitu:
- Mencatat tinggi badan ibu
- Mencatat tinggi badan ayah
- Gunakan rumus berikut:
TPG anak laki-laki = ((TB ibu (cm) + 13 cm) + TB ayah (cm))/2 ± 8,5 cm
TPG anak perempuan = ((TB ayah (cm) - 13 cm) + TB ibu (cm))/2 ± 8,5 cm
Jangan lupa bahwa tinggi badan anak juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Apabila Anda khawatir tentang pertumbuhan anak Anda, bicarakan saja dengan dokter anak atau dokter yang khusus menangani tumbuh kembang anak.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono